EPILOG + Ekstra Part

7.8K 308 12
                                        

Haloha, sedih si sebenarnya. Ini part terakhir dari cerita Anetha :(

Sekali lagi, aku mau ucapin makasih buat kalian semua yang udah baca, vote dan komen cerita aku ini. Mungkin tanpa kalian cerita aku gaakan dikenal banyak orang.

Dan aku mau minta maaf kalau cerita ini berakhir dengan tidak sesuai ekspektasi kalian.

Dan yeahh sekali lagi terima kasih :)
Sun jauh dari Author 💋

Enjoy the last part :)

🦅🦅🦅🦅🦅

Bandung, 04 Oktober 2018

Setelah melewati hampir 9 tahun, akhirnya hubungan yang berawal dari tantangan bodoh itupun berbuah manis. Anetha Magnesia si perempuan galak dan jutek yang sangat membenci sosok Elang Aleano Gibran dan Elang Aleano Gibran si pria playboy yang sejak dulu menyukai Anetha kini telah bersatu.

Banyak sekali pengorbanan yang tanpa sadar telah mereka lakukan demi cinta mereka. Elang yang rela membahayakan nyawanya demi keselamatan Anetha dan Anetha yang rela melepaskan cinta pertamanya demi Elang.

Terdengar sederhana namun sulit dijalani. Bahkan butuh waktu 9 tahun untuk benar benar menyadarkan bahwa mereka berdua tak bisa dipisahkan. Bahkan keduanya'pun harus sama sama merasakan kehilangan orang orang yang ada dihati mereka.

Rani,Berlian, Olivia, Bima, Adit,Arya. Mereka adalah orang orang yang pernah hadir dikehidupan mereka dan membuat cerita cinta mereka berakhir dengan akhir yang bahagia seperti sekarang. Tanpa mereka mungkin kisah ini tak ada artinya.

Anetha tersenyum seraya memperhatikan wajah Elang yang saat ini tengah menyeruput secangkir kopi. Anetha merasa sekarang seperti sebuah mimpi yang sama sekali tidak ingin ia akhiri. Perasaan bahagia dan harus masih terus menyelinap dihati Anetha tiap kali mengingat kejadian demi kejadian yang terjadi 9 tahun belakangan.

"Kamu kenapa? Kok senyum senyum gitu?."

"Gapapa. Aku cuma ga nyangka aja. Bisa hidup selamanya sama kamu. Padahal dulu aku selalu berharap supaya aku bisa jauh dari kamu." Jawab Anetha dengan senyum yang masih menetap.

Elang meraih tangan Anetha dan menggenggamnya. "Aku juga ga pernah nyangka kalau perempuan galak yang dulu sering berantem sama aku bakalan jadi teman hidup aku seumur hidup."

"Oh iya aku baru inget, aku masih punya dua permintaan kan yang belum kamu lakuin?." Anetha mendengus kesal, rupanya Elang masih ingat tantangan bodoh itu.

"Iya. Terus kamu mau minta itu sekarang?."

"Iya."

"Yaudah apa? Tapi jangan susah susah ya mintanya."

"Iya engga. Permintaan aku yang kedua aku minta kamu tetap berada disamping aku selamanya dan permintaan aku yang ketiga aku minta kamu jangan pernah pergi jauh dari aku lagi." Ucap Elang seraya mengelus rambut Anetha. Anetha tersenyum kemudian mengangguk.

"Oh iya, kan waktu itu aku kalah karena aku ga buat puisi. Nah berarti kamu udah buat puisi itu dong? Aku mau dong dibacain puisinya sekarang." Ucap Anetha. Elang membulatkan matanya. Jika boleh jujur sebenarnya dulu ia juga tidak membuat puisi itu tapi ia sengaja mengatakan bahwa Anethalah yang kalah.

Anetha menaikan sebelah alisnya saat melihat raut wajah Elang yang nampak gelisah itu.

"Jangan bilang kamu ga bikin juga ya?."

"Hehehe maaf. Eh tapi kalau kamu mau aku bacain puisi boleh. Ini puisi karya aku sendiri dan baru aku buat detik ini. Dengerin ya." Anetha mengangguk antusias. Lalu Elang bersiap untuk membaca puisi.

"Ini tentang dia, Seorang gadis berhati malaikat... Anetha Magnesia

Tak terhitung berapa kali aku melukai hatinya dan tak terhitung pula berapa tetes air mata yang mengalir dipipinya saat aku menyakitinya.

Tapi tak pernah sedetik'pun dia mengatakan bahwa dia membenciku atau bahkan menerkamku dengan membalas luka yang telah aku goreskan dihatinya...
Tak pernah dia mengeluh saat bersamaku..
Tak pernah dia berkata bahwa dia bosan padaku...

Dia selalu memberiku senyuman dan tawa dibibirnya meskipun aku tak pernah tau apa yang dirasakan oleh hatinya...
Mungkin jika di dunia ini hanya ada satu orang yang beruntung, mungkin akulah orangnya.
Aku beruntung bertemu dengannya dan menjadi cintanya."

Anetha tersenyum tipis, ia bahagia. Sangat bahagia bahkan rasa bahagianya seakan menghampus semua rasa sakit yang pernah Elang berikan padanya dulu.

Kini Elang seakan membuat lembaran baru di kisah Cinta mereka selanjutnya dan Anetha berdo'a supaya Elang benar-benar berubah dan meninggalkan segala keburukannya di masa lalu.

Disinilah akhir cerita mereka. Di tempat yang pernah Anetha impikan, yaitu Bandung. Dan sepertinya Bandung akan menjadi saksi lembaran kisah barunya bersama Elang. Dan Jakarta telah menjadi saksi pertemuan dan perjalanan masa remaja mereka.










Kita tidak akan pernah tau akan sepahit apa kisah kita sampai kita berhasil mencapai titik akhir kisah tersebut.

[T. A. M. A. T]

Terima kasih untuk kalian semua yang sudah bersedia untuk membaca, memvote dan berkomentar dalam cerita ini dan terima kasih kepada para tokoh di cerita ini. Baik tokoh yang aku gambarkan secara fiksi maupun tokoh yang aku gambarnya secara non fiksi.

Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam pengetikan ataupun kata kata kasar yang ada dalam cerita ini.

So ya, sampai ketemu di cerita berikutnya dengan tokoh yang baru. Love you💋

ANETHA (END)Where stories live. Discover now