Chap 15

25.9K 1.3K 81
                                    

Bruk!

"Aakh!"

"Apa itu sakit?"

Pria berambut putih itu mendecih ketika ia mendapat tendangan dari bodyguard seorang gadis berambut merah di depannya.

Pria itu berdiri sembari tersenyum sinis

Buagh!

Seketika menendang keras dari samping hingga membuat bodyguard itu jatuh kesamping dan kepalanya membentur sesuatu yang keras.

"K-kau!"

Saara, gadis itu sedikit mundur.

"Apa-apaan ini? Apa kau mencoba membunuhku dengan bodyguard yang sama?"

Saara membuat pergerakan agar pria itu berhenti melangkah.

"Aku sudah pernah katakan, aku tak akan pernah menyakitimu secara fisik, tapi aku tak pernah mengatakan bahwa aku akan membuatmu kacau secara mental bukan?"

Pria itu berjalan melewati Saara

"Berhenti... Sui..."

"Hm?"

"Jadi, memang kau yang menulis komentar itu?"

Pria itu berbalik lalu mengusap kepala Saara

"Rambut merah ini, tetap sama. Mungkin snow white akan temukan red hair yang baru"

Cup

Suigetsu, mencium pelan kening Saara dan melambaikan tangannya

"Semoga bahagia, mantan kekasihku"

Ggrrr...

Pats!

Saara membanting tas yang ia bawa. Nafasnya memburu dan matanya mulai berair.

"Berani sekali dia..."

...
...
...

"Kau darimana?"

Saara tersenyum manis meski dengan mata sedikit menyipit. Ia duduk di samping Toneri dan melihat pria itu yang kini sibuk membaca bukunya

"Aku habis bersenang-senang"

"Dengan wajah tidak bahagia itu?"

Saara memalingkan wajahnya. Hari ini jika bukan karena ibunya memaksa agar ia datang mendekatkan diri pada Toneri ia tak akan pernah sudi bertemu pria itu.

"Apa yang Toneri-kun baca?"

Toneri menaruh bukunya. Ia berdiri di depan Saara lalu menarik tengkuk gadis itu

"Kau! Sebenarnya, apa yang kau inginkan?"

Saara menepis tangan itu

"Jauhkan tangan kotormu, Toneri"

"Cih, bersikap sok manis lalu berubah menjadi dirimu yang asli? Jadi memang benar?"

Saara menatap Toneri dengan wajah geram. Pria itu membuka bajunya

"Tunggu! Apa yang-"

"Lihat dengan jelas!"

Mata Saara membulat dengan tangan menutup mulutnya.

Di dada bidang pria itu, terdapat bekas luka goresan memanjang.

"I-itu!"

"Jika saja Kaa-sama tidak bercerita mengenai sekolah menengahmu sama denganku dulu, aku tak akan ingat bahwa gadis yang aku tolong di tempat sampah adalah gadis yang hampir memenjarakanku! Cih!"

SAVAGE COUPLE (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang