KCSS- 13 (1)

2.1K 69 0
                                    

Sudah beberapa hari ini keadaan Kila tidak ada kemajuan untuk sehat kembali. Mungkin keputusan kakaknya untuk membawa kila ke rumah sakit menjadi yang terbaik, akhirnya alexi pun datang pada ustadzah Maryam dan berpamitan untuk kila dianjurkan dirawat dirumah sakit daripada terus terusan tidak ada perkembangan kesehatannya itu.

Alexi meminta bantuan kepada teman temannya kila untuk membopong kila masuk kedalam mobil miliknya, kini alexi membawanya kerumah sakit dan ditemani para teman temannya kila yaitu nisa dan alya. Jarak kerumah sakit memanglah jauh tapi bagaimana mungkin alexi tidak tega pada adiknya yang terus menerus meringis kesakitan.

Sudah setengah jam mereka lalui dan akhirnya sampailah kami disana kemudian kila diangkat dan ditidurkan dengan ranjang. Sesampai mereka didepan ruangan itu alexi dan lainnya tidak diperizinkan untuk masuk hanyalah kila seorang. Alexi hanya pasrah dan memohon kepada Allah SWT yang bisa membantu dikala ia bersedih.

Hati kecilnya kini menggebu gebu dengan perasaan campur aduk. Ia merasa tidak berdaya apa yang harus perbuat saat ini.

Alexi mengeluarkan handphone disaku kanannya dan mencari kontak AYAH lalu ia klik tombol untuk menelpon. Sepuluh menit tidak ada jawaban dari ayahnya kini kembali menelponnya.

Ia pasrah karena tidak ada jawaban dari telpon ayahnya, tak lama kemudian kini ayahnya menelponnya

"Assalamu'alaikum halo yah" salam alexi dengan nada rendah

"Waalaikumsalam ada apa Al? Kamu kenapa ga biasanya kamu telpon beberapa kali" ayahnya kini menanyakan pada alexi tapi ia sulit membicarakannya. ga mungkin ia tutupi ini bagaimana pun juga ayahnya dan bunda harus mengetahui keadaan anak bungsunya itu.

" kila yah, kila dirawat di rumah sakit " dengan nada pasrah

" Kamu sedang tidak bercanda kan Al. " Lirih ayahnya

" ngak yah maaf yah aku ngga bisa jagain kila selama ini, aku hanya mementingkan tugas tugas dan tugas"ucapnya panjang lebar

" Ayah akan kesana kamu share location ayah tunggu wa nya kamu" paniknya ia dan segera menghubungi istrinya untuk pergi bersama untuk menjenguk kila

•••

Kini ayah dan bunda telah sampai di rumah sakit tersebut kemudian mereka memasukinya. Sesampainya di loket dan mencari nama kila yang sempat dirawat.

"Ada yang bisa saya bantu bu? Pa? " Tanya seorang suster

" Saya mencari anak saya yang bernama Aqilla mashel Putri Haikal, kalau boleh tahu ruangannya dimana sus" jawab bundanya kila sambil menjelaskan pada suster

" Sebentar ya bu" ia mencari nama tersebut dan akhirnya dapat juga. " Ada bu anak ibu diruangan kelas 1(VVIP) ibu lurus aja nanti belok kanan ruangannya yang pertama ya bu" jelasannya suster itu

" Makasih ya sus" jawabnya mereka dengan mengganguk kepalanya. Mereka pun berjalan menuju ruangan kila dirawat.

••••

"Assalamu'alaikum" sahut ayah dan bunda yang secara bersamaan masuk keruangan tersebut

"Waalaikumsalam" serempak mereka berdua (alya dan nisa)

" Permisi tante aku alya temannya kila satu asrama" ia beranjak menyalami tangganya pada kedua orang tuanya kila

"Dan saya nisa tante satu asrama juga sama Kila" nisa pun menyalami setelah alya menyalaminya

" Iya makasih ya kalian sudah menemani kila, oh yaa kakaknya mana ya kalau boleh tau" ucap bundanya yang menanyakan alexi yang tidak kunjung datang juga

" Kak alexi lagi keluar tan, tadi katanya beli makanan buat tante sama om" katanya nisa

Tak lama kemudian alexi pun datang ia membeli makanan banyak, tak hanya untuk ayahnya saja tetapi ia juga membelinya buat temannya kila

" Assalamu'alaikum" salam alexi yang memasuki ruangan itu

"Waalaikumsalam" serempak mereka

" Eh ayah bunda datang, udah lama atau baru " kata alexi yang menaruh makanannya di sofa

" Baru aja nyampe" sahut ayahnya sambil duduk di bangku

"Hem permisi tante om kita keluar dulu ya" sambung nisa yang ingin keluar dari ruangan itu dan sebenarnya tidak enak juga karena ada keluarga kila terutama ayah dan bundanya.

