VII. Penganiayaan & Kemartiran John Huss (1415)

39 0 0
                                    

John Huss dilahirkan di Hussenitz; Bohemia, pad a 1369. fa belajar teologi di Universitas Prague, ditahbiskan sebagai imam, dan diangkat sebagai pengkhotbah di kapel Bethlehem di Prague pad a 1402. Pada 1409, Huss dijadikan "rektor Universitas itu.

Huss sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Wycliffe, terutama penolakannya ter¬hadap dasar Alkitabiah otoritas paus atas gereja; penekanannya bahwa Alkitab merupakan otoritas yang tertinggi dalam semua masalah gereja; penekanannya pada reformasi ekstensif dalam hal kekayaan, korupsi, dan penyelewengan Gereja Roma; penyangkalannya terhadap doktrin transubstansi gereja, yang adalah doktrin yang mengatakan bahwa roti komuni dan anggur menjadi tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus yang aktual ketika imam berdoa atasnya meskipun penampilannya masih tetap sama; dan argumennya bahwa orang-orang Kristen harus memiliki Alkitab dalam bahasa mereka sendiri sehingga mereka bisa membaca sendiri. Pada saat itu semua Alkitab memakai bahasa Latin dan hanya digunakan oleh imam; beberapa Alkitab yang digunakan untuk kebaktian dirantai di mimbar sehingga tidak bisa dikeluarkan dari bangunan itu untuk digunakan oleh orang awam.

Huss tidak hanya percaya pada doktrin Wycliffe, tetapi mulai mengajarkannya dari mimbar gerejanya dan di universitas. Dengan melakukannya, tidak ada jalan untuk menghindar dari perhatian Paus dan para pendukungnya, yang ditentang oleh Huss dengan keras dan kuat.

Uskup Agung Gereja Roma di Prague, menyadari bahwa kaum reformis, seperti julukan mereka pada saat ini, makin hari makin meningkat jumlahnya. Oleh karena itu mereka mengeluarkan keputusan untuk menekan penyebaran tulisan Wycliffe yang lebih luas. Namun, hal ini memiliki dampak yang berbeda dari hal yang ia harapkan sebab justru mendorong para pendukung Wycliffe dan Huss untuk meningkatkan usaha mereka sampai setiap orang di universitas bersatu untuk menyebarkan ajaran itu sejauh mungkin.

Oleh karena ia sangat setuju dengan doktrin Wycliffe, Huss menentang keputusan Uskup Agung secara pribadi dan dari mimbar. Kemudian Uskup Agung mendapatkan dokumen resmi dari Paus dan memberikan kuasa kepadanya untuk menghentikan setiap orang yang menerbitkan doktrin Wycliffe di wilayahnya. Setelah menerima bulla Paus, Uskup Agung segera mengutuk tulisan Wycliffe dan memerintahkan setiap orang yang memiliki tulisan semacam itu untuk menyerahkan kepadanya. Ketika empat doktor ilmu ketuhanan terse but tidak mau melakukannya, ia mengeluarkan keputusan bahwa mereka dilarang untuk berkhotbah di jemaat mana pun. Huss dan keempat anggota universitas tersebut memprotes keputusan itu dan memohon banding kepada Uskup Agung.

Ketika Paus mendengar hal ini, ia menugaskan Kardinal Colonna untuk memanggil John Huss ke Roma dan menjawab tuduhan bahwa ia mengkhotbahkan hal yang menyimpang dan kebidatan. Atas permintaan Huss, Raja Winceslaus dan istrinya, beberapa bangsawan tertentu, serta para pemimpin universitas, meminta agar Paus membatalkan kemunculan pribadi Huss di Roma, dan agar Paus tidak mengizinkan seorang pun di Bohemia untuk dituduh bidat serta untuk mengizinkan semua imam di Bohemia untuk memberitakan Injil dengan bebas di gereja mereka masing-masing.

Tiga wakil Dr. Huss muncul mewakilinya di depan Kardinal Collona untuk menjelaskan mengapa ia tidak bisa hadir dan berkata bahwa mereka bisa menjawab semua pertanyaan untuk mewakilinya. Namun, Kardinal menyatakan bahwa Huss bandel dan tidak taat, lalu segera mencabut hak-hak keanggotaan gerejanya lebih lanjut dengan mengucilkannya. Wakil Huss memohon kepada Paus, yang menugaskan empat Kardinal untuk meninjau proses itu. Kardinal itu bukan hanya meneguhkan hukuman Huss, melainkan juga memperluas pengucilan mencakup semua ternan dan pengikut Huss, termasuk keempat wakilnya itu.

Huss memohon banding atas hukuman itu, tetapi tidak ada gunanya, dan karena ia tidak bisa lagi berkhotbah di Kapel Bethlehem di Prague, ia pensiun dan kembali ke kota asalnya di Hussenitz, tempat ia melanjutkan mengajarkan doktrinnya yang baru dari mimbar dan dalam tulisan. Selama waktu itu ia menulis banyak surat dan khotbah yang panjang saat ia menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki otoritas untuk melarang seseorang untuk membaca buku-buku yang ditulis reformator seperti Wycliffe. Ia juga menulis buku-buku untuk menentang paus, kardinal, dan imam yang rusak secara moral. Argumen Huss secara Alkitabiah sehat dan kuat serta meyakinkan banyak orang bahwa ia benar.

Kisah Para MartirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang