San

34 3 0
                                    

Namanya Dewantara Sakti, aku lebih suka manggil dengan nama belakangnya, Sakti. Tubuhnya tinggi kurus, bibirnya tipis, rambutnya hitam legam. Hanya itu sih yang aku tahu dari fotonya.
Foto?
Iya foto. Pertemuan kita saja hanya via online.

***

Aku berjalan cepat menyusuri koridor kelas 12, seperti orang dikejar-kejar hantu.

Hari ini sepulang sekolah ada rapat OSIS, membahas tentang serah terima jabatan.
Iya benar, aku seorang anggota OSIS, lebih tepatnya dengan jabatan sekretaris.

Aku suka menghabiskan sisa waktuku di sekolah, tak jarang aku pulang malam hari. Entah itu rapat OSIS, latihan basket, atau ada job buat ngedit hasil karya anak-anak.

Nafasku naik turun tak beraturan, kuketuk pintu ruang OSIS, tak lama ada seruan,
"Masuk" Itu suaranya Bagas, sang ketua OSIS.

"Sorry guys gue telat, tadi kelas molor dikit"

"Gapapa, langsung gabung aja. Gue lanjutin ya"

Aku fokus pada pembahasan , tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk dari aplikasi teman pena.

Dewantara Sakti
Gue boleh minta nomer WhatsApp lo nggak?

Oktavania Savira
Buat apaan?

Kenapa ini anak mau minta nomer segala. Jangan-jangan buat nyantet. Sekarang kan ada tuh berita tentang santet online.

Dewantara Sakti
Mau gue guna-guna

Tuh kan. Baru juga dipikirin, beneran kan mau buat nyantet.

Dewantara Sakti
Ya buat nambah temen lah, oneng lo

Masuk lagi sebuah pesan darinya.

Oktavania Savira
Lo mau nomer hape dari yang punya akun ini atau nomer gue?

Dewantara Sakti
Lo hacker? Wahhh bahaya

Oktavania Savira
Iya gue hacker? Kenapa?

Dewantara Sakti
Gapapa, lo cantik

Oktavania Savira
Makin ngaco kalau ngomong, eeq

Dewantara Sakti
HAHAHAHAHAHAHAHAHA

"Oke teman-teman, rapat gue tutup sampai disini ya. Inget kita mulai latihan besok jum'at ya. Jangan pada ngaret. Selamat sore"

Tak terasa rapat sudah selesai, aku hanya terfokus pada seorang Dewantara Sakti. Okesip aku nggak tau apa aja yang tadi dibahas sama Bagas dan anak-anak. Great Vania, begonya kambuh.

***

Ku rebahkan kepalaku diatas meja belajarku.

Oh fisika. Tolong berhenti dong nyuruh-nyuruh nyari kecepatan kelapa jatuh dari pohonnya. Kenapa nggak sekali-sekali ngitung kecepatan bintang jatuh. Kan belum ada tuh soal begituan.

Ting!

Satu notifikasi masuk kedalam ponselku.

Dewantara Sakti
Woi balita???

Oktavania Savira
Paan? -_-

Dewantara Sakti
Belajar sono.

Oktavania Savira
Capek gue belajar terus. Coba lo deh sekaki-sekali yang belajar , belajar tata krama misalnya?

Dewantara Sakti
Dalem banget mbaknya kalau ngomong.
Mana nomernya???

Oktavania Savira
-_-
Nomor apaan sih? Nomor Togel? Nomor ujian gue? Nomor sepatu gue?

Dewantara Sakti
Nomor HP yang balum kesebut noh

Oktavania Savira
Gue kasih nomor yang punya akun ini aja deh ya

Dewantara Sakti
Dua-duanya lah

Dasar orang suka maksa.
Send
***

Dewantara Sakti
Please tell me about yourself

Why you send me a text like it in this morning, Sakti? Memang aneh itu manusia satu.

Oktavania Savira
For what? It's not important

Dewantara Sakti
Gue pengin kenal sama lo Vir.
Eh gue manggil lo apaan nih, Okta? Vani? Vania? Savir? Vira? Atau sayang aja?

Oktavania Savira
Seraah lu Mas, serah

Dewantara Sakti
Yaudah, sayang

Oktavania Savira
Mau mati?

Dewantara Sakti
Iya iya Vira aja ya

Oktavania Savira
Serah lo. Gue kalau didunia nyata biasa dipanggil Vania. Berhubungan Karena kita kenal online jadi gue izinin lo manggil gue dengan nama 'Vira'

Dewantara Sakti
Bagus. Kembali ke topik awal. Please tell me about you

Oktavania Savira
Oke, nama lengkap gue Oktavania Savira. Seperti yang lo tau gue ngehack akun temen gue. Umur gue 17 tahun, gue anak ke-1 Dari 2 bersaudara. Adek gue cowok. Ayah gue keturunan Jepang, Emak gue keturunan Indo-Jerman. Sekarang gue udah kelas 12. Gue bukan termasuk siswi yang pinter, walaupun gue banyak terlibat dalam organisasi tapi gue bukan termasuk orang penting di sekolah, apalagi most wanted.
Gantian

I

ni adalah perkenalan pertama kita secara resmi.

Dewantara Sakti
Mantap. Bule dong lo?
Gue Dewa. Seperti yang lo lihat di profil gue, umur gue 20 tahun, gue udah kerja. Gue ga lanjut kuliah. Gue juga anak pertama dan punya 1 adek cowok. Gue orang Jawa tulen, bapak ibu orang Jawa semua.

Oktavania Savira
Jelas wkwk
Gue manggilnya Sakti aja deh ya biar keren

Dewantara Sakti
Seenak lo aja

"Vaniaa, ngapain lo ngasih nomer gue ke Dewa? Entar dikira gue yang kegatelan" Suara toa Melani mengagetkanku. Ku masukkan hpku kedalam saku.

"Apaan sih lo Mel pagi-pagi?"

"Ih nyebelin lo ahh"

"Biasa aja deh. Kalau dia nyapa ya balik sapa aja. Gitu aja repot"

"Halah Vaniaaaa"

"Hahaha gapapa lah, lumayan juga kan tuh anak"

"Lo suka ya?" Dengan tampang serius Melani menanyaiku perihal Dewa.

"Gatau haha"

Aku juga tak tahu kenapa dengan entengnya berkenalan dengan orang yang bahkan belum pernah bertemu. Oh shit, I don't know what I feel. I can't explain.

God help me!!!

PenaWhere stories live. Discover now