Come Kitty, Purr Kitty!

Magsimula sa umpisa
                                    

Suara Jimin membuat Yoongi tersadar dari lamunan bodohnya. Tidak butuh waktu lama bagi Yoongi untuk memanjat. Dulu waktu kecil dia hobi memanjat kesana kemari sampai-sampai membuat Taehyung dan Jungkook pusing, dia bisa meloncat jauh dan pandai menyembunyikan diri di lemari atas dapur yang membuat Ayah Tae dan Bunda Kookie kebingungan setengah mati mencarinya.

Jadi, intinya, memanjat tower itu hal yang sangat mudah bagi Yoongi.

Kucing hitam itu gesit melompat kesana kemari sampai ke atas. Jimin berseru bahagia melihat pacarnya yang terlihat gagah sekali menyusulnya sampai atas sana.

Sampai di puncak tower, baru saja Jimin ingin mendusel manja ke dagu Yoongi, kucing hitam itu terlebih dahulu menggigit tengkuknya yang membuat si bayi kucing kebingungan.

"Eh? Loh, hyun―MIAWW!" Jimin menjerit keras saat tiba-tiba saja Yoongi meloncat dari atas tower ke bawah.

Untuk sepersekian detik yang menegangkan Jimin kira dia akan mati. Tapi, tidak.

Yoongi mendarat dengan anggun ke lantai, dengan Jimin yang dia bawa. Yoongi melepas gigitan tengkuk, membuat Jimin berdiri terhuyung dengan kaki gemetar.

"H―hyung...."

Kucing hitam itu duduk sambil menjilati bulunya sendiri. "Hm?"

"Yoongi hyung keren miaw!" Jimin berbinar menatap Yoongi. Bayi kucing itu berdiri dengan kaki gemetar dan mata berbinar cerah menatap pacarnya yang super keren.

Yoongi tersenyum tipis, kaki depannya mengusap pelan pucuk kepala Jimin. "Lain kali jangan tinggi-tinggi memanjatnya, kalau hyung tidak ada bagaimana?"

Pertanyaan dari Yoongi membuat si bayi kucing langsung bungkam―kembali mengingat momen menegangkan beberapa detik yang lalu. Kuping kecil Jimin terlipat kuyu dan chubs kesayangan Yoongi itu menunduk dengan raut bersalah.

Yoongi tentu menyadari perubahan sikap Jimin yang menjadi murung. Lantas, kucing itu mendekati Jimin dan langsung menjilati area wajah pacarnya yang mungil penuh sayang.

"Hyung hanya takut terjadi sesuatu yang buruk kepada chubs. Hyung khawatir." Kata Yoongi disertai sundulan lembut di kepala Jimin membuat bayi kucing itu refleks mengangkat wajah. Ekornya bergerak-gerak dengan mata coklatnya menatap Yoongi penuh harap.

"Hyung khawatir?" beo Jimin.

Yoongi terdiam.

Kucing jantan itu kemudian mengeong pelan sambil mendekati mulut Jimin dan mengecupnya lembut.

"Tentu. Jimin-ie itu chubs kesayangan hyung. Tentu hyung khawatir terjadi sesuatu pada chubs."

Perkataan manis disertai kecupan lembut itu membuat si kucing kecil merona.

Refleks, Jimin beringsut mendekati Yoongi. Kemudian, kepala kecilnya menyundul rahang bawah kucing jantan itu malu-malu sambil mengeong lembut.

"Meow~ Maaf Jimin membuat Yoongi hyung khawatir, miaw."

.

.

.

"Hyung, bukankah Jimin semakin besar?"

Celetukan Jungkook siang hari itu membuat Taehyung menolehkan kepala memandang bayi kucing mereka yang sekarang sudah menjadi anak kucing sedang bermain-main dengan kantung plastik.

"Iya, kenapa memangnya?"

"Tidak, bukan itu maksudku." Jungkook menautkan alis, tangannya mengetuk asal meja. "Bukannya Jimin semakin um―gendut?"

Lil Meow Meow [Yoonmin] ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon