Cerita 2 : Secret Team

9.4K 346 8
                                    

Ia terlihat biasa saja, Tapi bagiku ia seorang pahlawan super..

🌻🌻🌻

Tina POV

Saat ini aku sedang duduk berselonjor di sofa sambil mendengarkan lagu-lagu Boy II Men boyband favoritku dengan menggunakan earphone. Lagu-lagu mereka slow dan easy listening sehingga aku sangat menikmatinya.

Televisi sudah ku matikan, karena acaranya lebih banyak di dominasi oleh sinetron alay. Aku mengambil bantal sofa, kemudian mengubah posisi duduk menjadi tidur. Aku memejamkan mata menikmati lagu Il Make Love To You. Lagu ini membuatku terkenang masa lalu yang sulit. Aku teringat saat masih tinggal di panti asuhan. Lagu ini juga mengingatkan aku pada Alm. Bang Ilham yang sudah ku anggap sebagai kakak lelaki yang tak pernah ku miliki. Begitu banyak kenangan indah, sehingga aku tidak bisa melupakan kebaikan hatinya.

Aku juga teringat pada sosok gadis manja bernama Ayaka. Ayaka merupakan adik sepupu Hikaru, kakak angkat aku dan bang Ilham. Terakhir aku bertemu dengan Ayaka saat ia menghabiskan liburan musim panasnya di Indonesia, 3 tahun yang lalu. Awalnya hubungan kami sangat buruk, namun akhirnya kami berteman baik. Lama kelamaan pertemanan kami berubah menjadi hubungan spesial. Sebuah hubungan asmara atau cinta terlarang sesama jenis. Aku memilih menjadi lesbian karena aku jatuh cinta pada Aya pada usia 15 tahun. Kami bahkan sudah melakukan hubungan seks. Meski begitu, aku dan Aya masih perawan karena seks yang kami lakukan tidak saling menyakiti satu sama lain.

Aku sangat merindukan Aya. Sudah 3 tahun kami menjalani hubungan LDR. Hampir setiap hari Aya mengirim pesan menanyakan keadaanku. Apakah aku sudah mandi..? Apakah aku sudah makan..? Terakhir Aya akan menulis pesan cinta yang menambah rasa rinduku padanya. Aku rindu mencium bibirnya, aku rindu saat Aya dengan manja merengek minta di puaskan di ranjang. Aku rindu saat Aya memeluk tubuhku dari belakang dan mencium titik sensitif yang membuatku horny. Kata bang Hika, dua bulan lagi Aya pulang ke Indonesia. Tepatnya satu minggu sebelum ulang tahunku yang ke 18 tahun. Kebetulan saat ini sekolahku sudah selesai, dan hanya menunggu pengumuman kelulusan saja.

Selama 3 tahun belakangan Aya terpaksa memenuhi permintaan kakeknya untuk menghabiskan liburan sekolah di Berlin, Jerman. Aya tidak bisa menolak karena kondisi kesehatan sang kakek yang terus menurun karena memikirkan papanya. Aya merasa bersalah karena papanya masih enggan bicara dengan kakeknya.

Namun, sekarang hubungan papa dan kakek Aya sudah membaik. Keduanya pun sudah berbaikan dan saling memaafkan. Kakek Aya menerima status papanya menjadi gay meski awalnya ia menentang. Keduanya sudah bertemu dan bertatap muka setahun yang lalu, seminggu sesudah Aya berulang tahun yang ke-16 tahun.

Sebelumnya, kakek Aya sempat terserang stroke dan harus di larikan ke rumah sakit. Tapi kini kondisi kakeknya sudah sembuh dan semakin membaik. Aya berulang kali minta maaf padaku, karena belum bisa pulang ke Indonesia. Walau kami di pisahkan oleh jarak dan waktu, namun setiap akhir pekan kami selalu melakukan video call atau phone sex.

Saat kami bicara, aku bisa melihat ada rasa sayang yang tulus di matanya saat menatapku penuh rindu. Aya bahkan menangis karena ia sangat merindukan aku dan ingin segera bertemu denganku. Kalo sudah begitu, aku mencoba menghibur Aya dengan kata-kata yang lucu. Kadang berhasil, kadang tidak. Jika rasa rindu yang di rasakan Aya bernilai 10 kali lipat, maka rindu yang aku rasakan bernilai 100 kali lipat bahkan lebih.

Selama 3 tahun ini aku berhasil mengendalikan diri dengan hal-hal yang positif. Jika tidak, mungkin aku sudah gila dan nekat menemui Aya di Jerman.

Terakhir kami bertemu, saat aku mengantar Aya ke bandara pada 3 tahun yang lalu. Saat itu masa liburan Aya di Indonesia sudah habis dan ia harus kembali ke Jepang, negara kelahirannya dan juga negara asal sang papa.

Menemukan Cinta Sejati [Tamat]On viuen les histories. Descobreix ara