8. Love Or Obsession

Start from the beginning
                                    

“Tidak ada tapi-tapian, ayo cium!”

Veranda mengerjapkan matanya berkali-kali hingga memperlihatkan sisi imutnya. Membuat Keynal harus semampu mungkin menahan hasratnya untuk tak menarik Veranda dalam dekapannya dan menciumnya hingga kehabisan nafas saat itu juga.

Sabar Keynal! Tenanglah!

Berulang kali dia teriakan hal itu pada dirinya sendiri. Rasanya sungguh tak nyaman. Keynal merasakan nyeri tak tertahankan dan ini sepertinya akan berkelanjutan jika tak disalurkan juga.

Veranda menghela nafas, Veranda perlahan mendekatkan wajahnya Keynal tersenyum aneh saat mendapati reaksi istrinya.

CHU~

Mata Veranda membulat dan mengerjap kaget. Sementara dihadapannya, Keynal -suaminya – nampak memejamkan mata sementara bibirnya dengan lihai mengecupi mesra bibir merah jambu Veranda.

Veranda terkesiap. Keynal telah mengubah sasaran ciumannya. Padahal jelas-jelas Keynal hanya menyodorkan pipinya untuk dicium. Tapi dengan liciknya Keynal langsung menjauhkan pipinya dan memberikan bibirnya hingga akhirnya Veranda menciumnya! Bibir keduanya tepat bertemu. Dan itu benar-benar Keynal pergunakan dengan baik. Keynal terus melumat lembut bibir Veranda meski masih tertutup untuk dia masuki. Namun Keynal tak kehabisan akal. Perlahan di gigitnya bibir bawah Veranda, membuat Veranda membuka sedikit karena merasa kesakitan. Maka saat itulah Keynal dengan cepat memasukkan lidahnya ke dalam mulut istrinya. Mengabsen deretan gigi yang ada didalamnya, bertukar saliva dan berperang lidah. Oh.. benar-benar membuat Keynal melayang saat ini juga!

BRUK!

Keynal terdorong hingga hampir terduduk jika saja keseimbangan yang dia miliki tak baik. Nafasnya sedikit terengah. Matanya menatap tajam Veranda yang tadi mendorong tubuhnya menjauh dari dirinya hingga membuat tautan mereka terlepas.

“Jahat…” desis Veranda. “Beraninya kanu mencuri kesempatan?!” bentaknya.

Keynal tersenyum licik, lalu menegakkan tubuhnya dengan tampang angkuh.

“Apa yang salah sayang? Kamu istriku, wanitaku, itu berarti setiap saat aku memiliki waktu untuk mendapat kesempatan darimu”

“Aku belum sepenuhnya menerimamu bodoh!”

“Tidak, kamu bukannya belum nerima aku. Kamu cuma gak mau. Dan udah jadi tugas aku untuk menyadarkan kamu tentang siapa kamu dan siapa aku dalam hubungan ini. Lagipula kamu gak pantas menyebutku jahat karena sesungguhnya kamu lah yang jahat dalam hal ini”

“Ap?” mata Veranda melebar tak percaya dengan sorot kesal. “Kamu bilang ini salahku? Dasar pria aneh!”

“Iya, ini salahmu” sanggah Keyna dengan kemantapan kalimat yang dimilikinya. Hingga membuat Veranda benar-benar ternganga. “Kalau aja dulu kamu gak bersikap angkuh sama aku, mungkin aku gak akan tertarik dan memiliki ambisi yang besar samankau. Jadi jika sekarang aku menjadi pria yang brengsek, maka itu salahmu. Kamu jahat karena telah membuatku jatuh cinta samankmu tapi kamu mengabaikan aku” lanjutnya dengan nada serius.

Veranda tercenung mendengarnya. Mulai mencerna kata Keynal dengan baik. Apa benar ini salahnya?

“Jadi sekarang kamu gak punya pilihan selain mencintai aku dengan tulus. Dan juga… setiap aku melakukan kebaikan, maka kamu harus memberi aku imbalan dengan menciumku atau… bercinta denganku. Kamu harus menurutinya jika gak mau melihat Keynal yang brengsek muncul”

“Itu curang namanya!” protes Veranda.

“Itu gak curang karena itu emang hak yang aku punya setelah resmi menjadi suami kamu. Jadi sayang… berhenti mengajakku berperang jika gdak mau berakhir diranjang bersamaku. Kamu tau, aku selalu bermain kasar jika aku sedang marah”

Love Or Obsession 🔞Where stories live. Discover now