Part IX

2.3K 351 90
                                    

Sy berusaha untuk keluar dari zona
Tapi sepertinya hanya sebatas ini yg sy bisa
Maaf jika sy menyajikan alur yg biasa
Maaf jika sebagian dari kalian akan menganggap ini sama dg book sy yg lainnya
Maaf karena saya galau 😂😂

Sorry for typo 😊




"Dan semua yg ku lakukanHanyalah berjuangAgar kita bisa kembali hidup bersamaLalu bahagiaSesederhana itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan semua yg ku lakukan
Hanyalah berjuang
Agar kita bisa kembali hidup bersama
Lalu bahagia
Sesederhana itu"









Catalyst
Lightning
~~~~~~~~~~~~~~~




Cahaya adalah kekuatan yang tak akan pernah pudar sepanjang masa. Selama masih ada kegelapan, cahaya akan selalu dibutuhkan. Cahaya menjadikan satu unsur kehidupan begitu berarti. Sekelam apapun malam, cahaya akan tetap berhasil menerobos pekatnya.

Itulah sekilas salah satu makna dari kekuatan yang secara takdir memilih bersemayam dalam hati salah seorang Dewa. Calon tonggak keadilan yang pasti akan selalu membawa damai dimanapun dia berpijak. Calon penguasa yang akan selalu memberi aman pada dimensinya.

Sekali lagi, kekuatan cahaya itu memberikan sebuah keajaiban yang akan selalu menakjubkan. Keajaiban yang tidak akan pernah bisa dinalar oleh otak sehat manusia. Keajaiban yang mungkin tidak akan pernah terjadi dua kali.

“Jungkook!!”

Duagh
Duagh

“Jeon Jungkook, berani kau mengunci pintu kamarmu akan ku rudal jika dalam hitungan tiga tidak kau buka, ya!! Iblis sialan!!”

Pintu kamarnya bergemuruh sejak beberapa menit yang lalu. Suara hantaman, mungkin tendangan, pada daun pintu kokoh begitu berisik. Jungkook hanya diam menatap pintu dengan pandangan kosong. Duduk memeluk lutut bersandar tembok, dengan belati tergeletak tak jauh dari hadapannya.

“Jungkook, buka pintunya sebelum ayah datang!”

Itu suara Hoseok, terdengar lebih lembut dan manusiawi dibandingkan dengan teriakan Yoongi. Dengan nada kekhawatiran yang sama, tidak membuat Jungkook berubah pikiran. Didalam kamarnya sekarang terselubung cahaya emas yang hangat. Sangat mustahil untuk memperlihatkan keadaan itu kepada ketiga kakaknya.

Nampak Yoongi mulai menghitung detikan yang baru saja ia gunakan sebagai bahan ancaman. Jungkook acuh tak peduli. Sekalipun rudal sungguhan akan melayang kearahnya, menghujam jantungnya, dan meledak sekalipun ia yakin dirinya tidak akan bisa menjadi puing.

Dia tidak akan bisa mati semudah mulut Yoongi menyumpah. Karena sebilah belati yang kini ia pandangi begitu nanar, adalah satu bukti nyata ketidak normalannya. Belati yang masih bersih berkilau tanpa setitikpun noda darah. Jelas sekali, ia dengan kedua tangannya sendiri, menghujamkan belati itu kedalam letak jantungnya.

Catalyst Lightning ( Vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang