Pada awalnya masing-masing dari kita hanya berusaha menemukan senjanya
Hanya berusaha menjemput senjanya
Pada awalnya masing-masing dari kita hanya berharap bahwa sosok yang berdiri di depan ini adalah senja
Senja yang sesungguhnya
Ketika masing-masing dari kita saling bertemu, kita saling menyapa
Saling berjabat tangan dan saling berpelukan
Tangannya terasa hangat
Matanya berwarna jingga
Peluknya syahdu
Kecupnya teduh
Namun nyatanya semua hanya fatamorgana di tengah keringnya gurun
Kau hanya bayang yang tak sanggup ku gapai
Kau hanya angin yang lewat sepintas di depanku
Pada akhirnya masing-masing dari kita mulai membuka mata
Berharap segera bertemu senja dalam sebuahpenantian