Jisoo menyunggingkan senyum pada sahabatnya yang selalu mendukung dan membelanya dalam hal apapun,tak perduli jika itu membahayakan nyawanya sekalipun. Ia tahu jennie sebenarnya menaruh hati padanya walau kata cinta tak pernah terucap namun hal itu bisa dilihat dari sikap dan tingkah lakunya,tapi tetap saja jisoo menganggapnya tak lebih dari sahabat.. entahlah ia hanya belum memikirkan untuk berpacaran.
Bel tanda pelajaran berakhir. Kebanyakan mahasiswa akan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya tapi tidak untuk Jisoo. Ia lebih memilih membawa kakinya kearah lapangan basket..yang mana disana ia bisa menjumpai team chealeaders sedang berlatih. Dan tentu saja salah satunya adalah tetangga kaya rayanya..Irene.
Duduk dikursi penonton ia menyaksikan team tersebut berlatih dari kejauhan. Jisoo ingin sekali bergabung dengan team tersebut tapi ia sekali lagi tahu diri,karena hanya anak populer yang boleh bergabung disana. Daripada jadi bahan bullyan mending tidak sama sekali.
"Hei..." tegur seseorang dari sisi kirinya. Dan jisoo pun menoleh. "Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak ke kantin?" Tanya orang tersebut seraya duduk disampingnya.
Pandangan jisoo beralih pada objek sebelumnya. "Tidak. Aku tidak lapar." Sahutnya santai. Ia memiringkan kepalanya melirik gadis bermata kucing yang memberikan minuman kaleng padanya.
"Lalu kau sendiri,kenapa tidak ke kantin?" Tanya jisoo balik. Ia perlahan membuka minuman yang disodorkan padanya.
"Apa kau lupa? Aku salah satu anggota team basket terbaik dikampus ini." Jennie sedikit membual lalu terkekeh. "aku dan teamku akan latihan sebentar lagi."
Ia membawa minuman kaleng pada bibirnya dan dengan satu tegukan susu kedelainya habis tak tersisa. Sementara disisi lain jisoo hanya mengangguk pelan tanpa berniat berkomentar lagi.
"Kau harus melihatku berlatih." Pinta jennie pada gadis disampingnya yang praktis menoleh padanya saat mendengar permintaan tiba2 darinya.
"Kau memintaku untuk menonton kau latihan?" Tanya jisoo memastikan dan dibalas anggukan oleh gadis yang lebih muda.
Jisoo menggeleng tak percaya lalu tertawa kecil. "Aku tidak ingin mengambil resiko ketika para penggemarmu murka padaku."
Jennie memang gadis yang sangat populer dikampus mereka, banyak sekali dari penggemarnya atau gadis2 cantik lainnya yang terang2an menyatakan cinta padanya namun tak satupun dari mereka yang ia tanggapi. Dan malah memilih mendekati jisoo...yang terkesan sangat biasa.
"Tidak. Aku akan pastikan mereka tidak akan berani mendekatimu." Jennie berkata yakin.
"Ayolah Jennie itu tidak perlu. Daripada aku mendapat masalah lebih baik aku pergi saja. Aku tidak ingin berurusan dengan cabe2 itu.."
Jisoo tidak pernah ingin mengambil resiko apapun yang menyangkut hal2 sepele. Ia lebih memilih cari aman saja. Daripada diteror habis2n oleh semua penggemr jennie jadi ia lebih suka mengecewakan sahabatnya kali ini.
Saat jennie dan teamnya mulai berlatih jisoo melambaikan tangannya pada gadis yang lebih muda dengan tujuan berpamitan padanya,jennie pun membalasnya walaupun terlihat sekali ekspresi kecewa diwajahnya...tindakan seperti itupun sudah ditanggapi teriakan 'Huu' dari penggemarnya saat melihat keduanya saling melambai.. membuat jisoo bergidik ngeri.
Dasar cabe-cabean...batin jisoo.
Semua jam pelajaran berakhir. Jisoo dan chaeyoung berjalan beriringan diarea kampus. Masing2 menunggu jemputan sehingga keduanya memutuskan duduk disebuah kursi kayu diarea tersebut.
Namun baru saja mendaratkan pantatnya dikursi,jisoo mendengar klakson dari mobil butut appanya. Senyum orang tua satu2nya itu tak pernah luntur saat melihat kearahnya...jisoo berlari setelah berpamitan dengan Rose.
YOU ARE READING
OS/M JENSOO [JJ4Eva]
RandomOneshoot/multishoot khusus;ketika lagi gak nemu inspirasi buat lanjutin ff yang ongoing....kekeke cerita2 dsini sering diadopt dari mv,film bahkan drama, tapi gk jrng juga dtngnya dari imajinasi author sendiri. Tapi maaf kalian disini gak akan nemu...
Change^^ (part 1 )
Start from the beginning
![OS/M JENSOO [JJ4Eva]](https://img.wattpad.com/cover/171037494-64-k597591.jpg)