part 14 (jangan paksakan Aku)

3.6K 73 0
                                    

Hmmm akhirnya penulis bisa melanjutkan bagian berikutnya..maaf ya readers jika lama..habisnya penulis lagi ada musibah. Jadi nggak sempat ngelanjutinnya..
Nah sekarang kita lanjutin kisah pemuda Asing dan Naura..
**********
Rasanya Naura ingin mencerkam pemuda asing itu. Dia mengjngatkannya pada ayat yang telah ia lupakan juka masa lalunya yang pahit. Naura tidak menyangka jika pemuda itu adalah bos besar atau C.E.O diperusahaan tempat ia bekerja, masih dengan tangan terikat naura sampai disebuah rumah yang sangat besar dengan halaman yang luas dan juga mobil yang sangat banyak. Naura sesekali memandang pemuda itu dengan amarah.
"Apakah kamu tidak akan melepaskan ikatan ini" tanyaku dengan wajah memerah karena kesal.
Pemuda asing itu hanya menatapku diam dan keluar dari mobilnya.
"Hei apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku".ujarku sambil kembali meronta karena pemuda itu kembali menggendongku.
Aku yang tak berdaya hanya sesekali melihat wajah pemuda itu yang datar tampa ekspresi. Satu demi satu anak tangga kita lewati hingga akhirnya sampai disebuah kamar yang sangat besar. Dengan lembutnya ia meletakkan ku di sebuah ranjang yang sangat indah. Dan kembali meninggalkanku dengan tangan yang masih terikat.
"Hei..pemuda gila lepaskan aku" teriak ku dengan marah.
Pemuda itu memandangku dengan tatapan penuh makna dan meninggalkan ku tampa menjawab pertanyaanku.
"Dia benar sudah gila, sudah menculik ku dan mengikatku seperti ini lagi, pemuda itu tidak.waras kali ya."rintihku terus menerus..
"Dasar pemuda gila.."teriak ku tidak henti.
*********
"Maafkan aku naura, aku terpaksa mengikatmu, karena aku tidak ingin kehilanganmu lagi" ujar pemuda itu di balik pintu.
Dengan penjagaan yang ketat Naura tidak bisa melarikan diri dari rumah itu..sesekali naura terus berteriak. Hingga naura merasa lelah dan tertidur diranjang empuk itu.
Malam kembali menghiasi malam naura. Pemuda asing itu dengan perlahan mendekati naura yang sedang tertidur pulas. Dtatapnya wajah naura yang indah itu. Sesekali pemuda itu tersenyum ketika mengingat kenangan malam ketika bersama naura. Naura yang tidak sadarkan diri hanya terus bermimpi tampa menyadari pemuda asing itu sekarang tepat berbaring disampingnya. Dia terus menatap naura dengan pandangan cinta. Sesekali karena naura yang tertidur lelap kepalanya semakin mendekat di dada pemuda asing itu. Dan tampa disadari naura kini dia tertidur dibawa pelukan pemuda itu.
"Ayat" gumam naura kecil dalam mimpinya.
"Ayat? Siapa ayat?" Tanya pemuda asing itu dengan wajah kecewa.
"Aku tidak tau siapa ayat. Tapi ingat aku tidak akan melepaskanmu."ucapnya dengan tegas.
malam berlalu begitu saja naura terbangun dengan sekejab. Dipandangnya sekeliling dengan suasana asing. Naura tidak menyadari jika tangannhya tidak terikat lagi. Dia hanya menikmati sebuah makanan yang menghiasi hidungnya. Iya melihat disamping tempat tidurnya ada sarapan yang sangat enak. Dengan perlahan Naura menelan ludahnya dan mendekati makanan itu.
"Ahh..tanganku tidak terikat lagi" ucap naura yang dengan sekejab melompat dari tempat tidur..
Dan kembali fokus pada makanan yang ada dihadapannya.
"Aku tidak akan makan"ucapku sambil membelakangi makanan itu.
"Aku harus pergi dari tempat ini"ucapku kembali sambil mondar mandir diruangan besar itu.
Namun perut naura terus berbunyi seolah-olah ada alarm diperutnya.
"Oh ya gimana aku bisa kabur, jika aku tidak mengisi tenagaku dulu. Hmm dengar ya pemuda asing, aku memakan sarapan ini hanya karena perutku yang memintanya. Bukan karena kau yang membuatnya" teriak ku seolah-olah pemuda itu sedang berada ditempat itu.
******
Naura tidak menyadari jika tingkahnya telah terakam di cctv dan pemuda asing itu sedang mengawasinya.
Pemuda asing itu kadang tertawa melihat tingkah lucu naura.
"Aku pasti akan menikahimu, walaupun aku harus memaksamu" ucapnya dengan penuh ketegasan.
Naura yang lugu berusaha mencari jalan keluar namun dia tidak menemukannya.
****
Ayat yang sering masuk ke mimpi naura, juga ternyata masih terus mencari naura. Sesekali dia ke kampus naura untuk mengecek keberadaanya namun tidak ada yang tau dimana naura berada.
"Ummi..ak..aku, merindukan naura"ucapku dengan meneteskan air mata.
"Iya nak..ummi tau, kalau kamu sangat mencintainya, tapi kita hanya bisa berdoa. Semoga naura selalu dalam lindungan allah swt. Amin.
Ayat menunduk dipangkuan ibunya dan menangis karena merindukan gadis yang dia cintai.
"Ibu.."tiba- tiba seorang pemuda datang tampa permisi dan tidak sopannya.
"Anak ku,anak ku.."ucap ibu yang sangat sedih melihat kedatangan pemuda itu yang tidak lain adalah saudara kandung ayat yang terpisah sejak lama. Semenjak ayah dan ibunya bercerai. Ayat bersama ibunya sedangkan pemuda itu bersama ayahnya.
Ibu yang mendekati pemuda itu dengan menyentuh wajahnya, dihentikan pemuda itu dengan sekejab. Dengan keras pemuda itu mendorong tangan ibunya.
"Ibu jangan menyentuhku,"
"Kakak" teriak ayat..
"jangan ikut campur ayat,"teriaknya kembali padak ayat.
"Aku datang kemari ingin mengundang kalian ke pernikahanku."ucapnya dengan tegas.
"Kakak kenapa kasar seperti, dia ibumu".ucap ayat sambil menata kakaknya tajam.
"Ibu katamu,.dia adalah orang yang telah memilihmu sebagai anaknya. Dan bukan aku"ucapnya penuh amarah.
"Nak, bukan seperti itu, ibu hanya ingin kamu menemani ayahmu"ucap ibu dengan lembut dengan kembali mendekati anak pertamanya.
"Cukup..bu..simpan airmata buayamu itu"..teriak pemuda itu.
"Hentikan kak, jangan sakiti ibu dengan kata-katamu.
"Terserah..jika kalian ingin datang silahkan jika tidak silahkan"ujarnya sambil membuang undangan di depan mereka dan kemudian meninggalkan mereka.
*********
Sekian ya..lanjutannya ditunggu ya..nggak akan lama ko..semoga kalian suka ya readers..
Tunggu kisa Naura, pemuda asing dan ayat di kisah berikutnya.
#naura
#ayat
#pemuda asing
#hendrik.

keperawananku (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang