Hai, selamat pagi..
Ingin sekali sapaan seperti itu terucap dari mulutku.
Tapi hal sesederhana itu nyatanya terasa susah dilakukan orang sepertiku.
Kita memang saling mengenal.
Tapi, kita masih seperti orang asing.
Jika bertemu, kita tak banyak bicara.
Hanya melempar sedikit sapaan.
Sedikit pertanyaan
Atau bahkan sedikit senyuman..
Tak banyak interaksi diantara kita.
Saat aku dengan sedikit lancang mencuri pandang kearahmu..
Terlihat ada raut kesedihan dibola matamu.
Seperti kegelisahan, kegundahan yang coba kau simpan sendirian.
Aku tahu kau berusaha kuat.
Aku tahu kau berusaha tegar.
Sebenarnya aku ingin bertanya.
Apakah kau baik-baik saja?
Tapi lidahku kelu,
Aku merasa tak punya hak untuk bertanya seperti itu.
Seandainya kau mempercayaiku hanya untuk mendengar semua keluh kesahmu.
Bukankah kita teman?
Teman atau mungkin sahabat.
Berbagilah cerita.
Dengan begitu kau akan merasa lega.
Ketahuilah, dalam hidup ini kau tak sendirian.
Doaku pagi ini.
Semoga Tuhan tetap memberimu kekuatan dalam segala hal.
Aku ingin senyummu itu tetap kau perlihatkan.
Karna saat kau tersenyum, kau akan terlihat lebih tampan.
Saat membaca ini, jangan mengira aku merayumu.
Yang benar, aku sedang merayu Tuhan, agar kau senantiasa dilimpahi kebahagiaan.
-Nia saputri
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Rindu
PoetryKan kuceritakan secangkir kisah tentang rindu, senja, cinta dan luka. Hingga kau nikmati manis, pahit dan getirnya. Terlebih tentang rinduku yang kutitipkan pada angin agar sampai kepadamu.
