10

2.5K 236 13
                                    

Pesan foto yang dikirimkan oleh Daniel melalui aplikasi chatting yaitu WhatsApp langsung membuat keributan di suasana hening.

Rifia menoleh ke arah ponselnya seraya mendenguskan nafasnya kasar.

"Foto Apartemen? Buat apa?" Rifia bertanya tanya,ia membalas pesan Daniel hanyq dengan satu simbol

Yaitu

"?"

"Apartemen untuk kita tinggal berdua" balas Daniel

Rifia mengerutkan keningnya,buat apa tinggal di apartemen? Kalau tinggal disini saja sudah cukup menyenangkan.

Rifia menepiskan pikiran tersebut,ia tidak ingin banyak bicara dengan Daniel. Maka terserah Daniel apa yang mau dia buat,Rifia tidak akan pernah mau menghalanginya.

**

"Mau kemana?" Tanya Rifia ia masih menggunakan celemek karena baru saja selesai membuat Cupcake khusus untuk Ibunda daniel.

"Ke tempat apartemen itu lah" Kata Daniel sembari melepas dasi dan melemparnya kesembarang tempat.

"Tidak usah ajak aku, aku mager" Ujar Rifia memperingatkan Daniel lebih awal.

Daniel mendengus kemudian menatap Rifia,"Kamu habis ngapain?" Tanya daniel sambil menunjuk celemek yang masih menempel di tubuh Rifia.

"Menurutmu? Ngapain didapur pake celemek? Ada otakkan? " Sahut Rifia Judes.

"Emang ga boleh nanya? " Kata Daniel, yang langsung membuat Rifia mendengus, "Aku habis buat cupcake buat ibumu,kamu mau? Aku ada buat banyak"

"Mana? Ada rasa apa aja?" Daniel berjalan menuju ke arah cupcake yang masih tersusun rapi di nampan Oven.

"Jeruk,strawberry,kopi,vanilla,milk sama coklat" Kata Rifia mengabsen rasa Cupcake yang ia buat tadi.

"Hmm,simpankan untukku. Aku akan memakannya nanti"

"Simpankan rasa Kopi" Pinta Daniel kepada Rifia

**

"Kau yakin mau beli apartemen sebesar ini? Buat apa yang besar besar. Toh isinya cuma dua orang" Ujar Rifia ia memperhatikan gambar apartemen yang di beli Daniel melalui ponsel milik daniel.

"Emang nanti kamu kira kita ga bakal punya anak?" Ujar Daniel santai.

Rifia langsung menatap daniel tajam.

"Jangan menjilat ludah sendiri. Kita ini cuma nikah kontrak" Ujar Rifia memperingatkan daniel kembali.

"Yang bilang anak darimu siapa?" Sahut Daniel yang sontak membuat Rifia terdiam,ia mencoba mencerna perkataan dari daniel.

"Maksudmu?" Tanya Rifia tidak mengerti.

"Aku sudah mempunyai anak dari berbagai macam wanita,kau tidak tau itu?" Jawab daniel enteng.

Rifia menahan nafasnya,ia benar benar dibuat daniel berfikir keras karena ucapannya tersebut

"Hah?"

"Aku menikahimu karena ibuku. Dan juga coret maksudku menikahi Airi itu karena ibuku. Aku tidak mengerti kenapa ia begitu terpikat dengan wajah yang dibawah rata rata seperti Airi dan kau?" Ujar daniel dengan tampang merendahkan Rifia.

"Woi!" Tanpa babibu Rifia langsung menjambak rambut daniel dengan sekuat tenaga, ia merasa masa bodo dengan rambut daniel yang mungkin bakalan rontok.

"Yang dibawah rata rata itu bukan saya ataupun Airi,tapi kamu" Kata Rifia tegas.

Daniel memegang pergelangan tangan Rifia perlahan dan mengusap usapnya sejenak

"Kenapa si? Kok jambak?" Tanya daniel polos.

"Seorang istri ga boleh loh kasar kasar sama suaminya.. Nanti dosa hehe" Tambah daniel sembari nyengir.

Persetan dengan daniel. Saya mau bagaimana pun tidak punya hak untuk marah. Gimana gimana juga aku dan daniel ini cuma nikah kontrak bukan resmi. Ga punya hak buat marah juga lagian.

"Jadi,wanita mana saja yang sudah kau tiduri?" Tanya Rifia ia kembali menatap daniel lekat,sebelum akhirnya daniel mengeluarkan ponsel untuk menunjukkan beberapa wanita yang telah daniel tiduri.

"Tidak banyak,hanya 3 wanita saja" katanya enteng

To be continued!
Maapin pendek:) soalnya ngestuck gegara kekenyangan:)
Voment jan lupa🍑♥️

Nikah Kontrak - Daniel✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang