Part 4(dijebak)

2K 21 0
                                    

Mataku begitu berat pengaruh alkohol masih berpengaruh pada tubuhku.  Namun aku mengingat kejadian semalam..
"Astaga,  apa yang ku lakukan seharusnya aku tidak menolak. Ketiga pemuda itu, sial bagaimana aku bisa menantang tuhan jika begini,  lia pasti kesal karena kejadian semalam, aku sebaiknya ke rumahnya"... Gumanku sambil. Bergegas..
Saat hendrik masih tertidur pulas Naura pergi kerumah lia.
Hatiku sangat menyesal.  Karena aku yakin lia pasti akan marah.
Saat aku sampai dirumah lia.  Aku mengetuk pintunya namun tidak dibuka.
Aku yang mendesak tidak sebgaja membuka pintu rumah lia yang tidak. Terkunci. 
Aku terus memanggil nama lia.  Saat aku sedang berusaha mencari lia aku melihat seorang pemuda dengan hanya menggunakan handuk menatapku genit.
Pemuda itu tersenyum sambil mendekatiku..
Ia seperti menikmati apa yang dilihat ditubuhku.. Saat ia ingin menyentuhku lia datang menghampiriku.
"naura.  Sedang apa kau disini? "Tanya lia jutek sambil meneguk minuman ditangannya.
"Aku... Aku... Ingin melakukannya lagi,  aku janji aku nggak akan mengecewakanmu lagi"ucapku cepat.
"Apa kamu yakin naura,  karena semalam saja,  kamu sudah kalah dengan. Ujian ku"ucapnya menatapku..
"Kali ini tidak,  aku akan menuruti segala kemauanmu.. "Ucapku.
Lia dan pemuda. Itu saling menatap seolah sedang berbicara...
"Baiklah,  kalau begitu kau akan disini  saja sampai malam nanti"ucap lia...
"Sebaiknya kau ke kamarku saja"pintahnya..
Aku yang menuruti pintahnya menuju kamarnya aku melihat kamar lia sangat berantakan.  Aku melihat pakaian dalam berhamburan dilantai.  Aku sangat jijit sebenarnya tapi aku tidak punya pilihan selain menuruti kemauan lia.
Waktu terus berganti,  waktu menjelang sore.  Aku tidak tau mengapa lia mendandani dengan sangat cantik.  Ia bahka memberikan gaun mahal padaku.  Aku yang hanya ingin menghancurkan kehormatanku tidak mrmpedulikan apapun selain mengikuti niatku.
Waktu berlalu begitu saja malampun tiba aku telah siap dengan gaun merah yang sangat seksi.
"Lia apa pakaian ini tidak. Berlebihan,  setidaknya aku harus pakai jeket sebelum aku sampai ditempat tujuan"ucapku pelan..
Lia hanya tersenyum menatapku..
"Jangan pakai apapun,  karena gaun ini yang mereka suka"ucapnya singkat...
Hatiku sedikit ragu tapi aku tidak mempedulikannya.  Aku melihat mobil mewah yang datang menjemputku. Awalnya aku takut dan menatap. Lia.  Tapi lia mendorongku untuk masuk ke mobil itu..
Aku yang ragu mengikuti perintah lia. Aku tidak tau mereka akan membawaku kemana. 
Saat aku sedang melihat ke arah jendela mobil yang sedang berjalan aku melihat hendrik sedang melintas berlawanan arah denganku. Ingin sekali berteriak memanggil. Hendrik namun niatku lebih tebal.  Hingga tidak ada kata mundur.
Beberapa menit kemudia aku sampai ditempat tujuan.  Saat aku turun dari mobil beberapa pemuda yang memakai seragam pengawal membawaku ke sebuah kamar.
Aku melihat sekeliling tempat itu di penuhi dengan beberapa pengawal yang sangat gagah.
Hatiku sedikit sulit entah orang seperti apa yang harus aku layani.
Saat aku masuk ke kamar tuan itu. Aku sangat takut...
Aku sesekali ingin mundur namun tak ada peluang lagi..
Pemuda itu menoleh padaku sambil. Meneguk minuman dibotol.. Aku melihat ia sedang minum.
Ia mendekatiku.
"Kamu cantik"..
"Seksi
Aku menatap pemuda itu yang masih sangat amuda pemuda yang ternyata orang jepang..
"Kamu harus minum"pintahnya
"Maaf tuan aku.. Tidak. Minum"ucapku... Gugup
"Kau menolak ku.., kau harus minum"ucapnya menarikku dan memaksaku untuk membuka mulutku.. Namun karena refleks aku mendorongnya..
"Maaf tuan.. Aku nggak"
Prakk...
Ia memukul wajahku dengan sangat keras...
Aku merasa sangat marah saat ia memukulku.  Walaupun aku sudah sedikir mabuk aku masih sadar.  Dan memukul kembali pemuda itu..
"Brengsek.., aku sudah membelimu dari lia,  untuk. Membawamu ke jepang, tapi kau.. Malah kurangajar padaku"teriaknya sambil mendorongku.
Ia berusaha ingin merampas kehormatanku.
Ia merobek bagian bawah gaunku.  Aku berusaha sekuat tenagaku melawan pemuda itu
Aku tidak menyangka lia tega menjualku.
Yang dipikiranku saat ini aku harus pergi dari neraka ini.
Aku mulai lincah melawan pemuda itu hingga ia terjatuh dan meminta tolong.
Aku yang setengah mabuk terus mencari cara agar bisa selamat dari pengawalnya yang lebih dari 5 orang itu.
Aku melihat botol minuman itu dan pada saat salah satu pengawal masuk dikamar.  Aku langsung menyerangnya. setelah aku keluar dari kamar aku berhadapan dengan beberapa orang yang ada diluar.. Aku sesekali terjatuh aku melepas higheelku dan jalan satu-satunya aku harus lari.  Aku terus berlari dengan tubuh yang lebam penuh dengan luka.
Tubuhku sedikit sempoyongan karena mabuk.
Aku berusaha berlari dari pemuda-pemuda itu namun mereka mengejarku dengan cepat.
Saat aku sedang kesulitan aku hanya melihat sebuah masjid yang dipenuhi para jamaah aku yang tidak mempedulikan apapun.  Masuk kemasjid itu.
Semua orang yang melihatku memandangku hina dan berbisik tidak jelas padaku.
Aku yang lemah.
Melihat seorang pemuda dan berlindung padanya.
"Aku mohon lindungi Aku,  mereka mengejarku"ucapku sambil menunjuk ke pengawal-pengawal itu.
Karena melihat banyaknya masa mereka mundur mengejarku.
Aku yang lemah langsung terjatuh dipekarangan masjid itu.
Bagaimana kelanjutannya...
Nantikan dipart berikutnya ya....
#naura

keperawananku (Tamat)Where stories live. Discover now