25

5.8K 205 8
                                    

Sorry ya.. Kemaren ada kesalahn teknis.. Tp sekarang yuhuu semua kesalahn" Sudah diperbaiki, walaupun typo masih bertebaran (bingungkqn? Hehe)

Mudah"an suka dengan kisah laras ini..  Enjoy ya friends..  😘

Nb: itu penampakan aldo..  Hayo siapa yang tau?  Klunya sama" Jago masak,  mari tunjuk kaki 😂😂
-----------------------------------------------------------------------
"Pagi ayah... " Sapa laras sambil duduk didepan ayahnya yang sibuk dengan koran paginya.

"Pagi sayang... "

"Bunda mana.. "

"Halo sayang... Kangen ya ma bunda, pagi pagi sudah nanyain. " Bunda keluar dari dapur dan membawa sepiring besar nasi goreng.

"Siapa yang kangen?.. Idiih pede.. " Ucap laras sambil senyam senyum.

"Eh... Tunggu... Mata kamu kenapa?. " Mendengar pertanyaan bunda, ayah yang sedari tadi membaca kemudian menutup koran dan memandangi anak kesayangan yang duduk dihadapannya.

"Nangis? Kenapa? Nggak suka lamaran aldo? "

Waduh ayah udah mulai beraksi nih, bahaya. Batin laras. "Nggak kok yah. Cuma tadi malam habis nonton drakor jadi gini nih. " Elak laras sambil main mata dengan bunda nya.

"Drakor tu apa? "

Bukannya membantu mencari alasan yang pas eh bunda malah tertawa. "Ayah tu.. Kan bunda sering cerita tentang drakor. Ih.. Masih lupa aja.. Drakor tu drama Korea... "

"Owalah itu to.. Bener Ras.? " Laras hanya menjawab dengan senyuman. " Kalau itu bener, ayah harap apa yang jadi pilihan kamu, itu yang terbaik buat kamu. Jangan dipaksakan."

"Iya yah... "

"Kamu nggak papa kerja dengan mata seperti itu? " Ayah bertanya sambil menyantap nasi goreng di piringnya.

"Iya yah.. Laras sudah sering ijin, banyak kerjaan apalagi mau akhir bulan. "

"Yaudah kalau gitu.. Jangan macam macam, ayah sudah cocok sama aldo. " Mendengar ucapan ayahnya yang memang pertama kali mengungkapkan pendapat tentang pendamping hidupnya, laras melirik bundanya sambil memainkan mata. Mungkin kalau diartikan -haduh-ayah-udah-mulai-turun-tangan. Dan dijawab bunda dengan. Jangan-macam-macam.

-------

Sejak kejadian menguras pikiran hati dan jiwa dia lebih aman dengan ojek online daripada mengendarai mobil sendiri.

Tapi sekarang keadaan sudah berbeda, pagi ini mobil merah kesayangannya sudah siap mengantarkan sang empunya kemanapun yang dia suka.

Setelah masuk mobil dan duduk dibelakang stir laras mengingat obrolan pagi dengan kedua orang tuannya.

"Baru pertama kali ayah bilang cocok. Haduh.... Berat pemirsah... " Mengingat penilaian ayah tentang aldo tadi, laras semakin nggak karuan.

"Semangat ya.. Badai pasti berlalu. " lanjutnya berapi api.

Setelah memasukkan kunci dan menghidupkan mesin mobilnya tiba tiba handphone nya berbunyi. " Ya aldo...? "

"Kerja hari ini?. "

"Iya.. Udah lama nganggur, butuh pemasukan. " Jawab laras asal. Dan disebrang sana terdengar suara aldo tertawa pelan.

"Iyadeh... Nanti ketemu ya.. Pulang jam berapa? "

"Kayaknya lembur deh.. Gue banyak ijin.. Eh.. Hehe.. Mangsud saya haduh.. Manggilnya apa nih.. " Mendengar ucapan laras aldo  masih saja tertawa.

"Seperti biasa aja.. Risih gue denger elo manggil aku kamu. "

"Ye.. Romantis dikit napa? " Entah kenapa laras semakin menikmati hubungan ini. "Gue sambil nyetir ya.. "

Berawal dari TantanganWhere stories live. Discover now