Sekolah

8 0 0
                                    

Dihari pertama berangkat sekolah dengan keadaan tangan di gips, pulang-pulang gips udah penuh dengan coretan temen sekelas. Banyak doa dan semangat yang ditulis sama temen-temen, itu jadi motivasi tersendiri. Gak lama aku bisa lancar nulis pake tangan kiri dan setidaknya masih bisa terbaca. Gak jarang juga temen aku bantuin buat nulisin saat tugas harus ditumpuk saat jam pelajaran itu juga. Beruntung punya temen-temen yang pengertian. Yang biasanya aku paling gercep ngetap-in tempat duduk karena sistem sekolah moving class, ada yang gantiin jadi aku bisa nyantai. Merasakan betapa kagoknya makan pakai tangan kiri, dan berbagai kegiatan terasa berbeda saat tangan kanan sedang diistirahatkan.

Banyak pelajaran yang aku dapetin saat itu terjadi. Saat temanku membantuku dalam hal apapun karena tanganku ini, aku bertekad untuk bisa bermanfaat lebih banyak lagi ketika tanganku sudah kembali. Aku berpikir ini cara Allah mengajariku banyak hal tentang bersyukur, berjuang dengan ketidaksempurnaan, dan motivasi untuk lebih berguna lagi setelahnya dengan mengistirahatkan tangan kananku sejenak. Menurutku ini bukanlah musibah, tapi kesempatan untuk merasakan yang banyak orang mungkin tidak mengalaminya untuk menjadi lebih lagi kedepannya. 

Tanganku Pergi SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang