2.6

196K 13.2K 852
                                    


Baca ya sayang-sayangku, jangan males baca, penting ni soalnya.

Aku sempet bilang kan kalo aku lupa alur, nah yang aku lupa tuh alur disini, aku lupa kalo kevin tadinya udah kelas 12. Jadi aku berusaha memutar otak biar ceritanya tetep konsisten dan ngga terkesan maksa gitu.

Sumpah, asli aku lupa bukan sengaja. Bener seharusnya emang kevin tuh udah lulus, apalagi sebelumnya yang aku bilang ngga bisa naik itu hanya fatih, beberapa temen aku yang baca juga untungnya ada yang sadar. Makasih juga yang udah kasih tauu.

Jadiii aku putuskan kalo kevin... Baca di part ini wkwk. Maaf buat kalian kecewa, tapi pasti, one day, kalo cerita ini udah tamat tentunya, aku akan revisi lagi, sama kayak alone waktu itu. Jadi yaudah, selamat membaca, sampai jumpa next part ❤

Eh satu lagi dehh, SEMANGAT YA YANG BUAT PAS ATAU UAS SEMOGA SUKSES DAN SOALNYA MUDAH💞











°°°

Della menatap dalam bangunan dihadapannya. Ia sudah berdiam diri dalam taksi sekitar lima menit yang lalu. Tadi, selepas pulang sekolah, della iseng untuk melewati rumah lamanya.

Rumah lamanya tampak asri dari luar, tapi della bisa merasakan jika aura kelam terdapat didalamnya. Della tak ingin untuk menginjakkan rumah yang bagai neraka baginya, cukup disini, melihat beberapa petugas rumah berlalu lalang.

Sebuah mobil memasuki pekarangan rumah tersebut. Dilla dan Kevin turun bersama. Della tersenyum, melihat sikap dingin Kevin pada dilla. Bukan, bukannya della bahagia, senyum yang ia pancarkan berupa senyum kemirisan.

Della menaikan kembali jendela yang sempat ia turunkan. "Jalan pak."

Mobil melaju, membelah jalanan ibukota yang tidak pernah sepi. Della menghentikan taksi disebuah mall. Siang ini della berniat membeli hadiah untuk Kevin.

Della mulai menyusuri toko satu-persatu. Matanya mencari benda yang akan disukai kakaknya. Hingga akhirnya della menghentikan langkahnya disebuah toko elektronik. Della berniat membelikan kevin sebuah kamera. Yang della dengar dari feli, semenjak della pergi, Kevin menghentikan kesukaan nya dalam bidang fotografi.

Della membeli sebuah kamera yang tidak terlalu mahal. Ia harus tetap menyisihkan tabungannya. Della tak enak jika terus-menerus meminta pada haris maupun rifki. Yaa, bisa dibilang selama beberapa bulan terakhir kehidupan della ditanggung oleh haris, bahkan uang bulanan nya pun diberikan oleh haris, sesekali rifki juga memberikannya. Della benar-benar berutang pada keduanya.

Oke kembali pada della. Della kini mengitari mall untuk membeli makanan. Cacing diperutnya sudah berteriak untuk diberi asupan. Della kini sudah duduk dengan sepiring nasi goreng seafood dan ice cappucino yang berada dimeja.

Della menikmati makannya sambil memainkan ponselnya. Ia tengah mengstalker beberapa akun teman dan saudaranya. Sebenarnya, ulang tahun Kevin besok, maka dari itu della mencari kado hari ini. Tentu, della akan memberikan Kevin hadiah atas namanya dan ia sendiri yang akan mengantarkannya.

Oh iya, berbicara tentang Kevin, sepertinya ada yang della lewatkan. Setelah kepergian dirinya, sepertinya Kevin sama seperti fatih, ia menjadi bodoh mendadak. Bagaimana mungkin dihari ujian nasional dan ujian sekolah ia tidak datang ke sekolah? Bodoh memang. Feli bilang, Kevin mengunci diri di apartemen milik della.

Rasanya della ingin memarahi keduanya. Kenapa? Kenapa mereka harus menghukum diri sendiri dengan cara merusak masa depan? Lantas, apa yang akan mereka dapat kedepannya? Apa mereka tak merasa malu? Baiklah, della akan berusaha menyelesaikan semua kekacauan ini.

Never be aloneWhere stories live. Discover now