8. Love Or Obsession

2.4K 149 17
                                    

Saya kasihan :v
Jafi saya akan langsung up 3 part sekaligus :v

Happy reading...

⭐⭐⭐

“Bulan madu?”

Keynal mengangguk dengan binar antusias. Memperlihatkan wajah memelas pada Veranda.

“Tidak!”

“Kenapa?” secepat Veranda menolak, secepat itu pula Keynal memprotes. Kini senyum yang tadinya menghiasi wajah tampannya mendadak sirna dengan raut kelam.

“Aku malas. Paham?”

“Tidak, aku gak paham. Aku gak pernah mimpi menikahi wanita pemalas. Dan aku juga gak berharap kamu seperti itu karena kamu selalu menggunakan alasan itu untuk menolak pergi bersamaku kemanapun. Rasanya seperti sayur tanpa garam saat dalam sebuah pernikahan gak pernah ada bulan madu. Setidaknya itulah pemikiranku”

“Hanya pemikiranmu kan?” sanggah Veranda dengan senyum sinis.

“Ya, tapi aku yakin hampir setengah penduduk bumi ini berpikir sama denganku”

Veranda mendengus, mulai menghela nafas panjang. Suaminya ini benar-benar pintar dalam berargumen dan untuk itu dia memilih menyerah dalam hal ini.

Tiba-tiba saja sebuah ingatan melesat dalam otaknya. Membuatnya berpikir sejenak hingga membuat Keynal mengernyit saat melihat tak ada respon berarti dari istrinya.

“Baiklah, kita bulan madu. Tapi aku yang memilih tempatnya!”

Sebuah kelegaan perlahan merayapi hati Keynal. Ada angin sejuk yang terasa menerpa suhu panas yang tadi mendera kepalanya. Siap membuatnya berperang kalau-kalau Veranda telah menabuh genderangnya. Tapi sepertinya semuanya tak berarti lagi.

“Kita memang membutuhkan bulan madu agar semakin dekat. Baiklah, kamu mau kemana memangnya? Prancis? Italia? Jepang? Thailand? atau.. Bali?”

“Jerman, aku mau Jerman!” jawab Veranda cepat.

“Jerman?” mendadak hati Keynal yang tadinya berbunga-bunga langsung layu seketika. Otak pemikirnya yang mengidentikkan keinginan Veranda dalam memilih destinasi bulan madu mereka sekaligus pertemuan Veranda dan Farish membuatnya mulai dilanda kemarahan meski masih bisa dia redam.

“Kenapa harus Jerman?” tanya Keynal berpura-pura tak tahu.

Veranda menelan salivanya, sebisa mungkin terlihat normal di hadapan Keynal.

“Aku… aku hanya ingin kesana”

Keynal diam, menatap tajam istrinya hingga membuat Veranda merasa terintimidasi. Veranda mengalihkan pandangannya. Mengedarkan iris matanya dengan ketegangan akut.

“Baik, kita kesana”

Tatapan Veranda langsung terpaku pada Keynal. Veranda mengerjapkan matanya, tak percaya akan keputusan Keynal yang telah menyetujui kehendaknya. Sontak hati kecilnya mulai menghangat. Keynal pria baik rupanya.

“Terima kasih” ujarnya dengan nada paling riang yang pernah dia berikan pada suaminya itu.

Keynal diam, mengangguk pelan dengan senyum anehnya.

“Sama-sama sayang… sekarang ayo berikan aku ciuman!” perintah Keynal sambil menyodorkan pipinya ke hadapan Veranda.

“Apa? Kenapa?” tanya Veranda dengan wajah polosnya.

“Eisssh..” Kleynal nampak berpura-pura kesal. “Kamu lupa? Bukankah aku sudah berbuat baik?”

“Tapi…”

Love Or Obsession 🔞Место, где живут истории. Откройте их для себя