27 - Amarah Seorang Kenan

28.6K 1.5K 29
                                    

Kenan mencengkram kuat setir mobilnya. Emosinya sudah tak bisa ditahan lagi. Mendengar satu nama yang Adara sebutkan, membuat darah ditubuh Kenan mendadak berdesir cepat.

MEYRA

MEYRA

MEYRA

Nama perempuan brengsek itu terus saja berputar dikepalanya. Mata tajam Kenan pun terlihat memerah karena terpancar kebencian mendalam.

Ini adalah ketiga kalinya gadis tersebut membuatnya harus melakukan tindakan kasar.

Kenan dapat memaklumi jika Meyra hanya membully Adara, namun jika sampai Kenan melihat selang infus pada tangan Adara karena kelakuan gadis itu, maka semua dapat Kenan lakukan, bahkan Kenan pun dapat melakukan hal yang tak pernah terbayangkan oleh gadis itu.

CCTV . Batin Kenan.

Kenan harus kembali kesekolah dan melihat bukti nyata sebenarnya. Lalu setelah itu ia harus mencari gadis licik tersebut.

Kenan menepikkan mobilnya didepan gerbang. Karena beberapa menit yang lalu, sekolah sudah tutup. Yang Kenan harus lakukan sekarang adalah melihat CCTV.

Kenan mendobrak pintu ruangan komputer itu dengan kasar. Saat terbuka, Kenan mencari CCTV yang ada untuk mengetahui keadaan disekitar toilet.

Dan benar saja, saat Kenan memutar kejadian beberapa jam yang lalu, terlihat dua orang perempuan. Dengan satu orang menarik kasar yang Kenan yakini adalah Meyra, lalu memaksanya untuk masuk kedalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, terlihat Meyra yang keluar dari kamar mandi dengan mengunci pintu kamar mandi tersebut lalu meninggalkannya.

"ANJING!"

BRAK.

Kenan tak lagi dapat menahan emosinya. Dengan perasaan penuh amarah, Kenan pergi dari ruangan tersebut.

Tujuannya kini hanya satu, mencari gadis licik itu.

*****

Sesampainya didepan rumah Meyra, Kenan menutup pintu mobil dengan kencang lalu berjalan menuju pintu rumah Meyra.

"MEYRA!!!"

"KELUAR LO!!!"

"MEYRA!!!"

Pintu terbuka, menampilkan Firman yang tersenyum bahagia menyambut kedatangan calon menantunya.

"Kenan? Cari Meyra ya. Ada didalem, ayo masuk."

"Bacot!"Desis Kenan tajam lalu masuk kedalam rumah tersebut.

Firman sempat terkejut mendengar penuturan ketus dari Kenan, namun setelah itu ia tersenyum memaklumi.

"MEYRA!!! KELUAR LO!"

"MEYRA!!!"

"Kenan nggak sabaran sekali, Meyra ada kok diatas. Mau om panggilkan?"

"Kenapa sih?"Ucap Meyra saat menuruni anak tangga.

Melihat wajah tak berdosa Meyra, membuat semua tubuh Kenan memanas. Bahkan tangannya pun mengepal melihat Meyra tersenyum padanya.

"Kenan? Tumben?"Ucap Meyra saat sudah berada didepan Kenan.

Kenan lebih mendekat kearah Meyra, membuat Meyra tersenyum malu-malu.

ADARAKde žijí příběhy. Začni objevovat