part 7 (merasa ternoda)

10.2K 95 0
                                    

Jantungku terus berdeguk kencang karena masih terasa sesak ketika berusaha lari dari kejaran anak buah pemuda jepang itu.
Tak dirasa aku tertidur di mobil pemuda yang tidak ku kenali.
Tiba- tiba aku terbangun dan merasakan capek yang sangat luar biasa karena kejaran tadi siang.
Mataku terus menari mencari pemuda pemilik mobil putih itu.
"Astaga apa pemuda itu meninggalkanku sendiri?"dengan sekejab aku keluar dari mobil dan mencari pemuda itu..
Namun bola mataku terhenti ketika melihat pemuda yang sedang berdiri didepanku.
"Umm kamu cari apa wanita jalang?"..ucapnya sadis padaku..
"Hhsss...menghela nafas panjang
"Kenapa diam, benarkan yang aku katakan, kamu mahasiswa kan, kenapa juga aku harus kedua kalinya terus menolongmu?"ucapnya sinis sambil menatapku..
"Eh lho jangan bicara sembarangan"ucapku sambil menunjuknya.
Namun dengan sekejab pergelangan tanganku digenggam erat olehnya..
"Jangan berani menunjuk ku..gadis bodoh" ucapnya dengan lantang..sambil terus meremas pergelangan tanganku.
"dengar yah! sambil menarik tanganku ke belakang dan menyisipkan bibirku ditelingaku.
"Aku tau siapa yang mengejarmu tadi, kamu ini pelacur, wajar jika kamu dikejar2 oleh mereka para germo itu" ucapnya sambil berbisik.
"Ka..kam..."ucapku yang terhenti..karena ditutupnya mulutku
Matanya menatapku tajam. Wajahnya semakin dekat denganku.
Aku merasa gugup, karena nya..nafasku mulai tersendak-sendak karena menahan amarah.
"Hei..hei..sambil memetik jarinya...
"Nci..nci..ci...gadis sepertimu mana ada harganya, awalnya aku menemukanmu di toilet dengan tiga pemuda yang ingin menyentuhmu, bahkan gara-gara kamu, aku tidak berhasil dengan misiku"ucapnya dengan lantang menatapku..
"Ta..tapi malam itu aku hampir diperkosa" ucapku dengan mengerutkan keningku.
"Diperkosa katamu, bahkan jika kamu hampir diperkosa itu semua karena kebodohanmu, apa kamu tidak sadar dengan menggunakan pakaian seperti seorang pelacur, bisa memancing nafsu liar lelaki"..ujarnya sambil menatapku lebih dekat.
"Aku bukan pelacur"..teriak ku..
"Kenapa..? Kamu tidak suka di katakan pelacur"..tanyanya dengan sinis..
"Jika bukan pelacur jadi kamu apa?" Tanyanya..
"Wanita lugu yang tidak tau dengan minuman memabukan malam itu, sudah tau alkohol masih diminum jga"ucapnya dengan sangat sadis..
Aku sangat terluka dengan perkataanya,.rasanya kata pelacur itu menusuk ku..
"Dia tidak salah, mungkin aku memang pelacur, walaupun aku tidak melakukan pekerjaan pelacur, tapi semua tingkah yang aku lakukan semua itu adalah tingkah seorang pelacur"..lirihku di dalam hati..sembari berjalan meninggalkan pemuda itu.
" ya allah kini orang telah memandangku sebagai pelacur, paling tidak aku tinggal melakukan hal yang seperti pelacur yakni merusak keperawananku." Rintihku..
Aku kembali dalam kesedihan yang terdalam tubuhku begitu gemetar. hingga aku tidak merasakan turunnya hujan..
"Hei..kamu..berhenti"..teriak pemuda itu dari kejauhan.
Aku tidak mempedulikannya. Aku terus berjalan tampa menyadari ada sebuah mobil mengarah ke arahku.
" hei..."teriak pemuda itu sambil berlari menujuku dan menyelamatkanku.
Tubuh kami berdua bersatu dengan sekejab.
Aku berada lama dipelukannya.
Airmatakupun menetes dan tangisku pecah..
"A..Aku sadar..aku bukan wanita baik"..khiks..khiks..khiks..tangisanku pecah..
Pemuda itu hanya terdiam dalam tangisan naura, dia kembali memeluk naura dengan erat.
"Apa yang aku lakukan" lirihnya di dalam hati
" perasaan apa ini" tanyanya kembali merasakan kenyamanan ketika memeluk naura..
Naura yang lemah di ajaknya ke dalam mobil, namun alangkah sialnya mereka berdua karena kunci mobil mereka terkunci di dalam mobil..
Hujan semakin deras, naura terlihat kedinginanan. Dan tubuhnya bergetar..
"Hei gadis bodoh, ikut aku" ujarnya sambil menarik tanganku..
"Kemana? Aku tidak kuat lagi, tubuhku lemah.ucapku dengan gemetar..sebelum aku melanjutkan ucapanku, aku terjatuh pingsan.
Pemuda itu langsung dengan cepat memopang naura.
"Aku harus mencari tempat menginap" ujarnya dengan lincah..mencari tempat berteduh.
Pemuda itu sudah berputus asa disetiap jalan yang dia telusuri tidak ada sedikitpun rumah atau kampung.
Dengan tubuh yang basah kuyup dia memandang naura dengan tatapan hawatir. Sambil melangkahkan kakinya ke hutan dengan harapan dia bisa menemuka tempat berteduh.
Beberapa saat kemudian alangkah senangnya pemuda itu ketika melihat gubuk kecil..tampa pikir panjang ia langsung memasuki gubuk itu.
Tubuh naura yang lemah, hanya membeku. Seakan darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya begitu pucat karena kedinginan.
" apa yang harus aku lakukan" ucapnya dengan terus menghangatkan tangan  naura yang sama sekali tidak bergerak.
" hei..gadis bodoh..bangunlah" ujarnya dengan panic..
"Hanya satu jalan agar dia bisa hangat aku harus melepaskan baju basahnya, tapi bagaimana caranya?, bisa- bisa dia menuduhku yang macam-macam lagi.ucapnya sesekali memukulkan kepalannya.
"Ibu..kenapa bu...ibu jahat.."
"Ibu..aku bukan pelacur" dengan tidak sengaja naura mengigo tentang ibunya dan meneteskan air mata.
Pemuda yang tampan itu mendekati naura sambil menghapus air mata naura, sikapnya yang dingin dan kejam berubah ketika melihat air mata naura.
"Maafkan aku yang sudah mengatakanmu pelacur, aku menarik kembali ucapanku..ku mohon bangunlah gadis bodoh" ujarnya dengan memandang wajah naura yang pucat dan menggengam tangannya.
"maafkan aku gadis bodoh aku harus melepaskan pakaianmu, karena hanya ini yang bisa ku lakukan untuk menghangatkanmu.ucapnya dengan gugup bercampur hawatir
"Aku tidak mengenalmu tapi entah apa yang selalu membawaku padamu." Lanjutnya dengan memandang ku lemah..
Pemuda itu mengambil kain dan menutup matanya, dia membuka  pakaian naura yang basah. Naura hanya memakai seadanya..pemuda itu mengambil kemejanya yang sudah keringnya ditutupnya tubuh naura. Dan kembali menghangatkannya dengan tubuh atletisnya.
Kini naura dan pemuda itu telah bersatu dalam satu pelukan. Pemuda itu terus menatap wajah naura yang masih pucat. Dan sesekali memperbaiki rambutnya yang teracak.
"Astaga ya tuhan, apa yang ku rasakan ini?" Tanyanya didalam hati
" malam itu wajahnya membuat ku tenang, hingga aku terus memikirkannya. Bahkan sampai saat ini, siapa gadis ini dia menaklukan semua pikiranku saat ini.pertemuan yang singkat tapi menggetarkan hatiku ini.." lirihnya dalam hati sambil terus menatap naura..
Sedikit demi sedikit wajah pemuda itu semakin dekat dengan naura seolah ingin mencubit bibir kecilnya yang memerah itu..
Namun dengan sekejab naura membuka matanya, mata mereka kembali bertabrakan, naura merasa hangat dipelukan pemuda itu hingga dia tidak menghidari pelukan pemuda itu.
"mungkin pemuda ini yang bisa menghancurkan kesucianku,.mungkin aku harus memanfaatkannya, ujarku dengan tidak menghindari tatapannya.
aku melihat matanya, sepertinya dia tertarik denganku.
Jantungku berdeguk kencang ketika bibirnya mulai menempel di dibibir mungilnya, ini pertama kalinya bagiku.
Bibirnya mengecap dengan lembut bibirku. Bibirku yang masih membeku karena tak tahu caranya ciuman kembali di kecapnya perlahan hingga terbuka.
Ada sensasi yang berbeda dariku yang solah-olah ingin terus disentuh.
pemuda itu terhenti dan menatapku.
"Maafkan aku, sepertinya aku salah mengatakanmu pelacur." Ujarnya..dengan menatapku menyesal.
Naura tidak ingin berlarut dengan penyesalan pemuda itu.
Dia kembali menatapnya dan menyambar bibir pemuda itu dengan berani.
Mereka berdua kembali larut dalam ciuman yang dalam. Penuh gelora dan nafsu.
Kini pemuda itu sudah berada di atas naura dan terus mencium naura yang tak berdaya. Hanya ada suara desahan.naura yang merasakan nikmatnya bercinta malam ini dengan pemuda yang tidak dia kenali.
"Ja..jangan..yang itu"..teriak naura dengan cepat menghentikan tangan pemuda  yang berusahan meraih kepemilikan naura yang masih perawan.
Hahhahahhah...desahan nafas naura yang terhenti sejenak.
"ma..maf..aku tidak bisa memberikannya padamu.." ujar naura dengan sesak..
Pemuda itu langsung memandang lemah naura, seakan tidak lengkap jika tidak menancapkan kepemilikannya.
"Kenapa aku menolaknya?, padahal aku ingin menghilangkan kesucianku."..
Lirik ku dalam hati..aku kembali bangun dengan kemeja putih pemuda itu yang menutup hingga ke pahaku..
Aku terlihat seksi dengan pakaian itu..hingga aku melihat gelora panas kembali mengundang nafsu pemuda itu.
iya kembali meraih pinggul naura dan kembali mencium pundak naura dengan sensasi yang berbeda.
Naura yang masih lemah dengan nafsunya kembali terlarut dalam nafsu pemuda itu..dia terus melilit tubuh naura hingga meninggalkan jejak warna pink ditubuhnya.
Naura kembali menjerit ketika pemuda itu meraih gunung indahnya dengan lidahnya. Terus menerus iya nikmati hingga menjilat pusar naura, naura sedikit geli namun menikmatinya..ketika kepalanya semakin turun dia menarik rambut pemuda itu sembari menggelengkan kepalanya agar pemuda itu tidak melakukannya..
Pemuda itu kembali menatapnya dan mengatakan.
"Sekali saja, ini tidak akan sakit" ujarnya dengan nafas yang masih memburu.
"Aku harus melakukannya, ini untuk menantang tuhanku.." rintihnya di dalam hati..
"Baiklah" ujarku..
Pemuda itu tersenyum kecil..
"Setelah ini, aku akan melamarmu besok" ucap pemuda itu yang tiba2 meletakkan kedua tangannya bersatu dengan tanganku..dia membuka kepemilikannya dan aku hanya menutup mata.
Ketika dia ingin merebut keperawananku, aku melihat kelelahan dimatanya karena kepemilikannya tidak bisa menembus dindingku..dia terus berusaha hingga membuatku menjerit kesakitan. Karena kesakitan yang sangat, aku tidak bisa menahannya hingga mengeluarkan air mata..
Pemuda tampan itu melihatku kasihan, dia tidak ingin menyiksaku dengan kepemilikannya hingga ia mengurungkan niatnya dan kembali menatap mata naura dengan dalam dan mencium kening dan terus hingga kembali menggelitik bibir naura dengan liar.
Naura hanya terdiam menikmati kelembutan bibir pemuda itu..
Beberapa saat kemudian setelah melakukannya untuk pertama kalinya aku tertidur dipelukan pemuda itu..seakan ada kepuasan bathin yang menghiasiku malam ini..
Tapi naura masih kesal karena kesuciannya masih tidak tersentuh seakan tuhan sedang mempermainkannya..
Naura begitu kesal dia kembali menatap pemuda tampan dan gagah itu.
"Aku tidak mengenalinya namun aku berhutang nyawa padanya karena..dia beberapa kali menyelamatkanku..entah siapa pemuda ini, mengapa dia terus..menyelamatkanku?" Ucap naura dengan menatap pemuda asing yang memeluknya.
Naura melepaskan tanganya yang melingkar ditubuh naura dan memandang pemuda itu dengan dalam.
"Aku tidak tau siapa kamu?, tapi terimahkasi telah menyelamatkanku, bahkan malam ini kau menjadi ciuman pertamaku. Terimah kasih untukmu"ucap naura sambil meninggalkan pemuda yang tertidur pulas itu.
*******
Waktu pagi seakan sangat indah bagi pemuda itu, namun ketika dia membuka matanya dia sangat terkejut karena wanita yang membuatnya lemah dan nyaman tidak berada disampingnya..
"Dimana dia" ucapnya dengan langsung bergegas mencari naura..
"Gadis bodoh" teriaknya dengan cekatan sambil terus berlari mencari naura yang hilang meninggalkannya.
"Aku bahkan tidak tau namanya siapa, kenapa dia harus meninggalkanku seperti ini.ucapnya dengan penuh penyesalan karena ceroboh menjaganya..
"Ahhhhh...aaa" teriaknya seolah mengehentikan waktu dipagi ini..
" siapapun kamu, aku akan mencarimu, hingga dimanapun, aku aakan mencarimu...dengar..teriaknya sambil membungkuk dan sesekali menarik rambutnya.
Dengan wajah penuh penyesalan dia meneteskan air mata dan membayangkan kenangan semalam bersama wanita yang tidak dia kenali.
#naura
#ayat
#pemuda tampan
#hendrik
#siapakah pemuda yang akan menjadi pasangan naura?..
Nantikan kisahnya berikutnya..ya
Hahaha adega bercintanya nggak terlalu menarik ya, czx penulis hanya menggambarkan seadanya aja paling tida hanya itu yang digambaran penulis.
by..by
Sofia dj
Jumpa lagi dipart berikutnya ya..
**** bintangnya n komentnya ya...









keperawananku (Tamat)Where stories live. Discover now