[7] Cinderella?^

325 27 13
                                    

Mungkin ini judulnya nggak sesuai sama isinya  🙏

Senyum tipis sesekali Dennis sunggingkan ketika beberapa orang menyapanya. Itu Dennis lakukan agar ia nanti tak di cap sombong. Karena Dennis mencalonkan diri sebagai ketua Osis tahun ini.

"Ngapain kalian?" Tanya Dennis ketika melihat teman-temannya terlihat meributkan sesuatu.

"Fatar bawa sepatu sebelah Den" ucap Ali membuat Dennis mengeryitkan keningnya.

"Sepatu siapa?"

"Sepatunya temen baru lo, Alana" Rizza tersenyum mengejek ketika menyebutkan nama gadis itu. Karna Rizza tahu Dennis pasti akan menggebu-gebu mengatakan bahwa cewek aneh itu bukan temannya.

"Gue gak pernah punya temen aneh kayak gitu"

Ali menggeleng-gelengkan kepalanya. "Baca ta'awuzd 7 kali Den, nanti Tuhan murka kalo lo jelek-jelekin mahluk ciptaannya. Audzubill--"

Sruk!

Gulungan kertar masuk tepat dimulut Ali. Cowok itu mengap-mengap mengambil nafas. Sedangkan Rizza sang pelaku terbahak menyaksikan itu.

"Jangan gitu Al, entar Fatar hilang lagi kalau lo baacain ta'awudz" Rizza tetap terbahak, sedangkan Fatar hanya diam memainkan ponselnya.

"Hap... Hap..."

''Sialan lo!" Umpat Ali ketika kertas itu sudah keluar dari mulutnya.

"Ya Tuhan Ali lo maki gue?" ucap Rizza dramatis. "Guetuh gak bisa diginiin" Rizza menarik seragam Dennis, mengusapkan kemeja Dennis ke wajahnya layaknya orang menangis. "Guetuh gak bisa di giniin"

"Eh gue tadi ngomong apa?" Tanya Ali yang terlihat menyesal.

"Guetuh gak bisa diginiin"

"Aduh mulut gue tadi ngomong apa sih" Ali menepuk-nepuk bibirnya yang telah lancang mengumpat.

"Guetuh gak bisa diginiin"

Dan adegan itu terus berlanjut, Ali yang menyesali umpatannya dengan mengucapkan istigfar terus menerus. Lalu Rizza yang berulang-ulang mengatakan 'guetuh gak bisa diginiin' dengan dramatis.

Dennis menarik seragamnya yang di gunakan Rizza untuk aksi dramatisnya. Sebenarnya Rizza itu cowok yang paling dewasa di antara mereka, tapi Rizza sering kehilangan kewarasannya jika Ali berada di dekatnya tanpa tambahan anggota lainnya, seperti ketika mereka berkumpul bersama tanpa ada orang lain. Dennis menduga ini semua memang gara-gara Ali, Dennis dan Fatar pernah menjadi saksi bahwa Rizza pernah di rukyah Ali tapi malah berhenti tengah jalan ketika Rizza mengatakan pingin kencing.

"Darimana lo sepatu itu?"

Fatar melirik Dennis, cowok itu meletakkan ponselnya di meja. "Cewek gila itu yang ngelempar gue"

"Lo apaain dia sampai dia ngelemparin lo sepatu"

"Ya kayak gue doyan aja Den apa-apain cewek kek gitu"

Dennis tersenyum mengangguk-angguk.

"Lo gak mau balikin tuh sepatu?" Tanya Rizza yang sudah menghentikan aksi dramatisnya karena Ali sudah mengeluarkan tasbihnya.

"Buat apa? Gak penting" Fatar kembali sibuk dengan ponselnya.

"Bukanya nanti ada razianya Pak Rafi sama Bu Lastri"

"Syukur deh kalo gitu" Fatar tersenyum miring.

*

"Makanya gak usah sok kayak punya sepatu banyak, sekarang lo sendiri yang susah kan?" Ucap Fesya tajam.

Delana (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang