Kyungsoo yang keras kepala pun berhasil dievakuasi ke dalam kamar mereka. Chanyeol dengan telaten membaringkan tubuh Kyungsoo di ranjang dan membungkus tubuh mungil itu dengan selimut.

"Wajahmu sudah memerah,Kyung."

Chanyeol menatap khawatir wajah istrinya itu.

"Rasanya pusing sekali..."

Tangan kanan Chanyeol tergerak untuk mengusap kepala Kyungsoo, "Aku ambilkan makan siang dan kompres."

Saat akan beranjak, Kyungsoo menatap kedua mata Chanyeol sendu. Chanyeol yang merasakan hal itu berusaha menenangkan.

"Aku hanya sebentar, kok."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Chanyeol keluar dari kamar dan bergegas mengambil keperluan Kyungsoo. Untungnya Kyungsoo telah menyiapkan makanan dan sepertinya namja mungil itu telah berjaga-jaga.

Memang,ya. Insting seorang wanita itu--- eh, maksudnya istri sungguh tajam.

Chanyeol membawa nampan tidak lupa kompres untuk Kyungsoo. Chanyeol dengan langkah jenjangnya memasuki kamar.

"Oh, ya. Suhu tubuhmu belum kuukur." Chanyeol mendekatkan wajahnya pada wajah Kyungsoo yang memerah.

Membuat dahi keduanya menempel.

Membuat dahi keduanya menempel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Blush!

Wajah Kyungsoo semakin merah dan panas. Bukan karena demamnya, namun perlakuan Chanyeol barusan.

"Panas juga. Sebentar, ya."

Chanyeol menjauhkan wajahnya lalu melihat wajah Kyungsoo yang sangat merah.

"Eh?! Kau tidak apa-apa?!" Tanya Chanyeol panik, "Wajahmu merah sekali!"

"A-aku tidak apa-apa, Chan."

(Padahal gara-gara Chanyeol yang wajahnya terlalu dekat tadi, Kyungsoo jadi malu.)

)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Baiklah, biar kuukur suhu tubuhmu." Chanyeol mengeluarkan termometernya dan mengukur suhu tubuh Kyungsoo.

Setelah beberapa menit kemudian, Chanyeol melihat termometernya.

"38,9 derajat. Kau butuh istirahat yang cukup." Bak seorang dokter Chanyeol mengatakan hal itu.

"Makan dulu,ya?"

Kyungsoo mengangguk pasrah dan tubuhnya dibantu Chanyeol untuk bersandar pada kepala ranjang.

Chanyeol semangat sekali saat menyendokkan nasi dan menyuapkannya pada Kyungsoo. Kyungsoo hanya menurut saja.

 Kyungsoo hanya menurut saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apakah enak?" Tanya Chanyeol semangat.

"Aku yang membuat makanannya, Chan."

"Oh, ya. Tapi kalau disuapi olehku makin lezat, kan'?"

Kyungsoo menatapnya datar. Chanyeol malah tertawa riang.

Selesai makan, Chanyeol membereskannya dan membantu merebahkan tubuh Kyungsoo. Lalu menempelkan kompres.

Sebelum meninggalkan kamar, Chanyeol menyempatkan diri untuk mencium kening Kyungsoo.

"Tidurlah, Sayangku."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kyungsoo memejamkan matanya menikmati kecupan lembut di dahinya. Betapa menenangkannya.

Chanyeol pun segera mencuci peralatan tadi dan kembali menuju kamar untuk menemani Kyungsoo. Chanyeol senang sekali melihat wajah damai istrinya saat tertidyr setelah melihat wajah hornynya--- oops.

Chanyeol berbaring di samping Kyungsoo dan akhirnya ikur tertidur setelah puas melihat wajah istrinya.

(Tidak pernah puas, sih.)

.

.

.

.

End

Chansoo FanartWhere stories live. Discover now