PP 12~Permintaan Maaf~

Mulai dari awal
                                    

"Eyy...by tunggu aku,"teriak kak alan sambil terus mengejarku.

"Lagi pula bukankah aku juga benar,aku juga bisa membeli taman ini hari ini juga"katanya lagi setelah mensejajarkan langkahnya dengan langkahku.

Aku hanya memutarkan boa mataku jengah mendengarnya.

"Benar dari mana,caramu salah kak,kamu terlalu sombong"ucapku tak terima.

"Hidup juga perlu sombong by,kasihankan yang sudah ku miliki kalau tidak disombongkan,hhahhahaha"katanya sambil tertawa.

"Sudalah,terserahmu saja kak"kataku kemudian duduk disalah satu kursi taman,yang langsung menghadap ke arah danau.

"Tapi aku benar kan?"tanya kak alan yang ternyata sudah duduk disampingku.

"Ya...ya..ya...asal kamu bahagia"jawabku malas.

"Kamu marah by?"tanya kak alan khawatir.

"Tidak"jawabku seadanya.

"Aku hanya bercanda by,"jelas kak alan,sambil mengguncang guncangkan bahuku.

"Ck...iya kak,aku tau kakak cuma bercanda"kataku sedikit kesal,sambil terus menatap kedanau.

"Apa kamu suka by?"tanya kak alan lagi sambil menarik tubuhku agar aku bisa bersandar di dada bidangnya.

"Untuk?"tanyaku bingung sambil menatap wajahnya,yang terlihat tampan,bahkan sangat tampan.

"Hari ini?"katanya sambil menatapku juga.

"Lebih dari kata suka dan bahagia,hanya saja,kakak terlalu berlebih,seharusnya cukup meminta maaf dengan tulus saja itu sudah lebih dari cukup bagiku kak,,"kataku lagi.

"Aku juga sudah meminta maaf padamu dengan tulus by,itu tadi bonus untuk istriku"katanya lagi sambil tersenyum.

"Kalau begitu,aku menerimanya dengan senang hati,tank's my hubby"kataku sambil menunduk malu,pastinya saat ini pipiku sudah merona seperti tomat.

"Sama sama istriku tercinta"kata kak alan sambil mencium puncak kepalaku.

Jujur saja,rasanya hatiku ingin melompat dari sangkarnya,mendengar kata 'istriku tercinta' ah...apa benar kak alan sudah mencintaiku?intinya semoga saja.

***

Sekitar jam lima sore kami pulang dari taman,saat ini bukan pak amin lagi yang menjadi driver,melainkan kak alan.

"Mau pulang ke rumah siapa nih,kerumah kita,mama atau bunda?"tanya kak alan sambil terus fokus pada jalanan.

"Kerumah mama aja dulu kak,gak enak,masa kita gak pamit"kataku kemudian.

"Boleh"kata kak alan singkat.

Sepanjang perjalanan kerumah mama,hanya diisi dengan keheningan semata,karena sejujurnya aku merasa jengah dengan situasi seperti ini,akhirnya aku menyalakan radio di dalam mobil kak alan.

"Ya kembali lagi di serba serbi rumah tangga...kalian baru menikah?dan ingin segera memiliki momongan,maka kalian berada di chanel yang tepat,pengantin baru yang masih hangat hangatnya,dan ingin segera mendapatkan buah hati,kita saranin Nih untuk melalukan bebera...."

Dengan spontan aku mematikan radio itu,bisa bahaya kalau dilanjutkan,sebab aku merasakan akan ada konten konten negatif didalamnya,kalian tau sendirilah kalau kak alan adalah orang termesum yang sudah ku temui,apa yang akan terjadi kalau dia tetus mendengarkan acara diradio itu.

"Kok dimatikan sih by?"tanyanya sedikit kesal.

Nah kan,sudah kuduga pasti dia tertarik dengan acara di radio itu,nyesel deh ngidupin radio,tau gitu bagus tadi diam diaman,daripada sepulang dari sini diterkam sama singa kelaparan.

"Gak suka sama acaranya kak"jawabku jujur.

"Tapi aku suka,cocok buat kita"katanya lagi sambil menunjukkan cengiran bagai kudanya
.
"Aby gak tanya"ledekku.

"Hidupin lagi by..."pintanya yang masih fokus pada jalanan.

"Gak kak"kataku sambil menutupi tombol radio dengan tanganku.

"Hidupin lagi lo by...please..."rengek kak alan.

"Gak mau loo.....pokoknya gak,kalau kakak maksa buat hidupin radionya,mendingan kakak turunkan aby disini"ucapku kesal.

Tak lama mobil kak alan pun berhenti,aku kaget menatap kak alan,apa dia tega menurunkanku demi sebuah acara diradio,jujur saja sih,rasanya sangat miris.

"Turun"perintah kak alan dengan suara dinginnya. Apa dia beku lagi?

"Gak,aby gak mau turun"tolakku,masa bodolah dengan harga diriku.

"Yakin?"tanyanya lagi.

"Ya...yakinlah,"kataku sambil membuang muka.

"Ya sudah,kakak turun dulu ya,,padahal udah sampe di rumah mama,"kata kak alan lirih sambil keluar dari mobil.

Setelah ku amati,ternyata benar saja,kami sudah tiba di rumah mama.

"Yakin gak mau turun,udah sampe lo"kata kak alan,sambil membuka pintu untuk aku keluar.

Dengan segera aku melangkahkan kakiku keluar dari mobil sialan itu,tanpa membalas pertanyaan kak alan,aku benar benar malu karena sudah nethink dengan suami sendiri.
Setelah itu aku langsung berlari masuk ke rumah mama,tanpa memperdulikan kak alan yang sudah tertawa terbahak bahak.
Satu kata untuk mewakilinya,MENYEBALKAN.

***

Akhirnya siap juga part ini,
Mohon maaf atas typo yang beleak ya readers...

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang