Part 12:Enggak sengaja ketemu

3.3K 134 0
                                    

Bersabarlah,

Cinta datang tepat waktu

***

Devano sedang membaca beberapa dokumen yang ada di ruangan kantor abi nya.Untuk sementara ia harus bisa membagi waktu kuliah nya dan berada di kantor.

Tok...tok...tok....

"Masuk"ucap Devano yang masih memeriksa baberapa dokumen penting yang tertumpuk di meja nya.

"Pak,ini saya bawakan laporan keuangan perusahaan bulan ini"Draco menyerahkan laporan itu kepada Devano.

"Duduk dulu,ada yang mau saya bicarakan"Devano beranjak dari posisi duduk nya dan pindah ke sofa yang ada di ruangan tersebut.

Draco pun duduk di susul oleh Devano yang juga duduk di sebelah nya.

"Pertama,jangan panggil saya bapak.Panggil nama saja,umur kamu kan di atas saya"

"Saya harus memanggil anda apa?"tanya nya.

"Mungkin kamu bisa memanggil saya Dev,kedengarannya bagus juga"Devano mencoba untuk berbicara sesantai mungkin.

"Baiklah Dev"ucap Draco ragu.

"Apa ada masalah di laporan keuangan bulan ini?saya tidak begitu tahu tentang itu.Bisakah kamu menjelaskan nya?"

"Tim audit kita mencurigai kalau ada yang tidak beres dengan laporan keuangan bulan ini,setelah di selidiki ternyata memang ada manipulasi data.Kami mencurigai kalau pak Arman bagian accounting lah yang memanipulasi nya.Saat ini keberadaan nya tidak di ketahui,tapi kami telah minta bantuan polisi untuk melacak nya"

"Lalu?"

"Saya khawatir kalau masalah ini tidak segera di selesaikan takutnya perusahaan ini akan bangkrut"

"Ternyata masalah nya cukup besar,saya harap kamu bisa membatu saya untuk menangani masalah ini"

"Tentu saja saya akan membantu anda.Selama ini pak Bayu sangat berjasa dalam hidup saya.Saya berhutang budi pada beliau"

"In Syaa Allah,semua nya akan segera teratasi.Allah pasti membantu kita"

Sudah waktu nya makan siang.Devano mematikan laptop nya lalu keluar dari ruangan nya.Ia pergi ke ruangan Draco yang kebetulan bersebelahan dengan ruangan nya.Devano melihat Draco masih berkutit dengan computer padahal saat ini sudah jam makan siang.

"Assalamualaikum"ucap Devano yang baru masuk ke ruangan sekretaris abi nya itu.

"Waalaikumsalam"jawab Draco yang masih bekerja.

"Kamu enggak makan siang?"tanya Devano menghampiri meja Draco.

"Kenapa anda keruangan saya dan bukan nya makan siang?"Draco balik bertanya.

"Ya justru itu aku ke ruangan mu.Aku ingin mengajak makan siang bersama"

"Tapi....."

"Aku tidak ingin abi memarahi ku karena membiarkan salah satu karyawan kesayangannya sakit akibat telat makan.Ayolah,cacing di perut ku sudah berdemo"

"Baiklah"kemudian mereka menuju kantin yang ada di kantor.

Beberapa karyawan wanita berbisik saat melihat Devano.Mereka melihat nya dengan pandangan yang tidak biasa.Sejak pertama kali Devano datang ke perusahaan ini,beberapa karyawan wanita berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatiannya.

"Lihat!pak Devano makan siang di kantin.Rasanya aku ingin menemani dia makan"ucap salah satu karyawan wanita.

"Jangan coba-coba merebut nya dari ku ya.Kami seperti nya telah di takdirkan untuk berjodoh"ucap yang lain tidak mau kalah.

"Pak,apa anda tidak merasa terganggu kalau makan di kantin kantor?"tanya Draco.

"Alhamdulillah enggak.Emang kenapa?"tanya Devano melanjutkan makan nya.

"Karyawan yang lain selalu heboh kalau ada bapak"

"Kan aku udah bilang ngomong nya jangan formal banget,santai aja"

"I...iya pak.Eh...Dev"

"Nanti kamu tolong gantikan saya ya,habis jam makan siang saya kembali ke kampus"

"Apa perlu saya panggilkan supir kantor untuk mengantar anda?"

"Enggak usah.Saya bawa mobil"

Rania dan Zaskia baru saja kembali dari makan siang mereka.Rania menunggu Zaskia memarkirkan motor di parkiran.Ia tidak sengaja melihat Devano yang baru saja turun dari mobil.Ternyata Devano juga melihat kearahnya.Mereka saling berpandangan selama beberapa detik.

"Woi!"ucap Zaskia mengagetkan Rania yang dari tadi di lihatnya sedang focus kearah lain.

"Eh....kenapa?"

"Lo yang kenapa?kok ngelihat Devano sampai segitunya?"goda Zaskia.

"Apaan?ngaco deh"

Rania tidak menyangka kalau Devano akan menghampiri mereka.Ia pun merasa sedikit gugup.Tidak biasanya ia merasa seperti ini.

"Assalamualaikum"sapa Devano saat melihat Rania dan Zaskia.

"Waalaikumsalam"jawab Rania dan Zaskia serempak.

"Mau ke kelas?"tanya Devano melihat kearah Rania sambil tersenyum.Tapi yang di lihat malah enggak peka.

"Iya Dev"jawab Zaskia langsung.

"Oh iya,besok ada pengajian di rumah"

"Untung lo ingetin,gue hampir aja lupa.Boleh ajak Rania gak?"

"Boleh.Ummi justru senang kalau pengajian nya rame.Gue duluan ya.Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab Rania dan Zaskia serempak lagi.Lalu Devano benar-benar pergi dari hadapan mereka.

"Ngapain lo ngajak gue ke rumah nya Devano?gue juga enggak bilang kalau mau ikut"

"Sekali-kali lo ikut pengajian kan bagus.Kali aja lo bisa berubah jadi lebih baik.Lagi pula enggak rugi juga kan?"

"Iya sih"Rania reflex menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Ana uhibbuka Fillah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang