Part 1

7.5K 601 33
                                    


Have a nice read !


Mengeratkan syal di lehernya, gadis bersurai pirang keemasan itu melangkah keluar kelasnya. Seminggu telah berlalu setelah ujian akhir tingkat tiga, rasanya berdebar menanti kelulusan dan memulai hari di Universitas. Menghela nafas pelan dan senyum secerah mentari di lepaskan. Ah, dia sangat menunggu hari kebebasan.

"Yosh saatnya pulang~" melangkah dengan riang hingga hampir mencapai halaman depan, suara bisik-bisik dan teriakan tertahan para siswi membuatnya mengernyit.

"Kyaa Tampan sekali" "Astaga ada pangeran" "Siapa yang ditunggu pangeran tampan itu" "Ya Tuhan, ada makhluk sempurna didepan sana" "Aku ingin kenalan"

Mengangkat bahu nya cuek meneruskan langkahnya sambil bersenandung kecil. Hingga mata sejernih lautan itu menemui seorang pemuda yang tengah bersandar di bodi samping mobil seraya berkutat dengan ponsel pintarnya. Senyuman sejuta watt miliknya merekah, langkah kakinya dipercepat dan bibir mungilnya menyerukan sebuah nama.

"Sasuke-nii" Pemuda itu mendongak mendengar suara familiar ditelinganya.

Menyimpan ponselnya, pemuda yang di panggil Sasuke-nii itu tersenyum tipis kala melihat gadis yang ditunggunya berlari kecil kearahnya. Menegakkan tubuhnya kala gadis mungil itu hampir mencapainya. Gadis itu berhenti dua langkah didepannya seraya tersenyum disela hembusan nafas yang sedikit tidak teratur.

"Hallo Naru" dan senyuman itu tambah merekah kala pemuda itu membalas sapaannya.

"Kukira siapa yang membuat ribut sekolahku karena kehadirannya" ujarnya diakhiri kekehan geli membuat sosoknya terlihat lebih manis.

"Dasar" balas pemuda itu seraya mengacak rambut pirang sewarna marahari itu.

"Ayo masuk" perintah Sasuke seraya membuka pintu disampingnya untuk si gadis.

"Woah jadi Sasu-nii menjemputku? Apa kabar hari ku besok" Kekehan ringannya mengiringi langkahnya memasuki mobil Sasuke.

Sasuke hanya mengangkat bahunya ringan setelah menjawab pertanyaan Naruto dengan treadmark andalannya "Hn".

"Jadi, kemana saja Sasu-nii selama setahun ini? Patah hati karena Kurama punya kekasih lagi" ucapan seringan kapas itu membuat Sasuke mendengus.

"Dasar bocah tengil, aku masih normal" sangkalnya membuat tawa kecil dari Naruto terdengar nyaring.

"Habis, kalian kemana-mana selalu berdua. Tidak salah dong kalau banyak yang mengira kalian berubah haluan" gadis bermarga Namikaze itu sangat suka menggoda sahabat kakaknya ini. Wajah tampan bak titisan dewa yunani itu akan menampilkan ekspresi lain selain wajah datar khas klannya.

"Apa lagi...." gadis itu mengerling jahil kearah sahabat kakaknya itu.

"Sasu-nii tidak pernah menggandeng gadis yang berstatus kekasih"

"Kalau kau tidak bisa diam, kutendang kau ke Atlantik" dan tawa renyah pun hinggap di telinga Sasuke yang merengut masam kemudian tersenyum tipis akannya.

"Ne ne, Sasu-nii karena sudah lama kita tidak makan bersama. Ayo kita kencan!" Ucapan bernada riang itu membuat jantung Sasuke kian berdebar.

"Hn"

"Yosh, ucapkan selamat tinggal pada isi dompet kesayanganmu Sasu-nii. Yatta! Makan gratis~" mendengus geli, Sasuke melirik adik dari sahabatnya itu dengan senyuman tipis. Walau Sasuke tau ajakan 'kencan' yang dimaksud hanyalah makan bersama seraya menguras isi dompetnya, entah kenapa membuatnya selalu ingin menebar senyumnya. Astaga, dia sudah kecanduan adik sahabatnya yang suka jahil padanya itu.

"Mau menguras dompet ku dimana, Rubah tengil" Naruto tersenyum lebar mendengar deklarasi sahabat kakaknya itu.

"Tentu saja, Ichiraku Ramen!" yang dijawabnya hanya dengan gumamannya saja.

Ah, betapa manisnya rubah tengilnya ini kala tertawa riang seperti ini. Tidak salah bukan, jika dia menyukai adik dari sahabatnya ini?



To Be Continue.....

Muehehee maafkan daku yang pub cerita baru karena dianggurin sayang. kali ini yang ringan-ringan, dilanjut jika mood menyerang


see ya...

see ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Sweet DearestWhere stories live. Discover now