21. Lee Hi

947 215 21
                                    



you know what, fuck this shit i'll publish every chapter now


Lorong itu terlihat menyeramkan dan mencekam. Warna hitam mendominasi lorong itu, cahaya yang sedikit redup membuatnya terlihat seperti di klub. Namun tidak dapat dipungkiri bangunan itu terlihat elegan dan mewah. 

Yerin berjalan dengan sedikit takut. Dia sekarang ada di gedung YG. Gedung legendaris yang banyak orang ingin memasukinya. Gedung khusus artis YG dan staffnya. Orang lain yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk ke situ. Artis agensi lain pun bisa dihitung jari yang pernah memasuki gedung itu.

Dan sekarang, dia, seorang idol dari perusahaan kecil datang ke gedung agensi ini. Dan dia juga tidak dalam rangka syuting melainkan mengunjungi pacar 'pura-pura'nya. 

"Ini ide yang sangat buruk. Kenapa aku harus kesini?" 

Yerin mengumpati Hanbin dan mengirimkan beberapa pesan kepadanya. Lelaki itu menyuruhnya datang kesini, ke studio lelaki itu. Entah untuk apa. Dasar tidak jelas.

Namun ia tidak memberitahu letak studionya dan sekarang dia sendiri disini, seperti orang kampung yang hilang. Ia berharap seorang staff ada disini sehingga ia bisa bertanya. 

"Yerin?" 

Yerin menoleh dan betapa leganya dia saat melihat seorang gadis cantik yang elegan berdiri tak jauh darinya.

"Jennie!"

Jennie, member Blackpink itu mengerjapkan matanya bingung, "Sedang apa kau disini? Ada urusan apa?"

"Ah, aku harus menemui um, B.I." 

"B.I?" tanya Jennie sambil menaikkan alisnya.

"Ah maksudku Hanbin!" Yerin tersenyum lebar. Tentu saja dia akan bingung karena mereka ini kan pacaran, kenapa ia menyebut nama Hanbin dengan stage namenya?!

"B.I, ah kalian pacaran kan? Selamat." Jennie tersenyum lebar. 

"Terima kasih."

"Lalu kau disini ingin menemuinya? Untuk apa? Apa mungkin kau tersesat?"

"Ya! Aku ingin pergi ke studio B.I—maksudku Hanbin. Apa kau tau?"

Jennie mengerutkan alisnya, "Ah maafkan aku, aku tidak terlalu dekat dengannya jadi aku tidak tau studio mana yang ia pakai. Gengnya biasanya memakai studio yang terletak di ujung lorong sana tapi kadang mereka berganti-ganti studio." 

"Oh begitu, terima kasih." 

"Kenapa tidak bertanya saja padanya?"

"Tidak dijawab."

Jennie terdiam. "Apa perlu kupanggilkan Mino oppa? Kau kenal kan dengannya? Dia cukup dekat dengan B.I."

Yerin mengerjapkan matanya. "Ah......uh.... tidak usah, mungkin.. B—Hanbin akan menjawab sebentar lagi." ucapnya canggung.

Yerin merasa canggung dengan Mino karena tahun lalu lelaki itu mencoba mendekatinya. Dan jujur cara pendekatannya agak membuatnya risih sehingga ia sedikit menghindari lelaki itu. Yerin merasa bersalah.

"Ah begit—oh! Itu Chanwoo."

Yerin menoleh dan ia hampir menangis bahagia karena Chanwoo datang. 

"Halo. Halo." Chanwoo membungkuk beberapa kali. "Ada apa?"

"Dia perlu ke studio milik B.I. Kurasa kau bisa antarkan dia?" 

let's play pretend; hanbin yerinWhere stories live. Discover now