Bagian 7 : Tujuan Pertama

169 25 1
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Sharga membuka helmnya dan turun dari atas motor. Ini adalah hari pertamanya kembali bersekolah setelah hampir sebulan ia rehat. Tujuan awal Sharga di pindahkan ke sebuah sekolah swasta ternama di ibukota adalah, untuk kebaikan masa depan pria itu sendiri, terlebih pada pergaulannya. Sekolah barunya juga terkenal dengan kedisiplinan yang ketat membuat Gara tak perlu khawatir dengan perkembangan ulang, putranya.

"Aiza!" Seseorang memanggil gadis itu, membuat si pemilik nama spontan menoleh. Dan mendapati Cia berlari ke arahnya.

"Gimana keadaanmu? Masih sakit?" Cia melihat keadaan mata Aiza yang sudah jauh lebih baik, beruntung ia anak seorang dokter sudah pasti Aiza di berikan obat terbaik untuk menghilangkan luka memar pada bagian matanya.

"Sudah mendingan kok." Jawabnya sambil terus berjalan beriringan dengan Cia.

"Oh ya! Kemarin Alan bentak-bentak Gina sampai anak itu nangis." Aiza hanya mengangguk saja, Alan selalu berlebihan dan ia tidak bisa menahan naik turun emosi pria itu.

"Tapi aku seneng, biar dia tahu rasa. Dari kelas satu selalu aja ngerjain kamu di belakang Alan." Sela Cia dengan kesal. Aiza hanya bisa mengusap punggung sahabatnya.

"Yasudahlah, nanti juga bakal kena karmanya." Cia mengangguk setuju lalu mereka kembali berjalan dengan tenang menuju kelas.

●●●

"Anak baru! Ada anak baru di kelas kita." Semuanya duduk di tempatnya masing-masing, dengan pikiran bertanya-tanya. Gurupun sudah terlihat, mulai memasuki kelas, di ikuti dengan pria asing di belakangnya.

"Murid baru Za." Cia menyenggol lengan Aiza untuk melihat pemandangan indah di depan kelas. "Ganteng Za."

Aiza mendongak, mata coklat itu. Mengulang kembali kejadian kemarin siang. Dengan cepat Sharga menemukan Aiza dari empat puluh siswa di kelas ini.

Sharga tersenyum tipis, sangat tipis hingga siapapun tidak bisa melihat senyum maut itu. Sharga tak mengerti mengapa matanya dengan mudah memukan Aiza. Sejak di rumah sakit waktu itu, perasaannya berubah menjadi campur aduk, ia yakin ada sesuatu yang berbeda dengan Aiza di banding dengan manusia lainnya.

"Baik nak. Silahkan perkenalkan dirimu." Sharga mngedarkan pandangannya.

"Nama saya Sharga, pindahan dari SMA Wardana. Salam kenal." Beberapa berbisik saat mengetahui Sharga adalah pindahan dari SMA yang belakangan ini terkenal dengan banyak kasus kriminalnya. Ada juga yang mengagumi Sharga sampai yang histeris kagum karna mengetahui Sharga adalah salah satu model majalah remaja tahun lalu.

"Baiklah, silahkan kamu duduk di bangku yang masih kosong." Tanpa mereka berbisikpun Sharga dengan jelas mendengar suara mereka dari telinganya. Namun itu tak ia hiraukan, bahkan sekarang ia merasa bahwa seseorang tengah menatapnya tajam dari arah kanan.

The Lost Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang