s e a n d a i n y a

10 1 0
                                    

Seorang dengan jas hitam, sepatu pantofel hitam mengkilap yang baru selesai disemir, rambut yang tersisir rapih, dasi merah yang melilit lehernya. Ia berjalan dengan gagah dan berani. Sepatu hitam pantofelnya menepuk-nepuk lantai memberikan tempo yang tegas, yang mantap. Ia membuka sembuah pintu dan masuklah ia kedalamnya. Sebuah ruangan megah dan mewah ditengahnya terdapat sebuah meja kerja beralas kaca hitam yang mengkilap. Barang-barang diatasnya tertata rapih dan terdapat tulisan di tengahnya "DIREKTUR". Ia duduk di bangku kerjanya, lalu memejamkan matanya dan tersenyum. Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan.

Setelah itu ia membuka mata namun di depan matanya sebuah papan tulis kapur kecil terpampang kumuh di dalam sebuah ruangan yang hanya ditutupi papan seadanya. Ia duduk di bangku kayu yang sudah rapuh. Telapak kaki mungilnya menepuk pelan lantai yang dipenuhi debu. Ia menarik napas dan langsung membuangnya, "seandainya," kata bibir mungilnya.

kotak imajinasiWhere stories live. Discover now