13. meet again

1.2K 266 23
                                    


Yerin menghela nafas sambil memasang maskernya. Ia berjalan dengan sebal ke suatu tempat. 


Ia akan bertemu Hanbin sekarang. Setelah 3 minggu lebih mereka tidak bertemu. Lagipula Yerin sekarang sedang menyelesaikan masa promosinya. Yerin lihat di internet iKON juga akan comeback satu minggu setelah mereka goodbye stage.

Itu bagus, setidaknya dia tidak perlu bertemu wajah songong lelaki itu di acara musik.

Yerin menghampiri seorang lelaki berpakaian serba hitam yang bersandar di tembok. Tanpa bertanya, gadis itu tau lelaki itu adalah Hanbin. 


"Lama sekali." gerutunya.

"Macet." ucap Yerin sekadarnya. "Jadi, kita memangnya mau ngapain?" 

"Kau maunya kita ngapain?" 

"Aku tidak tau tentunya." ucap Yerin. Mereka berdua terdiam. 


"Aku melihat comeback stagemu." ucap Hanbin.

 Yerin menoleh, "Kau melihatnya? Bagaimana lagunya? Bagus?" tanya Yerin antusias. Tentu saja meskipun ia membenci Hanbin hingga tulang rusuknya, ia ingin mengetahui pendapat lelaki itu yang notabene komposer jenius. 

"Lumayan. Semuanya bagus kecuali untuk partmu yang cringy itu." ucap Hanbin.

"C,cold Yerin is lonely~" Hanbin memeragakan gerakan dance Yerin. "Ugh apa kau tau aku merinding mendengar itu."

"Tidak dan, itu adalah killing part lagunya!"

"Ya, benar sekali. Karena itu benar-benar nyaris membunuhku karena terlalu menggelikan." 

"OH DIAMLAH!" Yerin berteriak marah. Emosinya meletup-letup.

Hanbin mengendikkan bahunya, "Memang siapa yang menaruh nama-nama member di lagunya?"

"Para member."

"Huh sudah kuduga. Kau pasti yang menulis partmu." 

Yerin menghembuskan nafas pelan. Berusaha menetralkan pikirannya agar tidak menerjang Hanbin. 

"Terserah, kau juga mau comeback kan?"

"Kurasa kau sudah melihat beritanya?"

"Ya." ucap Yerin cepat. 

"Lalu, berarti kita akan bertemu di music show?" tanya Hanbin.

"Tidak. Ini minggu terakhir promosi kami. Aku tidak akan bertemu denganmu nanti."

"Oh. Chanwoo pasti akan sedih." ucap Hanbin pelan. 

"Apa?"

"Tidak." ucap Hanbin cepat dan berjalan meninggalkan Yerin. Yerin sendiri berlari mengejar Hanbin. 

"Hei tunggu aku!" 

Mereka berjalan di sekitar sungai Han, dekat apartemen iKON. Yerin mengeratkan bajunya. "Kau tidak bilang kita akan berjalan-jalan di pinggir sungai seperti ini!"

Hanbin melirik Yerin yang kedinginan. "Huh, dasar. Ini musim panas, anginnya tidak terlalu buruk."

"SEENAKNYA SAJA KAU! KAU MEMAKAI JAKET JELAS SAJA KAU TIDAK TAU!"

"Lalu kenapa kau tidak memakai jaket?"

"Sudah kubilang kan, aku tidak tau kau mengajakku kesini makanya—"

"Ck. Bawel." Hanbin menarik Yerin mendekat dan merangkulnya. 

"W—woi, kau mau apa?" tanya Yerin menatap Hanbin curiga.

"Kau kedinginan, tapi aku tidak mau melepas jaketku—enak saja kau, ya sudah aku merangkulmu. Kita memakai mantel ini berdua." 

Yerin memutar bola matanya dan mengangguk saja. Walaupun dalam hati ia juga memuji tindak gentleman Hanbin yang agak terlalu mementingkan diri sendiri.

Mereka berdua berjalan dalam diam. 


"Hei, menurutmu.. apa yang akan terjadi saat ada berita tentang dating palsu kita?" tanya Yerin. 


"Berusaha biasa saja mungkin. Aku akan mematikan handphoneku 24 jam."


"Bagaimana dengan para member? Apa kau akan memberitahu yang sebenarnya pada mereka?" tanya Yerin sambil menatap Hanbin.


Hanbin diam sejenak, "Aku tak tau."


Yerin menggigit bibirnya. Merasa bingung. Ia bisa membayangkan raut wajah kecewa para member Gfriend jika mereka melihat beritanya. Mereka mengira Yerin pacaran diam-diam tanpa memberitahu mereka. Mereka akan dibohongi oleh kebohongan lain. 

Hanbin melirik Yerin yang terlihat tertekan itu. 

"Ck, tidak usah dipikirkan. Nanti bisa botak." 

"Ap—"

"Kalau membermu bertanya memaksa ya sudah, kasitau saja. Begitu saja gampang kan? Asal mereka tidak membocorkannya pada siapapun." 

"Lalu, apa berarti kau juga akan—"

"Aku tak tau. Tapi mungkin." ucap Hanbin. "Mereka sudah seperti keluargaku. Kurasa mereka berhak tau segalanya. Bukan begitu?" 

Yerin mengangguk. 

"Persetan dengan CEO agensi. Mereka hanya bos kita. Tidak berhak membatasi hubungan kita dengan yang lain. Kalau mereka marah, ya sudah. Toh kita juga yang menderita karena mereka." 

"Ya, kau benar." 

Yerin terdiam. Agak terperangah dengan sikap Hanbin yang cukup dewasa. Malam ini ia mempelajari sifat Hanbin yang berbeda. Walaupun tetap masih menyebalkan. 

"Hhh, sudah. Aku capek. Aku harus pergi ke studio sekarang." ucap Hanbin sambil menguap lebar. 

"Kau? Studio? Malam ini?" tanya Yerin kaget. 

"Ya. Waktu tidurku memang berbeda. Seperti burung hantu kau tau." 

Yerin terdiam. Ia agak kasihan melihat kantung mata Hanbin yang menghitam itu. Dan dibandingkan beberapa minggu sebelumnya, pipinya menjadi lebih kurus.

"Uh, apa kau tidak apa-apa?" 

"Apa maksudmu?"

"Entahlah, kau terlihat lebih.. menyedihkan.."

"Apa maksudmu menyedihkan?"

"A—sudahlah! Hanya saja, makanlah yang banyak dan tidur yang cukup. Fansmu akan sedih melihat kau yang semakin kurus dan jelek."

"Hei." Hanbin mendengus kesal.

Yerin tersenyum kecil. "Aku membenci diriku sendiri yang mengatakan ini padamu, tapi, jagalah dirimu baik-baik. Kau tidak harus selalu bekerja, kau tau?"

Yerin menjauh dari Hanbin, "Baik, aku akan pulang dulu. Duluan." ucapnya lalu pergi berlari. 

Hanbin sendiri menatap Yerin datar yang makin lama makin menjauh. Namun hatinya terasa hangat mendengar ucapannya.


Cut— 


a/n: 

n e way aku bikin chapter ini waktu gf cb sunny summer dan sama sekali gak tau kalo ikon mau cb setelahnya lol. kebetulan banget hanbin ngomong 'itu membunuhku' (waktu yang ngejek part yerin) dan judul lagunya killing me LOL. 

let's play pretend; hanbin yerinWhere stories live. Discover now