10

12.7K 937 151
                                    

Annyeong akhirnya aku bisa up juga setelah berkali-kali unpub dan sumpah itu bikin kesel banget. Tapi yang penting sekarang sudah bisa up, semoga kalian suka ya maaf kalau ceritnya kurang ngfeel atau jelek..

 Tapi yang penting sekarang sudah bisa up, semoga kalian suka ya maaf kalau ceritnya kurang ngfeel atau jelek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nieh taetae kasih bunga biar pada vote cerita author😊😊😊

SELAMAT MEMBACA

Sudah hampir tengah malam mark baru tiba di apartemennya. Dia berjalan dengan gontai memasuki apartemennya yang sepi dan gelap dia masih memikirkan tentang taehyung. Egonya menyuruh untuk melupakan tapi hatinya begitu khawatir melihat keadaan taehyung tadi.

Takk

Lampu menyala membuat langkah mark berhenti dilihatnya guanlin yang berdiri didekat tangga memakai piyama melangkah mendekatinya.

"Kau belum tidur???" Tanya mark

"Hyung minum???" Bukannya menjawab guanlin malah kembali bertanya karna mencium bau alkohol dibadan mark

"Sedikit" ucap mark dan berjalan melawati guanlin ingin kekamar tapi langkahnya terhenti oleh ucapan guanlin

"Berhentilah hyung, jebal" guanlin membalikan badannya memandang sayu punggung mark

"Ne hyung hanya minum sedikit kau jangan khawatir" ucap mark ingin kembali melangkah

"Berhenti menghancurkan jimin hyung, hyung!!!"

"Kau" mark membalikan tubuhnya menatap guanlin

"Hyung kau salah selama ini, bukan jimin hyung apalagi taehyung hyung jadi kumohon berhentilah hyung mereka tak tahu apa-apa, jebal" mohon guanlin

"Apa maksudmu??? kau tau karna keluraga jimin kita kehilangan orang tua kita karna appa jimin orang tua kita pergi" marah mark

"Bukan mereka hyung" ucap guanlin

"Kau tak tahu apapun jadi diamlah!!! " teriak mark

"Kau yang tak tahu apapun hyung, kau yang bodoh percaya pada ajhusi gila itu, kau sudah dibutakan oleh dendammu tanpa tau yang sebenarnya!!! " teriak guanlin lebih kencang tak peduli jika hyungnya marah dia hanya ingin hyungnya sadar kalau apa yang dilakukannya salah.

Mark terdiam mendengar teriakan guanlin, guanlin menatap mark dan menghela napas dia tau tak seharusnya dia berteriak pada hyungnya tapi dia tak tahu harus memberitahu hyungnya seperti apa lagi karna hyungnya tak pernah mau mendengarkannya.

Guanlin mendekat memegang bahu mark dan menatapnya sayu

"Hyung kumohon dengarkan aku mereka tak bersalah jangan sakiti jimin hyung apalagi taetae hyung" pinta guanlin lembut mark masih tetap diam

"Buka dan lihat ini hyung semua jawabannya ada disini" guanlin meletakan sebuah flashdisk di tangan mark dan berlalu pergi ke kamarnya

****

Trust Me (End) Where stories live. Discover now