Nikah vs Kawin

18.4K 436 3
                                    

"Duh ribet amat si... gue tu nggak pernah dandan rempong kayak gini." dewa mulai gerah dengan perlakuan para tata riasnya. "bedak, lipstik nggak sekalian aja kasih bulu mata palsu, biar lentik."

Mendengar ucapan dari sepemilik acara bukannya takut tetapi malah tertawa bersama, tidak terkecuali abi dan tio. " udah lah wa'... nikah sekali seumur hidup nggak boleh disia siain." Abi tersenyum seraya menepuk bahu milik dewa. " yang sabar aja."

"loe enak bi, cuma pake jas putih masih aja ganteng, la gue.. heloww bedakan tau, emang gue apose.." dewa melayangkan pukulan telapak tangan ke kepala tio yang sedari tadi hanya bisa tertawa terpingkal pingkal melihat dewa dan menunjuk nunjuk ke arah wajahnya.

"tio awas aja." geram dewa.

"oke.. sudah selesai mas, kita tinggal pake jasnya. ini sudah kami siapkan." ucap penata rias yang memegang jas pernikahan dewa. "inget ini pernikahan bukan perkewonan. hahahaha..." ujar tio di sela sela tawanya dan disambut dengan senyuman abi.

"Kalau bukan karena rasa cinta yang amat dalam, gue ogah dah kayak gini." ngomel dewa sambil memakai jas yang sudah diulurkan kepadanya.

_____

Akhirnya acara pernikahan yang membuat seorang Dewa Brata menjadi kesal sendiri, bukan karena menikah dengan wanita yang dia puja puja akan tetapi acara menyebalkan yang selalu memasang muka tersenyum ditambah dengan riasan riasan yang katanya nggak banget itu.

"udah selesai wa', gimana enak kan? tinggal beberapa jam lagi tempat tidur kalian pasti hancur, karena kebringasan loe." tunjuk tio ke arah muka dewa.

"kalau tadi si emang nggak enak, harus tersenyum, berdiri terus menerus. capek gue, tapi kalau ngliat bidadariku tersayang senyum sepanjang acara, rasanya tuh adem.." ucap dewa disambut dengan senyuman dari istrinya tersayang.

"gaya loe wa'".

"kalau gitu kita balik dulu ya.. udah telalu larut, ohya dri pesen gue, jangan mau kalau diapa apain."

"enak aja, adriana agatha tu sudah sah menjadi nyonya dewa brata. sorry to say ya..."

"terserah loe dah, enaknya gimana."ucap angel pasrah mendengar ucapan dewa seenak jidatnya.

"thanks ya... buat semua, elo juga beb, thanks a lot, elo tu emang the best." mendengar dewa memanggil laras dengan beb, semua temannya terkecuali abi dan adri menoyor kepala dewa.

"eeh........... teman apa ini, enak aja main nonyor kepala orang."

"elo orang ?"

"bagus lah biar otak loe nggak gesrek." ucap tio dan angel bersamaan.

____

"Mas abi......" Sebelum abi beranjak dari lobi gedung pernikahan dewa dan ardi, gita melambaikan tangan kearahnya dan tampak laras berjalan di belakang gadis bergaun merah "tungguin."

Abi tersenyum ke arah gita dan sedikit melirik laras yang tampak lebih cantik menggunakan baju berwarna putih senada dengan warna jas yang dia gunakan.

Serasi

"mas abi mau pulang?" abi hanya menangapi dengan senyum. "nebeng dong." rengek gita.

"laras nggak bawa mobil?" tanpa perlu menjawab pertanyaan gita, abi menoleh ke arah laras.

"mbak laras tadi dianter tante, mobilnya kan baru dibengkel." jawab gita.

Kenapa kamu diem ras

"yaudah.. yuk masuk aja." ucap abi dan berjalan memutari mobil dan membuka pintu mobil yang ada di sebelah kanan sopir, sebenarnya abi ingin yang duduk disampingnya adalah laras, akan tetapi gita langsung duduk didalamnya.

Setelah melihat gita, pandangan abi lanjut ke arah laras seperti mengisyaratkan kenapa-nggak-kamu-aja-yang-duduk-disini?. dan laras mengabaikan pandangan abi kemudian masuk dan duduk di kursi penumpang.

Setelah setengah perjalan abi memberanikan dirinya untuk melihat laras, walaupun hanya lewat kaca kecil yang bertenger didepannya. dia melihat laras duduk tenang dengan menyandarkan kepalanya ke belakang dan pandangannya ke arah jalanan yang cukup ramai, maklum malam minggu dan waktu juga sudah menunjukkan waktu dunia malam bermunculan, yakni jam 23.00 WIB.

Tiba tiba laras menoleh dan pandangan merekapun beradu selama beberapa detik, tanpa menunggu waktu yang lama laras yang pertama mengalihkan pandangannya kembali kearah jalanan.

"hufh" Abi menghembuskan nafasnya dengan berat.

"mas kenapa? capek ya?" ucap gita sambil menggerakkan tangannya ke kening abi dan abi tersenyum. tanpa disadari mereka berdua, laras hanya bisa tersenyum pahit melihat keromantisan orang yang ada didepannya.

"sudah sampai, git mbk pulang dulu ya..."

"eh dah sampai ya..., okay dah mbk, bye bye.." ucap gita riang

"thanks ya bi atas tumpangannya." ucap laras tulus kemudian beranjak dari mobil abi.

Melihat mobil abi semakin menjauh, laras hanya bisa meratapi keadaan dan hatinya sendiri. "Ya Tuhan... kuatkan hambamu ini"



Berawal dari TantanganWhere stories live. Discover now