FIVE

265 48 2
                                    

Langit menjadi mendung, seakan mengerti isi hati park jihyo saat ini.

Dengan langkah gontainya jihyo berjalan di atas trotoar matanya sembab wajahnya kacau.

Pikirannya benar-benar kosong sekarang.
Kepalanya terasa berat dan pusing.
Dadanya sesak.
Jantung nya berdegup lebih kencang.
Hatinya berdenyut nyeri.

Hujan mulai turun deras ..
Tetapi tidak menghentikan langkah jihyo untuk terus berjalan.

Bajunya menjadi basah kuyup.
Air matanya jatuh mengalir begitu saja.
Isak tangis jihyo semakin keras.

Mengapa semuanya jadi seperti ini ...

Ini tidak adil tuhan ...

Aku mencintainya ..

Aku tidak ingin kehilangan dia..

Aku benci keadaan ini ..

Aku membencimu taehyung-ah ..

Aku membencimu ..

"Ku mohon.. jangan tinggalkan aku" ucap jihyo lirih

Isak tangis jihyo semakin kencang bersamaan dengan derasnya hujan.

Kakinya gemetar seakan sudah tidak bisa menompang tubuhnya lagi.

Sedetik kemudian jihyo terjatuh.
Dia terus menangis kencang
Tangannya mengepal kuat.
Badannya gemetar.

Tangan kirinya memegangi dadanya yg sesak. Air matanya terus mengalir deras bersamaan dengan air hujan.

"Taehyung-ah jebal.."

Teriak jihyo di bawah derasnya hujan.


Sekarang jihyo sudah tiba di rumah.
Dia terkejut melihat taehyung yang tertidur pulas di sofa ruang tamu.

Dengan pelan jihyo mendekati taehyung.
Wajah tenangnya membuat dada jihyo kembali sesak. Air matanya menetes begitu saja tanpa di minta.

Jari mungil jihyo mengusap wajah tampan taehyung pelan. Jihyo tak kuasa menahan tangisnya.

"Taehyung-ah mianhae.. waktu ku tidak banyak.. tapi ingatlah aku selalu mencintaimu.. jangan pergi kumohon. Jebal taehyung-ah, jebal" ucap jihyo lirih di sela isak tangisnya.

Tangan jihyo berhenti mengusap saat dia melihat seorang pria yang sekarang berdiri di hadapannya. Pria itu menatap jihyo dengan pandangan yang sulit di artikan.

Jihyo berdiri dan kemudian dia menangis di pelukan pria itu. Tangannya memeluk erat pria itu seakan ingin menceritakan dan menyalurkan kesedihannya.

Heechul seakan mengerti maksud dari ponakannya ini langsung membalas dengan pelukan hangat bermaksud untuk menenangkan jihyo.


Keesokan harinya..

mereka sekarang sudah berada di meja makan. Mereka sedang sarapan pagi untuk mengawali kegiatan mereka hari ini.

Taehyung dan jihyo akan berangkat sekolah. Sedangkan paman heechul akan pergi bekerja.

Jihyo sudh menceritakan semuanya ke paman heechul. Dan juga heechul berjanji ke jihyo agar heechul tidak menceritakan ini terhadap org lain terutama taehyung. Dan juga mereka harus bersikap normal seperti biasanya. Seakan tidak ada yang terjadi.

"Oppa nanti berangkat naik bus saja ya? Oppa berangkat bersama ku kan hari ini?"
Tanya jihyo

"Eumm.. maaf jihyo ya besok saja ya kita berangkat bersama hari ini aku sudah ada janji dengan nancy" ucap taehyung pelan seakan tidak ingin menyakiti perasaan jihyo

Saat taehyung berkata seperti itu jantung jihyo seperti berhenti berdetak. Jihyo terlihat sangat kecewa tapi jihyo tetap menutupi perasaan kecewanya.

"Ahh.. begitu ya. Ya sudah gapapa oppa besok saja kita berangkat bersama. Tapi jika kau tidak sibuk atau sedang tidak ada janji bisakah nanti pulang sekolah oppa menemaniku ke toko buku?" Ucap jihyo sambil tersenyum berharap.

"Hmm sepertinya pulang nanti aku bisa" jawab taehyung tersenyum.

Jihyo tersenyum senang. Dan mengangguk antusias.

Paman heechul yg berada di sebrang ikut tersenyum senang melihat jihyo sekarang. Tapi sedetik kemudian senyumnya menjadi berubah menjadi senyum kesedihan. Matanya menatap taehyung dengan pandangan sulit di artikan.


Sekarang jihyo dan taehyung sudah berada di kelas. Jihyo melihat taehyung yang sedang bercanda gurau dengan nancy. Jihyo yang melihat itu tidak ada niatan ingin bergabung. Hatinya senang melihat taehyung tersenyum dan tertawa bahagia walaupun itu bukan bersamanya.









♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Yeay semoga sukaa ❤
Ngetik sanbil baper sendiri gue😂

Jangan lupa vote ☆  dan komen □

Terimakasih 😊

Wrong and Painful LoveWhere stories live. Discover now