10-BONUS CHAPTER

16.4K 1.5K 120
                                    

Play multimedia : gnash ft. Olivia O'brien - I Hate U, I Love U

Setahun kemudian

Sonhee membuka lembar demi lembar album foto besar yang ia ambil dari nakas. Sudah berdebu karena tidak pernah ia sentuh dua tahun ini.

Senyum merekah saat gadis itu melihat-lihat momen yang tertempel di sana. “Aku sangat merindukanmu, Jeonie.”

Album itu Sonhee beli ketika hubungannya dengan Jungkook sudah berjalan 2 bulan. Jungkook pernah bilang, “Kita harus membeli album foto dan menempel banyak foto kita di sana. Agar nanti anak-anak kita tahu seberapa mesranya Daddy dan Mommy-nya.”

Sonhee jadi ingat kata-kata itu. Jungkook selalu senang jika sudah membahas masa depan mereka. Mempunyai tiga anak yang Jungkook mau laki-laki semua, kemudian hidup di rumah sederhana dan jauh dari orang-orang. Namun itu semua hanyalah angan.

Coretan-coretan pensil warna di atas selembar kertas yang sering Sonhee dan Jungkook gambar, semuanya masih tertata rapi di dalam nakas. Coretan sebuah rumah, satu anak anjing, dan satu orang laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri di sisi ketiga anaknya. Dan juga ada kata-kata ‘kami akan hidup bahagia’ semua hanyalah bualan semata. Seperti memejam sesaat, kemudian terbangun.

Sonhee menghembuskan napasnya saat cairan bening hendak mengalir melewati pipinya. Ia segera menutup album dan mengembalikannya ke tempat semula. Berjalan ke arah kalender yang ia pasang di belakang pintu kamar. Lagi-lagi tersenyum saat melihat angka 1 di sana.

“Selamat ulang tahun, Sayang. Aku juga mencintaimu. Kau bilang lebih dari sepuluh kali, kan? Aku bahkan lebih dari sejuta kali, Jeonie.” Mencoba untuk tertawa, Sonhee kemudian meremas ujung jaketnya. “Terima kasih telah mengirimkan bayanganmu untukku setahun yang lalu.”

Nyatanya, Sonhee tak mampu menahan tangisnya lagi. Gadis itu menangis meringkuk di atas lantai. “Kau tidak pernah berbohong padaku. Tahu begini, aku tidak mau menepati janjiku untuk tersenyum agar kau tidak meninggalkanku.” Satu pukulan menghantam hatinya. “Aku salah, Jeonie. Kau bahkan menepati janjimu untuk terus bersamaku, benar-benar di sisiku. Sampai kau mau menemaniku meskipun hanya bayangan yang kemarin aku peluk, aku cium.”

Sonhee tersenyum, miris. Tangisannya semakin pecah kala bayang-bayang Jungkook kembali menyambangi kepalanya.

“Lalu bagaimana kalau aku tidak mau tersenyum lagi? Apa kau masih mau di sampingku? Jika iya, aku tidak akan membagi senyumku lagi, Jeonie. Agar kau takut untuk meninggalkanku.” Sonhee menghirup aroma jaketnya. “Bahkan dua tahun ini, aku belum mencuci jaketmu. Masih aromamu. Aku selalu rindu, seperti yang sering kau katakan saat aku tidak masuk sekolah.”

Gadis itu bangkit. Menyeka air matanya lalu keluar dari kamarnya.

“Hei, Sayang.” Itu suara Ibunya. Membuat Sonhee refleks tersenyum. “Kau habis menangis?” gadis itu menggeleng. Ibu Sonhee mengecup kening Sonhee seraya tersenyun, “Siap untuk hari ini, Hee-ya?”

Sonhee mengangguk. Keduanya saling menggenggam, berjalan berdampingan ke ruang makan. Sonhee menaiki meja makan lebih dulu, disusul sang Ibu. Setelah Sonhee mengecup bibir Ibunya dan mengatakan kalau Sonhee juga mencintai Ibunya, Sonhee dan Ibunya melepaskan semua yang ada pada dirinya. Bersamaan dengan hitungan habis dari tiga hingga ke satu.

Meninggalkan secarik kertas di atas meja.

Untuk Nara.

Terima kasih telah menemani hari-hariku setahun ini. Menggantikan posisi kakakmu yang sejujurnya tidak dapat digantikan.

Aku sangat menyayangimu. Tapi aku mencintai kakakmu.

Aku sudah bertahan sejauh ini. Kau tahu... Setahun ini aku juga menyuntikkan sesuatu di dalam tubuhku. Ibuku yang memberikannya. Ternyata dia sudah mengonsumsinya sebulan setelah kepergian Ayah. Haha.

Maaf, aku tahu kau kecewa. Tapi hanya dengan cara itu, aku dapat melihat kakakmu yang memelukku. Aku benar-benar merasakan dia bersamaku, Nara.

Dan hari ini, aku menyerah. Aku ingin melepas rindu yang selalu hinggap di hati hingga otakku. Aku ingin bertemu Jungkook sungguhan. Jadi, aku memutuskan untuk menyusulnya.

Kumohon jangan menangis dan tetap jaga Taehyung saja. Jangan menyuruhnya untuk kebut-kebutan saat hujan. Jangan seperti Ayahku...

Sudah dulu, ya.

Dari yang menyayangimu,
Jung Sonhee

-END-

Akan segera diperbaiki jika ada kesalahan penulisan.

-28 November 2018
ymowrite

JEON JUNGKOOK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang