Bab 6 Mendaki Kebawah

Depuis le début
                                    

Hell tahu kalau diatidak bole memberikan waktu araga untuk berpikir karna dia sudah mengamati araga dalam pertaruganya sebelumnya dia selalu saja memiliki tehnik-tehnik baru untuk membunuh lawan-lawanya. Lalu dia mengunakan tehnik andalanya sebuah api besar membakar arena lalu api itu membulat seperti bola dengan araga didalamnya. Para penonton yang meyaksikan ini benar-benar dibuat diam.

Saat bola api itu padam terlihat araga masi berdiri walau kini beberapa bagain baju dan celanya sudah bolong-bolong akibat terbakar. "bagaimana mungkin dia bisa bertahan." Kata hell saat melihat araga masi berdiri.

"sekarang giliranku." Lalu dari dalam kendi araga keluar air yang melimpah. Semula air itu hanya meluap. Menyadari araga akan melakukan sesuatu hell langsung menyerang araga. Dia membuat sebuah pedang dari api lalu dia langsung meluncur kearah araga. Araga yang menyadari itu langsung membuat sebuah dinding batu yang melingkarinya.

Saat dinding batu itu hancur, karna seragan semburan api dari pedang di tagan hell. Araga lansgung menyerang balik hell, sebuah tombak meluncur kearah hell, hell yang menyadari itu langsung menangkisnya dengan pedang api miliknya. Ketika dua senjata itu berhadapan menghasilkan uap panas membuat arena semakin tidak terlihat.

"jadi kau tidak hanya bisa mengendalikan batu." Kata hell saat melihat tombak araga tercipta dari air.

"begitulah aku masi mememliki banyak kartu untuk dimainkan." Jawab araga.

"jika benar kemungkinan dia juga bisa mengendalikan api." Kata hell di benaknya. Aku harus mengalahkan secepatnya sebelum dia mengunakan tehnik yang lebih merepotkan. Setelah berkata seperti itu dia memnaggil binatang rohnya seekor macan api.

Araga yang menyadari akan sagat susah membunuh hell jika ada macan api yang membantunya. Lalu genagan air yang berada di bawa kaki araga mulai membentuk wujud seekor ular. Araga berdiri di atas kepala ular itu. bintang roh hell langsung menyerang kearah araga araga yang melihat itu langsung melompat turun.

Saat bintang roh milik hell mumukul ular araga dia seperti memukul air. Cakarnya hanya menembus kepala ular milik araga. Sementara hell yang melihat araga berada di atas arena dia langsung menyerangnya lagi. Pertarugan dua lawan dua antara hell dan araga dan juga golum air araga melawan binatang roh milik hell.

Araga dan hell saling mengadu kemampuan bertarung mereka dalam jarak pendek araga dengan tombak airnya dan juga hell dengan pedang apinya. Setiap kali dua senjata mereka saling bertabrakan menimbulkan uap air. Sementara macan api hell terus saja menyerang ular air araga. Tapi tampak ular itu tidak bergerak sama sekali tapi tidak ada luka yang diderita ular araga setiap kali diserang bagian tubuh itu langsung menyatu kembali.

Terlihat mereka beruda sudah mulai kelelahan biar bagaimanapun mengendalikan air sebanyak itu membutuhkan banyak avra begitu juga deuga hell memanggil bintang rohnya sama saja dia mengunkan dua tubuh dengan satu baterei yang mengerakan dua robot mainan.

Araga yang menyadari itu lansugung masuk kedalam ular miliknya, di saat araga berada didalamnya terlihat ular itu mulai bergerak. Saat itu ular araga membuka mulutnya dan langsung menyemburkan air dari dalam mulutnya kearah hell. Hell yang terkena seragan itu langsung terlempar hingga kedinding pemabatas arena.

Seragan itu membuat ular milik araga mengecil menjadi seperti seekor ular piton besar. karna seragan tadi pula membuat avra hell sudah tidak sanggup untuk mempertahankan wujud binatang rohnya sehingga bintang rohnya menghilang. Melihat itu araga mengendalikan batu di belakangnya hingga menembus tubuh hell.

Hell yang benar-benar marah langsung mengendalikan api sehingga menyelemuti seluruh tubuhnya dan langsung melompat kearah araga, tapi seraganya berhasil di tahan oleh ular milik araga. Saat hell sibuk menyerang ular air araga, araga lansung menebaskan tombaknya kearah perut hell sehingga dia terlempar lagi.

AVRAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant