2. First Day, New Class (3-E)

1.8K 341 6
                                    

Ini adalah hari pertama sekolah setelah libur. Setiap siswa maupun siswi akan menginjak tingkatan baru dalam pendidikan mereka. Seongwoo berjalan bersama kedua adiknya, ia akan mengantarkan kedua adiknya ke sekolah terlebih dahulu.

"Hey, belajar dengan semangat ya! Tunjukan hasil yang membanggakan pada hyung." Seongwoo mensejajarkan tinggi badannya dengan kedua adiknya, ia memberi petuah di hari pertama sekolah.

"Siap kapten! Daah hyung!"

Secara bergantian Jihoon dan Woojin mengecup kedua pipi Seongwoo sebelum berlari masuk ke area sekolah.

Seongwoo tersenyum, ia melanjutkan perjalanannya menuju sekolah. Entah mengapa ia merasa berdebar, ini pertama kalinya ia akan menginjak kelas E.

Kelas dengan kumpulan anak-anak buangan dari semua kelas. Seongwoo lebih memilih jika kelas satu atau dua saja dia menginjak kelas E karena ia bisa memperbaiki nilainya sebelum tingkat terakhir.

Jika sudah kelas tiga seperti ini rasanya sangat sulit, perhatian guru akan sangat kurang pada kelas buangan ini dan yang paling buruk adalah diskriminasi dari semua warga sekolah.

Seongwoo menatap ragu beberapa pintu kelas yang ia lewati, saat ini ia sedang berjalan di koridor kelas 3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seongwoo menatap ragu beberapa pintu kelas yang ia lewati, saat ini ia sedang berjalan di koridor kelas 3.

Pandangannya tertuju pada pintu paling ujung koridor, jajaran paling akhir pada abjad kelas. Dengan segera ia berjalan ke arah sana.

Bisik-bisik dan tatapan meremehkan beberapa orang dirasakan ketika Seongwoo berjalan melewati mereka.

Seongwoo menarik napas dan membuangnya kasar, ia kuat. Tiga tahun masa bersekolahnya tak lepas dari hinaan orang tentang ekonomi keluarganya, seharusnya ia sudah terbiasa.

Saat akan memasuki kelas, seseorang menabrak bahunya keras yang membuatnya mundur beberapa langkah.

"Maaf!" Seorang gadis membungkuk dalam di depannya.

"Ya, tidak apa-apa." Seongwoo tersenyum dan membungkuk juga.

"Hm? Ah, kau Ong yang peringkat dua umum saat kelas satu itukan?" Seongwoo mendongak, ia dapat melihat wajah gadis yang menabraknya tadi.

"Ah, iya." Seongwoo tersenyum canggung, apalagi mendengar peringkatnya yang ia pertahankan itu hancur.

"Hey, kenapa kau berdiri di sini? Kelas A ada di sebelah sana, kelas paling kiri." Gadis itu merangkul pundak Seongwoo dan mengarahkan pandangan Seongwoo untuk melihat ke arah yang gadis itu tunjukkan.

Sial, ia menunjuk kelas 3-A. Ada beberapa orang yang berada di luat kelas yang melihat Seongwoo dan terkikik meremehkan. Sial! Seongwoo benci ini!

Dengan cepat Seongwoo mendorong gadis itu menjauh beberapa langkah. Wajah shock gadis itu yang pertama kali Seongwoo lihat.

"Maaf nona -"

"Song Seungwan, tapi kau bisa memanggilku Wendy." Gadis itu tersenyum manis.

" Gadis itu tersenyum manis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya baiklah, Wendy. Aku tidak salah kelas, aku memang kelas 3-E." Seongwoo memelankan suaranya ketika ia menyebutkan '3-E'.

"Apa? Kau jatuh terlalu jauh Ong, dua tahun berada di kelas teratas dan sekarang -" Wendy tak dapat menahan rasa kagetnya, ia tak bisa melanjutkan kalimatnya saat dirasa Seongwoo menundukkan wajahnya.

Rasanya kata-katanya menyakiti perasaan pria manis itu.

"Maafkan aku, kau duduk di depanku saja!" Wendy menarik Seongwoo untuk memasuki kelas.

Seongwoo mengedarkan pandanganny ke seluruh kelas. Ada 6 baris meja dengan masing-masing baris berisi 6 meja dan kursi.

Sebagian besar kursi sudah berpenghuni, sisanya hanya bagian depan yang tampak kosong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagian besar kursi sudah berpenghuni, sisanya hanya bagian depan yang tampak kosong. Wendy menariknya tepat ke meja yang berada di depan meja guru, jajaran keempat dari pintu masuk.

"Ini mejamu, mejaku tepat di belakangmu. Apa kau ingin bertukar?"

"Tidak perlu, aku tidak apa-apa." Seongwoo tersenyum sambil berusaha melepas cengkraman gafis itu, pergelangan tangannya terasa memanas.

"Ah, kau manis sekali. Maafkan kata-kata jahatku tadi ya." Wendy menepuk-nepuk pipi Seongwoo hingga kemerahan muncul, lalu mendorong Seongwoo hingga pemuda itu terduduk.

"Tidak kok, tidak apa-apa. Kau dari kelas apa?" Seongwoo bertanya sambil mengusap kedua pipinya, rasanya panas, tidak ada bedanya dengan sebuah tamparan.

"Aku kelas 2-B. Sejak kelas 1 aku selalu dipaksa untuk menunjukkan hasil yang memuaskan didepan orang tuaku sedangkan mereka hanya sibuk bekerja.

Tidak ada hal terbaik yang mereka luangkan untukku, les dan belajar. Tidak ada waktu bermain, itu memuakkan! Dan saat kelas dua aku mencoba memberontak, menjadi anak yang bebas.

Saat aku menunjukkan surat keterangan jika aku masuk kelas 3-E kedua orang tuaku tidak berkata apapun, mereka hanya pergi begitu saja. Sepertinya mereka tidak mempersalahkan apapun."

Wendy bercerita dengan senyuman yang terus terpasang, tetapi tatapan matanya terasa berbeda untuk Seongwoo.

Wendy pasti sangat lelah.

"Kau beruntung, keluargamu berkecukupan." Seongwoo mencoba memberi pengertian untuk masalah yang dirasakan Wendy.

"Itu tak ada artinya bagiku, hidup susahpun tak masalah asal mereka memberikanku perhatian." Gurat kekecewaan tak dapat di tahan Wendy.

"Ya, masing-masing orang memiliki masalah yang mereka anggap berat. Kau hanya perlu semangat!" Seongwoo menepuk pundak Wendy.

"Ah, aku memiliki teman pertama di kelas E." Wendy terpekik girang sebelum kembali membuat ruam kemerahan muncul di pipi Seongwoo.

"Kau ringan tangan ya?" Seongwoo menatap Wendy tajam, yang di tatap malah terkikik geli melihat wajah imutnya.

"Memang, aku suka membantu orang kok." Wendy tersenyum lebar, senyum yang dibuat-buat.

"Bukan, tetapi pengertian yang satu lagi." Wendy hanya memberikan pose jarinya tengah dan telunjuknya yang membentuk 'V'.

TBC

Hayoloh, Wendy deket sama Uwu... 😀

Votement please~

Luv ya~ 😘

[Tidak Lanjut]President Council and Poor Boy [OngNiel]Where stories live. Discover now