Part 1 : Oceanna

80.4K 2.1K 44
                                    

Oceanna Charleigh menatap bosan pada acara yang ditampilkan ditelevisi. Sedari tadi ia terus mengganti channel berharap menemukan tontonan bagus dan bisa membunuh rasa jenuhnya. Melirik jam dinding sudah menunjukkan pukul enam, ia akhirnya memilih untuk memakai pakaian yang layak untuk turun kebawah.

Sudah hampir satu bulan ini, Sea tinggal dirumah keluarga Harris karena titipan. Sebagai orang yang menumpang tentu saja Sea tahu diri dan membantu apa yang bisa ia bantu seperti saat ini, ia membantu Nyonya rumah dan pekerja untuk menyiapkan makan malam.

Selama tinggal disini, Sea diperlakukan dengan sangat baik setidaknya jauh sekali dengan apa yang ia dapatkan dari keluarganya. Biar Sea ceritakan sedikit, ibu Sea sudah tiada dan meninggalkan Sea bersama sang ayah. Sejak Sea lahir, mereka tinggal di Australia sampai ibunya meninggal barulah ayahnya memilih untuk menetap di Indonesia tempat dimana keluarga besar ayahnya berada.

Yang Sea tahu ibunya adalah anak yatim piatu sehingga tidak punya sanak saudara. Ibunya dan sang ayah menikah karena perjodohan, katanya dulu ibunya pernah menolong neneknya dari bahaya sehingga keluarga sang ayah membalas budi. Singkat cerita, ayahnya menikah lagi dan katanya itu adalah kekasih ayahnya sebelum bersama sang ibunda. Karena ibu tiri dan dua kakak tirinya tidak suka padanya, Sea tinggal bersama sang Kakek.

Tapi sudah hampir dua bulan ini Kakeknya berada dirumah sakit melakukan rawat inap tanpa ada perkembangan hingga tidak bisa rawat jalan. Sang kakek tidak bisa membiarkan Sea tinggal sendirian karena neneknya sudah meninggal tak lama setelah sang ayah menikah lagi, jadilah Sea dititipkan disini. Kata kakeknya nyonya rumah ini adalah teman baik ibunya.

Meskipun masih ada anak kakeknya yang lain, tetapi sang Kakek lebih percaya pada keluarga Harris.

"Itu biar Mama yang bawa, Sea duduk aja duluan." Ujar Shopie yang langsung diangguki oleh Sea. Dengan patuh Sea duduk disalah satu kursi dimeja makan yang selalu jadi tempatnya. Disana sudah ada Noah dan Cavell.

Fyi dikeluarga ini hanya ada satu anak tunggal yaitu Cavell Demian Harris, mereka satu sekolah dan satu angkatan. Dan Sea tidak dekat dengan Cavell bahkan untuk sekedar berbasa-basi, mereka seperti orang asing yang tidak pernah bertemu padahal sebenarnya tinggal satu rumah.

Sea hanya mengangguk sekali seraya tersenyum tipis menyapa Noah selaku pemilik rumah yang ia tumpangi. Dirumah ini, Sea hanya dekat dengan Sophie yang sering sekali meminta Sea untuk memanggilnya Mama.

Mereka makan dengan tenang sampai dipertengahan, Noah seolah mengkode istrinya untuk memulai pembicaraan. Sophie berdehem dan memanggil nama Sea juga anaknya Cavell, hingga seluruh perhatian tertuju pada wanita yang Sea perkiraan masih berada diangka tigapuluhan. "Jadi begini, Mama dan Papa dapat proyek besar di Jepang. Mungkin awalnya akan memakan waktu sekitar dua minggu atau bahkan lebih. Kalian tidak masalah kan kalau ditinggal dirumah? Disini masih ada para pekerja, jadi kalian tidak ditinggal sendirian."

"It's okay Ma." Suara Cavell terdengar. Pemuda itu tampak tidak masalah dengan kepergian orangtuanya. Sepertinya Cavell sudah terbiasa sejak kecil karena yang Sea tahu orangtua pemuda itu memang mengurus perusahaan bersama setelah menikah.

Kini tatapan Sophie beralih pada Sea, ingin mendengar jawaban Sea secara langsung tanpa diwakilkan oleh Cavell. "Sea juga gak masalah Ma."

"Good." Sophie mengangguk puas. "Kalian baik-baik ya dirumah. Mama dan Papa berangkat besok siang, jadi kalian gak perlu antar karena harus sekolah."

Setelah makan, Sea langsung pamit kembali ke kamarnya padahal seharusnya Sea membantu cuci piring. Tentu saja hal itu langsung dilarang oleh Sophie dan menyuruh Sea ke kamarnya saja tanpa perlu membantu. Sea merebahkan dirinya ditempat tidur, pikirannya berkelana bagaimana canggungnya ia dan Cavell yang hanya ditinggal berdua. Selama ini ia tinggal dirumah Keluarga Harris, tidak pernah sekalipun Sea mengobrol dengan Cavell. Ataukah Sea harus memulai inisiatif lebih dahulu? Bersikap sok akrab dengan pemuda irit bicara itu?

Berdecak kesal, Sea lebih memilih untuk tidur lebih cepat. Didunia ini hal yang paling Sea sukai selain makanan adalah tidur dengan waktu yang lama.

Padahal rasanya baru saja menutup mata, sekarang Sea terbangun karena alarm miliknya berbunyi. Setelah mengisi nyawanya yang berhamburan, Sea segera masuk kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

Saat turun kelantai bawah, Sea tidak mendengar ada suara seperti pagi-pagi biasanya. Tidak ada Sophie maupun Noah, yang ada hanya Cavell duduk tenang dengan roti selai yang sedang dimakannya. Entah kemana perginya kedua orangtua pemuda itu, sebelumnya Sea tidak pernah terjebak berduaan dengan Cavell. Memberanikan diri, Sea berjalan mendekat dan duduk dikursi tempat biasa ia makan. Lalu menyapa Cavell, "Good morning Cav."

Yang disapa hanya menatapnya sebentar sebelum menyahut dengan bergumam pelan. Beruntung Sea tidak punya riwayat penyakit telinga sehingga bisa mendengar dengan baik sahutan malas itu, jika tidak Sea akan sangat kesal karena sapaannya tidak dibalas. Ya meskipun sekarang ia juga kesal karena hanya dibahas gumaman saja. Huhh ternyata baru beberapa menit saja Cavell bisa membuat tensi darah Sea naik.

Tak ingin berlama-lama, Sea menegak habis susunya tanpa menyentuh makanan lain dan berangkat lebih dulu tanpa mau berbasa-basi lagi dengan Cavell. Sea berangkat sekolah dengan mobil miliknya sendiri yang dibelikan oleh sang Kakek.

Sesampainya disekolah, Sea mendapatkan banyak sapaan dari orang-orang yang ia lewati. Sea memang terkenal disekolah, jadi hal wajar jika banyak yang mengenalnya dan menyapa dirinya. Sea masuk kedalam kelasnya yang membuatnya langsung disambut oleh teman-teman yang cukup dekat dengannya, mereka seperti sedang membicarakan sesuatu. "Ada apa?" Tanya Sea menatap teman-temannya satu persatu.

Sejak ia masuk teman-temannya itu membuat lingkaran dimeja tempatnya duduk. Merasa tidak mendapatkan jawaban, Sea menatap Olive teman sebangkunya. "Tadi kita lagi gosip. Ada video hot kesabar disekolah."

"Maya lagi enak-enak gatau sama siapa." Sea melihat video yang diputarkan oleh Alora untuknya. Disana terlihat salah satu teman seangkatan mereka bernama Maya tidak memakai apapun dan sedang melakukan seks, video tersebut tidak disensor dan diambil dari arah atas sehingga semuanya terlihat sangat jelas. "Maya ternyata sukanya yang banyak rambut anjir."

"Terus anak itu dimana sekarang? Beritanya sudah parah ya sampe guru-guru tahu?"

"Sekarang sih belum, pasti nanti ketahuan juga. Ini gue tau karena anak-anak cowok dari tadi ribut dikelas. Jadi minta link deh gue." Sea memutar matanya malas Alora memang paling depan kalau masalah link-link ilegal.

"Padahal kemarin yang gue tahu, Sierra yang digilir di gedung basket kan?" Kini Varsha yang sambung rumpi. Sepertinya diantara para teman-temannya hanya Sea yang tidak tahu apa-apa.

Vote and Comment guys!!!

I Want a Baby (MOVE TO KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang