Aku bersekolah di SMA Arcapella. Kehidupanku tak seindah yang kalian kira. Tapi yahh aku nikmati saja. Toh aku masih diberikan kesempatan hidup sudah lebih dari cukup.

Sejak ada Sadam, kehidupanku mulai berwarna. Pertemuanku dengan Sadam itu bisa dibilang hal yang unik. Aku bertemu saat dia tengah tidur di perpustakaan sekolah. Saat itu kami masih SMP kelas delapan. Ruang kelas kami berbeda tentunya, jadi aku tidak mengenalnya.

Aku bukanlah tipe yang punya banyak teman. Jadi, aku mencari kesibukan dengan menjadi penghuni perpustakaan saat berada di sekolah. Bila waktu istirahat, kugunakan untuk membaca di sana.

O ya, balik lagi ke Sadam. Saat itu sekolah dibubarkan lebih awal karena ada rapat. Saat aku mengembalikan buku ke perpustakaan, aku melihat sepatu kets merah di belakang lemari. Kuberanikan diri untuk melihatnya.

Cowok yang terbilang cukup tampan, tengah pulas sampai kulihat ada liur basi di sudut pipinya. Ihh....

Aku ingin membangunkannya, tapi kupikir tidak ada salahnya membuat keributan di sini. Jadi aku berteriak, "Ibu, ada mayat!"

Kericuhan pun terjadi. Aku tergelak ketika cowok itu diomeli penjaga perpus.

"Gue bukan mayat. Gue masih hidup, tahu!" Dia berceloteh ketika dia sudah berjalan sejajar denganku.

Aku tertawa. Tawa yang rasanya belum pernah keluar dariku saat aku di rumah. Ada perasaan senang di hatiku.

"Eh, kenalin gue Sadam."

"Sabrina."

Dan setelah itu, aku mengenalnya dengan baik.

"Eh, kok fotonya itu, Bri? Kan ada yang foto mukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh, kok fotonya itu, Bri? Kan ada yang foto mukanya."

"Biarin, Kak. Salah sendiri bawa motor ngebut banget!"

"Dia kalau diam terlalu tampan, Kak! Ya Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia kalau diam terlalu tampan, Kak! Ya Tuhan...." Bri menangkupkan kedua pipinya.

"Tulis bionya aja. Cepetan!"

Namanya Sadam. Warna favorit merah dan hitam. Jago basket. Anak OSIS. Tengil. Cueknya parah. Suka ngilang. Tapi kalau marah seram banget.

Dia dibilang most wanted di sekolah tidak juga. Mungkin karena tingkat kecuekkannya itu, ya? Cewek-cewek jadi pada malas mendekatinya. Hmm....

MAHKOTA KERTAS [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang