Juno tersenyum meremehkan penuh kemenangan terhadap Andrea, baik Kelly maupun Amira langsung melirik gadis lainnya yang duduk tepat di kiri Amira, kakaknya, setelah Juno menunjuk gadis itu dengan dagu.

"jadi Andrea dosen kakak?" dan Merry hanya mengangguk kecil dengan senyuman ragu.

"kenapa dunia begitu sempit?"

~0_0~

Hari semakin larut, tidak ada pembicaraan serius di ruangan keluarga mansion megah milik anak bungsu Fernanda itu. Semua menghindari ucapan mengenai masalah sang taun rumah. Pembicaraan hangat selama beberapa jam di penuhi candaan Kelly ataupun sang nyonya Fernanda yang sesekali di tanggapi Andrea ataupun anggukan singkat dari Grivano bersaudari dan gelengan jengkel dari Juno. Sesekali Aiden mulai mencoba mendekati Amira namun tentu dengan cepat Amira akan mencari kesibukan untuk mengabaikan, hal yang sama juga terjadi pada Juno dan gadisnya yang tomboy itu. Meskipun dengan cara yang berbeda dan lebih terang terangan menghindari sang kekasih yang tak jarang membuat beberapa orang disana tersenyum maklum melihat sikap konyol dari Kelly.

"ini sudah malam. Aku harus pulang. Nanti aku akan kembali untuk melihatmu" Amira yang melihat kakaknya bersiap untuk beranjak hanya bias melihat dengan raut tidak rela.

"kau tidak menginap sayang?" dan tawaran Skyla hanya dijwab gelengan darinya.

"kau benar. Besok Kelly juga ada kelas, dan aku tidak mau dia bolos lagi" dan kini ucapan Juno membuat Kelly menatap tajam padanya.

"itu bukan urusanmu" gerutunya sambil bersiap

"maaf nyonya, tuan, aku pamit sekalian mengantar Kelly" dan kini Kelly semakin kesal saat tau kekasihnya malah mengabaikan protesannya.

"pergilah. Aku yakin kau lelah"

"tidak apa. Dan maaf jika kekasih saya membuat masalah"

"aku cukup terhibur dengannya Juno" jawab Skyla kembali. Sedangkan Kelly hanya tersenyum kaku sambil sedikit menunduk sebelum tangannya ditarik Juno keluar walau dengan sedikit gerutuan yang tidak berhenti ia keluarkan.

"saya juga pamit" ucap Merry yang hendak mengikuti Kelly setelah beberapa saat berpelukan dengan sang adik yang seperti masih tidak rela ia tinggalkan.

Setelah sampai halaman mansion, diluar Andrea baru saja keluar dari mobil dan menutupnya hendak masuk rumah. Sesaat sempat Andrea terkejut melihat sahabat dan kekasihnya serta Merry yang sepertinya hendak pergi. Andrea hanya tersenyum singkat, lagi pula untuk apa ia diam, lebih baik ia segera masuk melihat keadaan Amira setelah tadi ia diminta ayahnya tiba-tiba untuk menerima pertemuan mendadak walau hanya satu jam.

"Andrea" dan sialnya Juno malam menahannya

"bisa kau antarkan Merry pulang. Aku tidak bisa mengantarnya" ucapan Juno menimbulkan rasa heran dan terkejut pada dua wanita yang diam disana.

"kau kan bawa mobil. Kenapa tidak mengantar kak Merry sekalian?" protes Kelly kembali

"kita ada urusan, dan aku tidak mau membuat Merry menunggu"

"memangnya urusan apa. Aku tidak mau. Kalau kau tidak bisa mengantar kak Merry, aku juga tidak mau!"

"a-ah... tidak apa. Aku bisa pulang dengan taksi. Permis-"

"tidak. Ini sudah larut. Jarak rumahmu dari sini sangat jauh. Andrea, aku yakin kau sedang tidak sibuk sekarang" ucap Juno sambil memandang sahabatnya cukup tajam

'apa maksudmu?'

'Lakukan bodoh!!'

".... Baiklah. Kau aku tidak mungkin membiarkan mahasiswiku pulang sendiri sekarang"

MINE IS YOURSWhere stories live. Discover now