2nd - Sweet or Sweat Night?

En başından başla
                                    

Tanganku dicengkram kuat, "Kau belum boleh pegang milikmu dulu." Jungkook menarikku untuk duduk. Kedua tanganku dibawa kebelakang tubuhku sendiri dan diikat -entah menggunakan apa, yang jelas aku tidak bisa menggerakkan tanganku secara bebas untuk menyentuh diriku sendiri.

Sedangkan Jungkook semakin gencar menggoda tubuhku saat setelah dirinya mendorong tubuhku untuk berbaring kembali. Hembusan nafas Jungkook membuat bentuk silang diatas kejantananku. Dan sesekali menghampiri bagian terbawahku, menyentuhkan lidahnya dengan kerutan lubang.

Hanya menempel, tanpa pergerakan apapun!

"Jungkook...~" Tuhan! Dia benar-benar membuatku berteriak frustasi. Rasa basah dari lidahnya itu yang membuatku harus terus-terusan reflek membuka kaki ku lebih lebar, seakan berharap lidah itu semakin melesak masuk, atau yang lebih besar dari lidah itu?

Akhirnya kepala dengan rambut cokelat itu menjauh, menyisakanku yang berusaha mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Kepalanya berada didepan salah satu daging kecil didadaku. Menatapnya sejenak lalu membuang saliva nya disana.

"Nghh... Kook-hh." hanya satu jilatan, lalu pergi.

Dia mulai membuka pakaiannya sendiri hingga tidak satupun kain menutupinya. Seharusnya aku tidak kaget lagi ketika melihat benda besar panjang berurat dibawah Jungkook itu. Tapi jantungku berdebar sangat kencang saat ini.

Saat Jungkook melangkah lebih dekat, kukira dia akan langsung memasukkan miliknya kedalamku.

Dia kembali hanya untuk memberikanku sentuhan yang kutunggu -walau belum tepat.

Akhirnya ia menaruh tangannya pada dadaku yang membusung. Dengan memberikan ciuman dalam, tentu saja aku langsung membalasnya tak kalah dalam, hisapan dan suara kecapan tak pernah bisa dikalahkan oleh suara bising apapun dirumah ini, bahkan suara Anjingku.

Tangannya terus mengelus seluruh tubuhku dengan bibirnya masih saling bertautan denganku. Namun satu yang dia tinggalkan, bagian ter-intim-ku yang sedari tadi sudah memantul minta disentuh, tapi Jungkook benar-benar menahan tangannya untuk tidak menyentuh.

Sesekali Jungkook menegakkan tubuhnya, memperhatikan tubuhku yang penuh peluh. Lalu mendekatkan bibirnya pada kulitku untuk mencium dan menghisapnya, memberikan beberapa ruam merah pekat pada kulitku. Saat setelah dirinya selesai dengan hisapan pada seluruh tubuhku, dia merasa puas dengan karyanya dan mengusap pelan dengan jemarinya dengan sensual membuatku mengelinjang kegelian tepat saat jari telunjuknya menyentuh gundukan daging kecil pada dadaku.

Selesai memberikan cumbuan pada tubuhku -min satu tempat, Jungkook bangkit dan mendekatkan alat bantu sex yang terdapat dildo didepannya, entahlah, aku tidak begitu tahu apa namanya.

"Ahh~" jemarinya sekali-sekali masuk kedalamku satu-dua senti sambil melumuri lube untuk mempermudah.

Kepalaku mendongak hingga bertemu kepala ranjang. Tidak ada yang bisa menahanku untuk tidak mengerang. Tubuhku mengeliat, Jungkook tidak keberatan dengan banyaknya gerakan tubuhku. Dia malah merasa sangat bangga karena dirinya berhasil membuatku tersiksa.

Ya, tersiksa. Karena dia hanya memasukkan jarinya tidak lebih dari dua senti.

"AKH!" Mataku membulat sempurna saat jari tengah Jungkook yang kurasa tadi terganti oleh benda keras yang lebih besar dari jari itu, masuk dengan sekali hentakan. Aku menangis bukan karena sakit.

Mataku melihat kearah sesuatu yang memasuki ku. Bukan milik Jungkook yang berada didalamku, pantas saja tidak langsung mengenai lokasi termanisku.

Sebuah remot ditangan Jungkook mulai dipencet tombolnya. Membuat dildo didalam bergetar dan mengalirkan getaran pada desahanku. "Aahh... Jung-ahh, lepaskan itu...-ahh..." Jungkook menghiraukanku serta desahan tersiksa yang keluar dari bibirku.

Another [KookV] (On Hold Dulu Yaaa 😭😭😭)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin