[6] Bagian Enam

145 19 23
                                    

Vote sebelum membaca, dan komentar setelahnya. Happy reading ~

→ Hanya Harapan Kosong ←

Aku tahu kau tidak akan mungkin kembali, bahkan menatapku saja kau akan benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tahu kau tidak akan mungkin kembali, bahkan menatapku saja kau akan benci. Kau berhasil membuat rasa penyesalan menyelimuti hati kecilku, dan sialnya kau tidak memperdulikan itu.

Aku hanya ingin berkata, kembalilah. Akan aku obati luka yang telah ku sebabkan hingga sembuh tak berbekas.

- Mirza

C.L.B.K ←

"Mill, lo baik-baik saja, kan?"

Hembusan angin dapat Mirza rasakan, keheningan ini sungguh membuatnya memekik pelan, bukan, bukan karena menyesal sudah bertanya seolah dia peduli dengan keadaan Milonna. Dia hanya benci jika ada orang yang menghiraukan pertanyaannya.

"Gue baik kok."

Mirza terdiam. Hatinya ikut tenang mendengar jawaban singkat Milonna. Perlahan dia berbalik menatap cewek berambut lurus di depannya masih sibuk menyapu lantai.

"Jika sekiranya lo udah gak kuat karena kondisi lo, boleh pulang duluan. Masalah piket kelas biar gue yang kerjakan."

Entah Milonna harus bahagia karena mendengar kalimat panjang Mirza yang terdengar khawatir itu, atau sedih karena mungkin saja Mirza menyuruhnya pulang sebab merasa risih dengan keberadaannya.

"Bentar lagi gue selesai kok." Sahut Milonna tanpa menghentikan kegiatannya.

"Yaudah. "

Benar bukan, Mirza hanya terganggu dengan adanya dia, bukan karena peduli. So, gue harus cepat-cepat membereskan lantai kotor ini. Gumam Milonna dalam hati.

"Za, lo lama ih! " Tiba-tiba Jonathan masuk dengan di ikuti oleh Zayn di belakangnya, beberapa detik Jonathan terdiam melihat keberadaan Milonna, Mirza piket dengan Milonna?

"Tunggu, bentar lagi gue selesai. Tinggal membersihkan meja guru," sahut Mirza berjalan mendekati meja guru di sampingnya.

"Warbyasah!! Pantas saja Mirza betah, ternyata oh ternyata di temani Milonna, senang lihatnya," Zayn langsung memasang wajah ceria ketika mengetahui apa yang Jonathan ketahui juga.

"Milonna! Gue rindu lihat lo bermesraan dengan Mirza, ckckck. Kapan main bersama kami lagi?"

Sungguh, Mirza ingin sekali menyumpal mulut ember bertoa Zayn itu, memalukan.

ERASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang