IC (1) : JOMBS

132 78 18
                                    

"Sampai sini dulu latihannya." kata Yoga sembari meletakkan gitar ke atas kursi. Siswa-siswa lain yang ada di dalam studio musik itu langsung menganggukkan kepalanya.

"Kita latihan lagi lusa." sambung Yoga meraih tasnya yang ada di lantai lalu menyandangnya.

"Kenapa gak besok aja, Kak?" tanya Jihan, sang vokalis.

"Besok ada urusan. Atau, besok kalian tetap mau latihan?" tanya Yoga menaikkan sebelah alisnya.

Serentak semua anggota band dari SMA Garuda itu langsung geleng-geleng kepala sembari tersenyum penuh arti seolah-olah mengatakan 'tidak usah, terima kasih.'.

"Ya udah, gue pergi dulu. Yang terakhir jangan lupa kunci pintunya. Dan buat yang cewek, bisa pulang sendiri atau perlu dianterin sama anak cowok?" tanya Yoga menatap Jihan dan Brenda. Ya, di dalam band itu terdapat dua anggota cewek dan tiga anggota cowok.

"Gak usah, kak. Kami bisa pulang sendiri." jawab Brenda dan diangguki oleh Jihan.

"Ya udah, bye!" kata Yoga lalu keluar dari studio.

Seperginya Yoga dari studio musik, semua anggota band yang ada di ruangan itu langsung menghembuskan napasnya.

"Huahhh akhirnyaa, besok gue bisa ajak cewek gue nonton pilem." kata Dika dengan meninju-ninju angin di sekitarnya.

"Ikut dong gue, Kak." kata Jihan setengah memelas.

"Idihh! Sorry la yaaww, junn. Gue mau pacaran, masa iya bawa setan." jawab Dika menolak Jihan sembari bergidik ngeri.

"Junn junn! Nama gue Jihan, bukan jujun." kata Jihan tak terima namanya diganti Jun.

"Bukan Jujun, jun. Jun itu kependekan dari Junior. Ngerti bahasa gaul ga sih?" jawab Dika pantang kalah.

"Eh! Hellowww, this is not time for fight, okayy." kata Brenda menengahi Senior-Junior yang tengah berdebat itu.

"Kenapa lo gak pergi sama pacar lo aja sih, Han?" tanya Reno sang keyboardist.

"Gue..." jawab Jihan tersendat mengingat ia tak mau mengakui bahwa dirinya jomblo.

"Jomblo! Hahahaha." kata Dika tertawa puas.

Bugh!

Sebuah bantal melayang ke arah Dika dan membuat Dika berhenti tertawa.

"E*k ayam lo. Gue bukan jomblo, tapi gue.." belum selesai Jihan menyelesaikan perkataannya, Brenda sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Lagi menyeleksi si pendaftar." sambung Brenda.

"Udah kaya mau ikut CPNS aja pake seleksi-seleksi segala." kata Dika mengambil tasnya lalu menyampirkannya di pundak kanannya. Begitupun dengan Reno.

"Kelamaan seleksi, ntar pendaftarnya daftar ke tempat lain, Han." Kata Reno menambahkan.

"Kelamaan juga ngejombsnyaa." sambung Dika dan itu mengundang gelak tawa Reno dan Brenda.

Jihan yang merasa hal itu tak lucu sama sekali hanya menatap tanpa ekspresi Reno dan Dika. Lelaki itu hanya menelan air liurnya dengan susah payah. Kalau sudah begini, pasti Jihan akan...

"Habis hitungan ketiga, kita lari, oke?" bisik Dika di telinga Reno. Reno hanya menganggukkan kepalanya dengan rasa ngeri melihat Jihan. Keduanya kini sudah berdiri di dekat pintu.

"Satuuu, du.. LARIIII!!!!" Teriak Dika histeris sembari berlari pontang panting diikuti Reno di belakangnya setelah ia melihat Jihan sudah mengambil ancang-ancang untuk melempar termos mini yang selalu dibawanya.

"Si Jihan kalau marah kaya buaya gak makan setahun."

-TBC-

ICE CREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang