Bagian 2 : Sahabatku Elmodika

4.1K 192 2
                                    


Dika mengajaku makan malam di restaurant kesukaanya, cukup jauh sih dari kantorku apalagi kami juga terjebak kemacetan panjang, alhasil tanpa malu2 aku menghabiskan semua hidangan yang sudah kami pesan. dika hanya tertawa melihat tingkahku yang dianggapnya belum juga berubah dari tahun ke tahun. lagipula aku tak bisa jaga image di depan dika, dika juga mengetahui dengan pasti kebiasaan burukku jadi aku tak bisa bersikap manis dan anggun seperti cewek2 kebanyakan di depan dika, percuma, dia hanya akan menertawakanku.

"sudah lebih 1 tahun kita tidak bertemu, kau makin cantik wie"

aku sedikit tersenyum mendengar pujian dika
"kau juga makin keren, sayangnya baru sekarang kita bertemu, kalau aku bertemu denganmu lebih cepat mungkin aku juga akan jadi koleksi mantan pacarmu"
pujian sekaligus sindiranku membuat kening dika berkerut dia juga tersenyum tipis

"artinya jika aku mengajakmu pacaran beberapa bulan yang lalu kau pasti akan menerimanya, wah sayang ya, tapi mungkin kau satu2nya orang yang tak akan pernah jadi mantan pacarku"
hmmm kata2 dika punya dua arti, antara aku tak akan pernah jadi pacarnya atau jika aku jadi pacarnya dia tak akan pernah meninggalkanku. aku tak mau pusing memikirkan apa yang dika katakan, aku lebih ingin tau kemana dia 1 tahun ini.

"satu tahun ini kau menghilang kau juga tak pernah kerumahku lagi, ada apa?"
aku menyelidik memperhatikan raut wajah dika.

"sama sepertimu aku juga ingin tau mengapa kau tak pernah sekalipun menemuiku atau mencoba mencari tau keberadaanku"

"hmm benar juga ya! tapi sudahlah yang penting sekarang aku senang bertemu kembali denganmu"
aku mencoba menutup pembicaraan serius yang sudah kumulai dengan dika. tapi dika bersikeras ingin tau jawaban dari pertanyaanya.

"aku benar2 ingin mendengar alasanya wie, jangan coba mengalihkan pembicaraan kita. sejujurnya aku menunggu, aku ingin tau jika aku menghilang atau menjauhimu apa kau akan mencariku, tapi ternyata kau tak pernah sekalipun datang atau ingin tau keadaanku."
aku melihat raut kecewa diwajah dika.

"lupakan saja dika, lagi pula kitakan sudah bertemu" aku masih mencoba mengalihkan pembicaraan kami.

"ayolah, kumohon"
tapi akhirnya aku menjawabnya juga saat dika memohon dengan sedikit memaksa.

"hmm baiklah, Sejujurnya setelah beberapa kali kau menolak jalan atau sekedar makan denganku, aku menyadari kau menghindariku. aku ingin sekali tau apa alasanya, tapi aku menahan diri. dan ketika tiba2 nomor ponselmu tak bisa dihubungi lagi aku jadi berfikir bukan hanya ingin menghindariku tapi kau juga tidak mau aku terus menghubungimu"
kuhela nafas panjang sebelum melanjutkan perkataanku
"jadi kupikir akan salah jika aku mendatangimu atau mencoba mencari tau keberadaanmu. aku juga merasa tak punya hak untuk tau alasanya, karna kau berhak melakukan apa saja pada siapa saja tak terkecuali aku. tapi aku cukup senang karna sekali2 kau memperbarui status medsosmu jadi aku masih bisa melihat keseharianmu, dan aku juga jadi tau kau baik2 saja dan aku bersukur untuk itu"
kulihat dika terdiam mencermati setiap perkataanku.

"apa kau marah wie?"

"sejak tadi kau terus menanyaiku, tapi kau sama sekali tak menjawab pertanyaanku"

"jawab dulu, hanya satu pertanyaan itu saja" dika kembali memohon.

"sejujurnya sih aku ingin memakimu, tapi mau apa lagi aku tak punya hak untuk marah. saat itu aku seperti orang yang dicampakkan padahal tidak pernah dimiliki, kau mungkin tak bisa membayangkan seperti apa rasanya. jadi aku lebih memilih membiarkanmu melakukan apa yang menurutmu terbaik. sudahlah tak perlu dibahas lagi, kurasa sebaiknya kita pulang"
kali ini aku benar2 menutup pembicaraan kami yang kurasa sudah terlalu serius. apa yang sudah kukatakan, ya tuhan apa dia menyadari kalau perkataanku seperti menyiratkan bahwa aku menyukainya dan ingin dimilikinya? ku ajak dika pulang,
Dika hanya diam saja, berdiri dan mengikutiku keluar dari restaurant. sepanjang perjalanan dika terus diam walaupun beberapa kali kucoba mengajaknya bercanda.

Give Me Your LoveWhere stories live. Discover now