"Eh bentar, nih ambil supaya kalian terisi perutnya biar tidak ikutan sakit" alexi mencegahnya dengan menahan tangan nisa namun nisa melepaskan tangannya itu dari alexi

"Hm afwan kak bukan maksudku -" ucap nisa yang terbata bata mengucapkannya pada alexi dan alexi pun memotong pembicaraan nya

" Ya gapapa, maaf ya kalau aku megang tangan kamu. Aku tau ko apa yang kamu bicarakan tadi" alexi membalas dengan senyuman yang tulus itu, entah mengapa perasaan alexi kini berdegup kencang saat memegang tangannya nisa tadi

" Kalau begitu ana pamit kak, assalamu'alaikum " nisa pergi beranjak keluar dari ruangan itu bersama alya

" Waalaikumsalam" serempak mereka menjawabnya

•••

Menunjukkan pukul 19.05 artinya mereka masih bermalam di rumah sakit tidak hanya orang tuanya kila saja masih disana sahabatnya pun masih menunggu keadaanya.

Alexi mencari kedua sahabat dari adiknya itu, lorong demi lorong tetapi tidak ada juga. ia sangat mencemaskannya apalagi dengan nisa orang yang telah membuatnya gagal fokus pada dirinya.

Kini alexi tetap berjalan kearah musholla dan berniat mengambil wudhu setelah itu ia sholat dibarisan belakang tepat perbatasan wanita dan pria. Tidak lama kemudian ia duduk bersila dan mulai berdzikir kepada Allah SWT yang meminta mohon petunjuk supaya adiknya diberikan kesembuhan. Setelah ia berdzikir alexi bersandar di dinding musholla tersebut. tidak ada lima menit alexi mendengar suara perempuan yang sedang mengaji mata yang sempat alexi memejamkan nya kini bangun dan mencari tahu siapa yang mengaji malam begini.

Alexi mendengar tepat di tirai pembatas sebelah kirinya dari tempat duduknya tadi. Lantunan ayat suci Al Qur'an membuat terbuai pada alexi. ia sedang berandai andai semoga saja orang yang dicintainya itu nisa.

Astaghfirullah mimpi apa aku barusan - sambil mengusap wajahnya

Nisa sudahi membaca Al Qur'an nya dengan doa penutup membaca Al Qur'an

قُلْ صَدَقَ اللَّهُ.

shodaqallahu,, aamiin

Nisa pun mengakhirinya sembari membereskan mukena yang ia pakainya itu dan ia menghampiri alya sedang didepan musholla tersebut.

" Nis kita tidur dimana ga mungkin kan kita pulang, ini sudah larut malam" keluh alya pada nisa

"ng ngak tau atuh ya Lia " nisa pun lelah dan pasrah karena mereka tidak mungkin juga pulang

" Di hotel aja gimana, nanti biayanya aku bayar yang penting kalian istirahat" alexi memotong pembicaraan mereka berdua dan memberikan saran padanya

" Apa kami tidak merepotkan kamu" kata nisa pada alexi

" Tentu tidak, yasudah ayo kita berangkat " ucap alexi pada mereka berdua

" Ayo" seru mereka berdua

•••

Sesampainya mereka di sebuah hotel Grand Scoot alexi, alya dan nisa turun dari mobilnya itu dan masuk ke hotel tersebut.

Alexi memesan satu kamar untuk alya dan nisa supaya mereka tidak bingung tidur dimana, sementara mereka menunggu sahabatnya sembuh jadi beberapa hari kedepan mereka menjaganya.

" Kamarnya di lantai dua no 119 ini kuncinya silahkan kalian kekamar. Besok pagi aku akan jemput kalian lagi" perintahnya

" Iya kak" sahut mereka berdua sambil menundukkan kepalanya

TBC

PARTINI SUDAH DIREVISI 

Kisah Cinta Seorang SantriDonde viven las historias. Descúbrelo ahora