𝟎𝟗║ 𝐁𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠

4.9K 467 54
                                    

Check out the trailer before reading the story. Please give me your comments about the trailer hehe🖤🧚🏻‍♀️✨
———

 Please give me your comments about the trailer hehe🖤🧚🏻‍♀️✨———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

『𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐉𝐀𝐊』
𝔅𝔞𝔫𝔡𝔲𝔫𝔤

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 & 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!♥

━━━━━

𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨'𝐬 𝐏𝐨𝐢𝐧𝐭 𝐨𝐟 𝐕𝐢𝐞𝐰

Aku mengerucutkan bibirku saat aku harus kembali menerima kekalahan, aku dan Jaehyun tengah bermain kartu UNO dan laki-laki itu terus memenangi permainan ini saat aku sudah hampir gila karena aku kalah terus. "Jangan pake kartu terkutuk lagi ih. Curang lo, Je," seruku, menatap sengit Jaehyun yang duduk di seberangku.

Jaehyun terkekeh kecil, menepuk-nepuk puncak kepalaku dengan lembut. "Makanya belajar main UNO yang bener, Chu," ledeknya, membuatku menjauhkan tangannya dari kepalaku lalu meletakkan daguku di atas meja sambil menatap kartu-kartuku yang sudah menumpuk layaknya buku-buku kuliahhku.

Aku mengeluarkan kartu berwarna biru dengan angka 8, membuat Jaehyun menyeringai sambil mengeluarkan kartunya "UNO!" serunya heboh, aku menatapnya tidak percaya. Laki-laki itu menyengir lebar, membuat kedua lesung pipi kesukaanku itu terlihat.

Bibirku sudah mengerucut dengan keningku yang mengerut, dengan malas-malas aku mengeluarkan kartu ku dan sudah tahu kalau aku akan kalah lagi. Benar saja, setelah aku mengeluarkan kartuku, kartu milik Jaehyun habis dan membuatku menenggelamkan wajah di lipatan tanganku yang berada di atas meja.

Suara tawa Jaehyun memenuhi ruang utama, aku merasakan tangannya kembali mengelus puncak kepalaku dengan lembut. Aku mendongak, menatapnya dengan tatapan kesal, "gue gak mau main lagi, ah," omelku, menjauhkan kartu-kartu UNO milikku.

Jaehyun menyeringai, wajahnya memberikan kode padaku untuk mendekat. Aku mendekatkan wajahku sambil mengerucutkan bibirku, "Je, muka gue udah penuh tepung, bentar lagi gue berubah menjadi cimol, liatin aja," keluhku, membuat Jaehyun yang baru saja mengoleskan tepung ke keningku tertawa.

"Cantik banget sahabat gue yang satu ini," ujarnya menggodaku, aku menatapnya kesal lalu melirik mangkuk berisi tepung. Aku kembali menatapnya namun kini sambil menyeringai, aku meraih tepung itu dan menaburkannya pada rambut Jaehyun, membuat rambutnya berubah warna.

Suara tawaku sudah memenuhi setiap sudut ruangan, Jaehyun menatapku jahil, Ia meraih mangkuk berisi tepung itu lalu bangkit dari lantai. Aku yang menyadari apa yang akan dilakukan laki-laki itu menjadi ikut bangkit kemudian berlari menjauh dari Jaehyun yang kini mengejarku sambil tertawa.

BERANJAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang