Admission

404 42 2
                                    

Elra POV

Semalam adalah sungguh malam yang sangat indah untukku. Bagaimana tidak? kau melewati moment yang indah dengan pria yang kau sukai, pasti kalian dapat membayangkan bagaimana kebahagiaanku.

Kalian tahu? ah ya pasti kalian belum tahu karena aku juga belum memberitahu kepada kalian. Ternyata Zayn sudah mempunyai nomor ku sejak lama. Saat semalam aku sampai di rumah Zayn mengatakannya di pesan yang ia kirim. Tapi aku bingung kenapa dia tidak pernah menghubungiku. Kalian tahu sendiri kan hidupnya memang penuh dengan misteri.

Namun aku tak mau ambil pusing, yang terpenting sekarang aku dan Zayn semakin dekat.

Namun aku sedikit merasa bingung dengan Niall, sejak pulang dari rumah Zayn dia nampak lebih diam dan tak banyak bicara. Biasanya Niall selalu mengeluarkan lelucon saat aku dan dia sedang berdua. Saat aku bertanya ada ada apa dengannya, dia hanya menjawab tidak apa-apa. Aneh bukan?

Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah jadi aku ingin mengajak Niall untuk makan di luar. Yaaa sebenarnya sih Zayn mengajakku keluar tapi aku menolaknya karena ada yang ingin aku bicarakan dengan Niall.

Setelah susah payah membujuk Niall untuk keluar akhirnya dia menuruti permintaanku. Dan sekarang aku sudah berada di Nandos, tempat makan favorite Niall.

Author POV

"Kenapa kau mengajakku keluar? tumben sekali." Tanya Niall yang sedang memakan pesanannya.

Elra nampak bingung untuk mengakui pada Niall jika dia menyukai Zayn.

Elra mencoba berpikir bagaimana caranya untuk bicara dengan Niall. "Uumm salah tidak sih Niall jika aku menyukai seseorang?" Niall tersedak ketika mendengar pertanyaan dari Elra.

Sebenarnya Niall sudah dapat menebak jika Elra menyukai Zayn dan Zayn pun menyukai Elra. Tanpa di sengaja semalam saat di rumah Zayn, Niall melihat secara diam-diam Zayn yang tengah membersihkan waja Elra dengan jarak yang sangat dekat. Sebenarnya Niall tidak bermaksud untuk mengintip, Niall hanya kebetulan ingin menyusul Elra dan pada akhirnya ia melihat kejadian tersebut.

Niall tahu betul bagaimana sifat dan sikap Zayn. Menurutnya Zayn adalah tipe orang yang tak mudah melakukan hal semacam itu pada sembarangan gadis, Zayn akan melakukan itu jika ia benar-benar memiliki perasaan pada gadis tersebut. Dan itu terlihat dari mata Zayn.

Dan begitupun pada Elra, Niall sangat tahu bagaimana Elra jika sedang senang dan sedang sedih. Niall dapat menangkap sorot mata Elra yang berbinar saat Elra memangang wajah Zayn.

Sebenarnya ia merasa cemburu saat melihat Zayn dan Elra saat malam itu. Tapi sesuai janji dan ucapan Niall. Ia tidak akan menghalangi kedua sahabatnya jika memang mereka saling jatuh cinta. Niall sudah berjanji pada dirinya sendiri akan terus menjaga Elra walaupun Elra tidak membalas perasaannya.

"Niall kau dengar aku tidak? kenapa kau malah melamun sih." Gerutu Elra karena tidak di tanggapi oleh Niall.

"Sudah genit kau rupanya, siapa sih pria malang yang kau sukai itu?" Niall menyeringai pada Elra dan berusaha menutupi perasaannya.

"Kau ini bukannya menjawab malah menggodaku, menyebalkan." Elra memasang wajah kecutnya agar Niall segera minta maaf dan menjawab pertanyaannya.

"Haha kau ini lucu sekali, iya maaf. Memangnya siapa yang kau sukai El?"

"Uumm nanti kau akan tau, belum saatnya kau tahu itu." Jawab Elra dan melanjutkan makannya.

'Aku tau El aku tau.' Gumam Niall dalam hati.

"Beritahu aku secepatnya, siapa tahu aku bisa membantu." Ucap Niall pada akhirnya dan Elra nampak mengangguk ragu.

"Umm kau akan setuju kan jika aku menyukai pria mana pun yang aku suka?" Elra sebenarnya khawatir Niall tidak akan suka jika dia dekat dengan Zayn yang notabennya sahabatnya juga.

This Must Be Love (Ziall Love Story)Where stories live. Discover now