05.

690 29 4
                                    

   Malam ini Aqil dan sahabatnya sedang berkumpul di sebuah cafe kecuali Haviz.Cafe ini merupakan tempat tongkrongan mereka setelah apartemen milik Aqil.
   "Eh-eh gue ada teka-teki!"ucap Jhio kepada yang lainnya.
   "Apaan?"
   "Warna apa burung papilo?"ujar Jhio kembali.Semuanya tampak mengernyit bingung,pasalnya ini pertama kalinya mereka mendengar nama burung jenis tersebut.Meskipun begitu mereka semua tetap berfikir untuk mencari jawaban teka teki tersebut.
   "Pink!"
   "Kuning-kuning!"
   "Ah,ijo pasti kann!"
   "Merah lah!"
   "Mejikuhibiniu!"jawab mereka satu-persatu,kecuali Aqil karena ia hanya diam tanpa berbicara sedikutpun.
   "Oh ternyata punya papi-lo warnanya unik-unik yaa."ujar Jhio sambil tertawa.Mereka hanya mengernyit bingung,kenapa Jhio tertawa?ada yang lucu?
   "Maksud lo apaan sih?"tanya Iqbal jengkel karena Jhio tertawa tidak jelas.
   "Kan tadi gue tanya warna apa burung papi-lo."jelas Jhio sambil menekankan kata PAPI LO.
   "Ah anjing piktor lu nyet!gue kira apaan,kesana mulu omongan lo!"ujar Alif kesal karena Jhio selalu berfikiran kotor.
   "Nih gue ada teka teki!"ucal Alif kembali.
   "Pasti gue bisa jawab nih."ujar Jhio bangga.
   "Sok-sokan lo,dengerin dulu teka-teki gue.Kalau lo bisa jawab baru lo boleh sombong!"ujar Alif sewot.
   "Ya apaan?cepetan ah elah!"decak Iqbal kesal karena daritadi Alif dan Jhio selalu saja bertengkar.
   "Pinang,pinang apa yang bikin baper?"ika Alif kemudian.Semua tampak berpikir jawabannya atas teka-teki tersebut.
   "Pinangkal susuk!"ujar Jhio asal.
   "Ngaco lo nyet."kesal Alif.
   "Ya terus apaan?kita nyerah!"ucap Iqbal kemudian.
   "Oii Qil lo jawab lah,otak lo kan pinter,gue perhatiin daritadi lo diam mulu,gak capek tu mulut mingkem terus?"omel Alif kepada Aqil.Sedangkan orang yang diomeli tampak tak peduli.Kesal karena diacuhkan oleh Aqil membuat Alif menggerutu kesal.
   "Oke jawabannya adalah:Ku Pinang Kau dengan Bismillah."jelas Alif kemudian.
   "Sa ae lu kutu dugong."
   "Ulululu adek baper bang,abang tanggung jawab!"tuntut Jhio sambil bergelayut manja dilengan Alif.
   "Oi anjing lepas!"ujar Alif kesal sambil berusaha melepaskan tangan Jhio yang ada di lengannya.
   "Nggak mau,pokoknya abang harus tanggung jawab karena udah bikin adek baper!"jawab Jhio sambil menguatkan tangannya yang masih ada dilengan Alif.
   Melihat Jhio seprti itu,membuat Ia menjadi pusat perhatian orang-orang di cafe.Banyak mata yang memandang mereka dangan tatapan heran sekaligus jijik."Ganteng-Ganteng kok gay?"batin pengunjung cafe.
   "Lepas atau gue bongkar aib lo disini."ancam Alif,mendengar itu Jhio langsung melepaskan tanganyya dari lengan Alif.
   "Ampun yang paduka raja."ujar Jhio sambil membungkukkan badannya dan menyatukan telapak tangannya.
   "Gue pulang dulu."ujar Alif sambil mengenakan jaketnya.Tanpa mengucapkan apapun dan langsung keluar dari cafe.
   "Gue juga!"ujar Jhio sambil mengambil kunci motornya yang ada diatas meja.Lalu Ia kecup pipi Alif dan langsung berlari keluar cafe.
   "OI ANJING LO NGAPAIN CIUM GUE!"teriak Alif dari dalam cafe sambil menghapus bekas ciuman dipipinya tadi.
   "Gue curiga kalau si Jhio beneran suka sama lo."ujar Iqbal sambil membayangkan jika Jhio dan Alif benar-benar berpacaran.
   "Idihh amit-amit."balas Jhio sambil bergidik ngeri.
   "Tapi kalau misalkan lo berdua jadian gue kan jadi untung,gue bisa ngambil semua gebetan kalian."sela Apris yang sedari tadi hanya diam tak bersuara.Tumben sekali.
   "Nonono!"ujar Alif sambil menggerakkan jari telunjuknya kekanan dan kekiri.
   "Udah ah kalian ribut mulu,ayok pulang besok sekolah!"ajak Dimas.Lalu bangkit dari kursi dan menarik tangan Iqbal dengan maksud mengajaknya pulang bersama.Iqbal pun hanya menurut saja.
   "Oii tunggu!!"teriak Alif dan Apris bersamaan.
   "Apaan lo?ikut-ikut gue?"seru Apris sewot.
   "Lo yang ikut-ikutan!"balas Alif tak kalah sewot.Dimas dan Iqbal yang sudah sampai didepan pintu,akhirnya terpaksa berbalik lagi untuk menjemput kedua sahabatnya yang sedang bertengkar  tersebut.
   Sesampainya disana Dimas langsung menarik telinga Alif dan Apris.
   "Oii anjir lepas bego!"seru mereka berdua kompak.
   "Bakal gue lepas,tapi ada satu syarat.Kalau lo bedua nggak bakal ribut lagi.Awas aja kalau kalian ribut lagi gue bikin putus tu telinga!"ancam Dimas sebelum melepaskan tarikannya.
   "Babang Dimas kasar,adek takut."ujar Apris kemudian.Alif pun terkekeh mendengar ucapan Apris tersebut.
   "Ngomong sekali lagi,gue bikin putus telinga lo!"ancam Dimas kembali,dan membuat Alif dan Apris terdiam.Lalu baju mereka berdua ditarik oleh Dimas hingga menuju ke parkiran.
   "Udah,pulang lo sono!kalau lo masih keluyuran,gue pites lo bedua sampe mampus!"omel Dimas kepada makhluk astral didepannya.Mereka berdua hanya mengangguk,lalu menaiki motor dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun.
   "Ayo pulang!"ajak Iqbal setelah melihat kedua sahabtnya yang sudah hilang ditikungan.Dimas hanya mengangguk dan naik keatas motor sportnya.
   Iqbal dan Dimas memang selalu bersama.Hal itu dikarenakan Dimas dan Iqbal yang ber-sepupuan dan tinggal di rumah yang sama.

BERSAMBUNG.

YEAAAYYY AKHIRNYA AKU UP LAGII!ADA YANG NUNGGUIN NGGAK NIH?

MAAF YA UDAH BUAT KALIAN NUNGGU LAMA.

SEMOGA SUKA SAMA CHAPTER KALI INI.MAAF KALAU RADA-RADA GARING:)

JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU
@tiaraasalsabilaa_

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang