05 : Kepala Sekolah

570 204 6
                                    

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung sudah berada di kelasnya masing-masing.

Sebelum belajar, seluruh murid Adelaina Senior High School diharuskan berkumpul di aula karena kepala sekolah ingin menyampaikan sesuatu.

Setelah semuanya berkumpul, kepala sekolah mulai menyampaikan sesuatu yang penting kepada murid-muridnya.

1 jam kemudian...

Mark dan yang lainnya sedang berada di kantin SMA Adelaina. Mereka semua sedang menunggu makanan yang sedang dipesan.

Kali ini Haechan memesan makanan dalam porsi besar.

Kali ini Haechan memesan makanan dalam porsi besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanan yang dipesan  Haechan

Semuanya makan dengan lahap, tak ada suara satupun yang keluar dari mulut mereka. Tiba-tiba ada dua orang murid perempuan menghampiri meja yang ditempati Mark dan yang lainnya.

"Kak maaf menggangu makannya, tapi kak Mark sama yang lainnya disuruh ke ruang kepala sekolah." ucap salah satu murid kepada Mark.

"Wah kita dipanggil kepala sekolah, mau dikasih hadiah ya?" celetuk Haechan asal.

"Gak tahu kak, tapi disuruh sekarang ke ruangan kepala sekolahnya."

"Oke makasih ya informasinya."

"Iya kak sama-sama."

The Dormitory

Sekarang Mark dan yang lainnya sudah berada di ruang kepala sekolah. Mereka semua duduk di sofa yang berada di samping meja kepala sekolah.

Suasana begitu canggung karena mereka adalah murid baru di SMA Adelaina. Kepala selolah pun memulai pembicaraan.

"Selamat datang di Adelaina Senior High School Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung. Semoga kalian betah ya di sini." kepala sekolah memberi sambutan hangat.

"Terima kasih Pak, saya mewakili adik-adik saya bahwa kami senang bisa bersekolah di Adelaina Senior High School, sekolah yang terkenal bagus dan fasilitas yang lengkap." ucap Mark.

"Syukurlah kalau kalian suka. Oh ya sebagai sambutan awal kalian bersekolah di SMA Adelaina, selama seminggu kalian akan mendapat voucher gratis makan dan minum di kantin. Jadi, kalian bisa sepuasnya membeli apa saja menggunakan voucher ini." kata kepala sekolah dengan bangga sambil menyerahkan voucher tersebut kepada Mark.

"Yesss makan gratis yuhuuu." Haechan berteriak tanpa sadar dia sudah berada di atas sofa milik kepala sekolah dan yang paling parah ia menginjaknya menggunakan sepatu.

Mark geleng-geleng kepala, "Astagfirullah bukan adek gue."

Haechan yang menyadari itu langsung turun dan meminta maaf kepada kepala sekolah.

"Terima kasih banyak Pak atas vouchernya, jujur kami sangat senang." ucap Jaemin.

"Iya sama-sama. Kalian bebas mau beli apa saja dengan voucher itu."

"Ngomong-ngomong soal voucher, perkenalkan nama saya Pak Steven. Saya lupa belum berkenalan dengan kalian." ucapnya.

"Salam kenal Pak Steven." ucap Mark dan yang lain.

The Dormitory

Mark dan yang lainnya sekarang sudah berada di asrama. Mereka semua sedang membersihkan kamar karena sebentar lagi akan ada guru yang mengecek kamar mereka.

"Chan, kelakuan lo bener-bener bikin malu tau gak!" ucap Jeno kesal dengan tingkah laku Haechan tadi.

"Ya namanya orang lagi seneng mau gimana lagi?"

"Ya gak harus gitu juga kali. Lagian gue curiga sama kepala sekolah siapa tuh Pak Steven, gak mungkin kan kalau dia bisa ngasih kita voucher gratis tanpa ada maksud tertentu." ucap Jeno.

Jisung merubah posisinya, "Jangan suudzon dulu bang, siapa tahu maksud Pak Steven itu baik."

"Tapi gue tetep aja curiga sama Pak Steven, kayaknya dia lagi merencanakan sesuatu."

"Bener juga sih kata bang Jeno, kita harus waspada." Chenle menyetujui ucapan Jeno.

"Lagian kita juga baru kenal kenapa tiba-tiba dikasih voucher gratis? Kan gak masuk akal." Renjun menambahkan.

Haechan mulai berpikir, "Hmm iya juga sih."

"Jadi, intinya sekarang kita harus hati-hati sama Pak Steven, kita belum tau Pak Steven orangnya kayak gimana." ucap Mark.

Semuanya mengiyakan ucapan Mark barusan. Mereka tidak boleh gampang percaya dengan orang yanh baru dikenal. Kita tidak tahu orang itu benar-benar baik atau hanya berpura-pura saja.

Jangan karena diberi sesuatu kita bisa langsung percaya dengan orang asing. Tapi kita tidak boleh suudzon juga, yang penting kita harus jaga diri dan yang penting adalah waspada.

Perkataan Mark ada benarnya juga. Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung tampak merenungi perkataan Mark barusan.

Mereka akan tetap memakai voucher itu, tapi mereka tidak akan terbuai lagi dengan pemberian Pak Steven yang lainnya. Mereka harus berjaga jika sewaktu-waktu memang Pak Steven bukan orang yang baik.

 Mereka harus berjaga jika sewaktu-waktu memang Pak Steven bukan orang yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeay akhirnya aku double update hari ini. Semoga kalian suka.

Jangan lupa vote dan komennya yaa.

See you

The Dormitory Ft. NCT Dream [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang