Tentu saja para pengunjung kantin mengetahuinya karena teriakan Thalia yang sangat luar biasa tadi itu seperti merobek telinga para pendengarnya. Terlalu heboh memang, tapi mau bagaimana lagi mungkin hanya dengan itu dia bisa mengekspresikan kebahagiaannya.

Masih beberapa langkah lagi menuju meja Thalia, Jhonson sudah berteriak heboh di kantin lebih dulu. "ThaTha, gue nggk mau tau. Lo harus tanggung jawab pokoknya, rank gue turun gara-gara lo," dia tidak peduli bahkan tidak malu jika harus berteriak di tengah lapangan sekalipun.

"Hahaha, nggk salah lo minta tanggung jawab sama gue. Situ cowok apa cewek?" balasan ucapan Thalia membuat Jhojho kesal dan berlari mengejar Thalia yang sudah lebih dulu melangkahkan kakinya menuju koridor kelas XI.

"Tha, gue nggak mau tau. Kalau lo nggak mau tanggung jawab, lo harus beliin gue diamond."

"Beli aja sendiri, masa beli diamond doang nggak mampu sih, pulsa lo aja nggak bakalan habis cuman buat beli diamond mah."

"Ini tuh bukan masalah nggk mampu ataupun masalah pulsa gue, tapi masalah harga diri. Masa iya cowok kalah sama cewek."

"Alah akuin aja kalau gue emang lebih hebat dari lo."

"Belagu lo, dulu aja lo nangis-nangis karena nggak bisa-bisa."

"Biarin dong, itu kan dulu. Lagian sekarang gue juga udah lebih jago dari lo. Buktinya gue berhasil kan ngalahin lo?"

Mereka terus saja saling berteriak di sepanjang koridor. Tatapan aneh pun mereka lihat, bahkan ada yang terang-terangan mencibir mereka seperti bocah.

Jhonson yang tidak mau kalah dari Thalia tetap bersikeras berlari mengejar dia, bahkan sampai mereka sudah berada di parkiran sekolah. Mereka pun berhenti tepat di bawah pohon rindang.

Dengan nafas yang masih tidak beraturan mereka mencoba untuk kembali membuka percakapan, namun nihil tak ada sama sekali suara yang muncul. Mereka masih fokus mengatur nafasnya, selang lima menit Jhonson lebih dulu membuka keheningan diantara mereka meskipun nafasnya masih terengah-engah.

"Tha, ma-sa i-ya lo le-bih ja-go da-dari gu-gue sih. Ng-gak pe-per-ca-ya gu-gu-e. "

"Lo-lo ng-nggk ta-u ka-lau gue ja-go?"

"Gue gk per-pernah soalnya di ka-lah-in sama ce-wek."

Mereka berdua terus saja mengatur nafasnya masing-masing, keringat yang mengalir dari pelipis masing-masing sekarang sudah membuat seragam mereka sedikit basah.

Thalia mengeluarkan nafas secara kasar dan berucap kepada Jhonson.

"Udahlah sekarang mah ke kantin lagi aja yuk. Haus gue sumpah."

"Ya udah ayo, tapi lo yang traktir ya. Lo kan habis menang tuh ngalahin gue."

"Yakali cewek yang bayar" protes Thalia dengan tatapan tidak suka.

"Sekali-kali aja ya sayang."

"Ish, dasar cowok nggk tau malu."

"Ayolah, cantik deh."

"Iya iya ah bawel lo mah, ayo!" pasrah Thalia.

Setelah lelah berdebat dan menghasilkan keputusan bahwa Thalia yang mentraktir Jhonson, barulah mereka beranjak dari parkiran.

Mereka berdua kembali menyusuri koridor sekolah menuju kantin. Orang-orang yang berada di sekitar koridor memandang aneh kembali mereka, karena mereka melewati koridor lantai dasar yang dipenuhi oleh adik kelas X dan XI.

Pasalnya tadi sekitar beberapa menit yang lalu mereka saling kejar-kejaran seperti Tom&Jerry dan sekarang mereka tengah berjalan bermesraan seperti Romeo dan Juliet.

Tangan mereka saling bertautan erat, tak lupa senyuman manispun mereka saling lemparkan. Senandung-senandung kecilpun mereka suarakan, seperti pasangan yang sedang awal-awal jatuh cinta.

"Gue kadang bingung sama hubungan mereka. Aneh tapi lucu," ucap salah satu siswi bernama Gita.

"Namanya juga 'gamers couple' ," tutur siswa bernama Gio.

Thalia dan Jhonson yang mendengar ucapan tersebut hanya tersenyum manis. Pasalnya bukan sekali dua kali mereka menjadi bahan perbincangan siswa dan siswi yang lain, bahkan sudah tak terhitung lagi.

Julukan 'gamers couple' mereka terima dengan senang hati. Mereka bahkan bahagia mendapat julukan seperti itu. Menurut mereka itu adalah sebuah penghargaan.

***

Suasana di kantin ternyata masih ramai bahkan waktu istirahat pun hanya tersisa 5 menit lagi. Namun mereka masih enggan beranjak dari kursi kebesaran mereka di kantin termasuk Thalia dan Jhonson.

Hanya tinggal beberapa orang saja yang menjadi penghuni kantin karena sisanya kebanyakan lebih memilih kembali ke kelas sebelum guru mata pelajaran selanjutnya datang.

Mereka awalnya hanya berniat membeli minuman lalu kembali bergegas ke kelas, namun perut mereka yang tiba-tiba berbunyi tidak bisa di ajak berkompromi. Alhasil mereka mendekam di kantin dengan sepiring batagor dan es jeruk.

Tak banyak percakapan diantara mereka berdua sampai makanan pesanan mereka tandas tak bersisa.

"Bukannya tadi lo ke kantin, kok lo pesen makan lagi?" tanya Jhojho yang penasaran melihat Thalia tengah melahap batagornya dengan ganas.

Sebelum menjawab ucapan Jhonson, Thalia menelan batagornya terlebuh dahulu agar nanti tidak tersedak. "Iya, tapi makanan nya dingin karena gue keasyikan maen game."

"Kalau lagi makan nggak usah maen game dulu kan bisa."

"Alah kayak yang lo nggak aja."

Sontak seketika mereka tertawa menertawakan diri mereka sendiri.

"Kok gue bisa lupa ya kalau gue juga suka kayak gitu."

"Yaiyalah, lo kan udah kenyang dengan main game doang. Lagian lo juga nggak bakalan inget, orang isi otak lo juga game semua."

"Terima kasih atas penghinaannya sayang, gue sangat tersanjung."

Kalimat tersebut dilontarkan Jhonson dengan ekspresi kesal dicampur senyum terpaksa, sedangkan Thalia yang mendengarnya malah tertawa lepas.

Kadang mereka lupa bahwa mereka berdua adalah para gamers. Mereka selalu berkata seolah-olah game adalah hal yang tidak penting.

Saling menasehati satu sama lain.
Padahal kenyataannya mereka selalu melupakan sesuatu jika itu bersangkutan dengan game. Apapun itu, dari mulai makanan, waktu sampai pacar sendiripun selalu dianggurkan. Untung saja mereka berdua memiliki hobi yang sama, jadi tidak begitu masalah bukan?

Jika dalam suatu hubungan salah satu pasangan kita itu gamers, biarkan saja mereka sibuk dengan dunianya, jika sudah kelewatan baru kita tegur. Lebih baik membiarkan mereka bermain dengan game dari pada bermain dengan cewek atau cowok lain. Betul kan betul?

***

Selamat Membaca kisah Thalia dan Jhonson.
Dua gamers yang di takdirkan menjadi sepasang kekasih 💕

Jangan lupa vote+komentar. Karena itu sangat berarti dan berpengaruh untuk penulis 😊

Follow juga instagram : @anyanurand & @galeri_mywattpad , juga akun wattpad (AnyaNurand28)

-Anya❤

Gamers Couple [Slow Update]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें