"Dih...pd nya kamu by,aku gak ngikutin kamu kok,aku juga mau bayar,eh rupanya kamu lupa bawa dompet ya...."ledeknya padaku.

"Iss...nyebelin,so makasih ya kak bantuannya,uangnya besok aby ganti"kataku sambil berjalan keluar swalayan.
"Gak usah diganti,,,lebay banget sih"katanya sebal.
"Tapi kak...."
"Ya udah,iya iya kamu boleh ganti,tapi gak pakai uang"
"Jadi pakai apa?"tanya ku bingung.
"Cukup temani aku makan siang,"katanya sambil tersenyum,ah...senyumannya sungguh meneduhkan hati....astagfirullah by...gak boleh,kamu udah punya suami.

"Kapan kak? Sekarang"tanyaku.
"Aihh....tahun depan,ya sekarang lah by,aku sudah lapar ini"katanya sambil menarikku menuju kafe yang masih ada di wilayah swalayan tempat aku berbelanja.

Setelah kami sampai di kafe tersebut,kami langsung duduk di salah satu meja yang kosong.
"Mbak" kata kak rey memanggil salah satu pelayan.
"Iya mas,ada yang bisa saya bantu,mas mau pesan apa?"
"Iya mbak,saya pesan steak nya satu sama segelas lemon tea ya"
"By,bengong aja,,,kamu mau makan apa,sekalian gih udah siang ini,nanti kalau kamu gak makan bisa sakit lagi,"kata kak rey padaku.
"Ah...aby terserah kak rey aja lah"jawabku seadanya.
"Oia mbak,sama spageti nya satu porsi terus jus jeruknya segelas ya"tambah kak rey.

"Oke mas,mbak tunggu sebentar ya...."kata pelayan itu kemudian meninggalkan kami.

"Oia by,gimana kabar dara?aku dengar sean sudah tiada?"tanya kak rey,yang membuat aku khawatir dengan kak dara.

Sudah tiga bulan kak dara menghilang,dan sampai saat ini pula tak ada satupun orang kepercayaaan ayah yang berhasil mendapatkan kabarnya.
"By...Abyyyy......"teriak kak rey.
"Ahhh...iya kak kenapa"kagetku.
"Gadak....kamu ini by,siang bolong ngelamun gak takut kesambet apa?"kesal kak rey.
"Siapa yang ngelamun,aneh...oia kak rey udah punya pacar belum...?"aliby ku.
"Hah...pinter ya ngalihkan pembicaraannya.....aku belum ada pacar by,mungkin sebentar lagi"kata kak rey sambil menatap ku hangat.

Jujur saja tatapan kak rey membuatku sedikit tak nyaman dan canggung.hingga datanglah seorang pelayan yang mengantarkan makanan kami
"Ah....dimakan dulu by,kamu suka spageti kan?"
"I...iya kak...."
"Hmm...by,kakak boleh tanya?"
"Boleh,kak,tanya aja..."jawabku sambil memakan spageti ku.
"Kamu udah punya pacar belum?"tanya kak rey tiba tiba.
"Uhuk...uhuk...uhuk...."
"Kalau makan itu yang pelan by,nih diminum"kata kak rey sambil memberikanku segelas jus jeruk.
"Makasih kak,kakak sih nanya nya gitu amat"kesalku.
"Ya emang salah ya,jawab dong by....."tanya kak alan antusias.

Bingun,hanya bingung yang aku rasakan saat ini,mungkin sebagian orang menganggap ini pertanyaan mudah tapi menurutku ini adalah pertanyaan tersulit yang pernah ada.hingga ponselku berbunyi menandakan ada sebuah panggilan masuk.

Saat ku lihat ternyata kak alan yang menelevon.ada apa ya,ah mungkin ada penting,kita angkat saja.

"Bentar ya kak,aku jawab telvon dulu"izinku pada kak rey yang di jawab dengan anggukan.

"Halo,asaalamualaikum kak..."
".........."
"Hah....tapi aby,lagi keluar kak...."
".........."
"Iya,iya kak,nanti aby antar ke kantor"
".........."
"Hmmm..iya 10 menit lagi aby ke sana"
Tut...tut...tut...

Aih...apa apaan ini,kak alan memintaku untuk mengantarkan berkasnya yang tertinggal di ruang kerjanya.sudah memintanya maksa lagi,tak ada sopan sopannya.

"Aduh kak rey,maaf ya aby harus pulang duluan,soalnya ada penting"kata ku sambil membereskan belanjaan ku.
"Biar kakak antar ya by"pinta kak rey
"Gak usah kak,aby jalan aja,kebetulan rumah aby juga gak jauh dari sini,aby duluan ya kak"kataku sambil berlari keluar kafe.

Sesampainya di rumah aku langsung meletakkan belanjaan di sembarang tempat,dan bergegas menuju ruang kerja kak alan untuk mencari berkas yang tertingal.

Setelah menemukannya aku meminta pak karto supir pribadi kami,untuk mengantarkanku ke kantor kak alan.

"Makasih pak udah di anterin"kataku pada pak karto,setelah tiba di kantor kak alan.
"Iya bu,oia mau bapak tungguin atau bagaimana?"tanyanya.
"Bapak pulang duluan aja,takutnya aby lama"kataku pada beliau.
"Baik bu,ya sudah bapak permisi ya"pamit pak karto sebelum meninggalkan lokasi.

Aku langsung saja menuju ke meja receptionis untuk menanyakan ruangan kak alan ada dimana,karna selama aku menikah dengan kak alan,inilah pertama kalinya aku menginjakkan kaki ku di perusahaannya

"Selamat siang dek,ada yang bisa saya bantu?"tanya seorang wanita yang kutau bernama diana itu.

Bukannya aku seorang cenayang ya, yang bisa meramal hanya saja saat ini aku membaca bet nama yang tertera di bajunya.

"Siang juga mbak,saya mau tanya ruangan kak,eh...maksud saya pak alan itu ada dimana ya?"tanya ku padanya.
"Alan? Mungkin maksud anda pak Agra,bukan?"tanya lagi.
"Ah...iy..iya itu maksud saya mbak,"jawabku seadanya.

Ye jelas saja aku bingung,setauku dia di panggil alan,eh rupanya di kantor dia dipanggil agra,dasar menyebalkan.

"Apa sebelumnya sudah ada janji?"tanya lagi.

"Belum,hanya saja dia memintaku untuk mengentarkan berkas ini"kataku sambil menunjukkan map berwarna biru yang ada di tangan ku.

"Oh,apakah anda nona Arashita?"tanya diana lagi.

"Hah.....Arashita?ah..iya iya,"kataku bingung
Dan sekarang aku bingung untuk kedua kalinya,sejak kapan kak alan memanggilku dengan nama belakangku,memang manusia aneh. Seenak hatinya saja dia mengganti nama panggilanku.

"Baiklah,ruangan pak Agra ada dilantai 20,nanti di depan ruangannya adek bisa bertanya dengan sekertarisnya."jelas wanita itu.

Aku langsung bergegas ke ruangan kak alan dengan menggunakan lift,didalam lift ada beberapa kariawan yang mungkin baru saja makan siang dari luar,mereka menatapku dengan tatapan bingung,ya pasti saja bingung,karena ada anak seusia ku menginjakkan kaki ku di kantor ini.

"Hy by,tumben kemari? Cari alan?"tanya kak Rian,sekertaris sekaligus sahabat kak alan.
"Hy juga kak,iya ni kak,kak alan minta aku antarkan ini"kataku sambil menunjukkan map yang ku bawa.
"Ah....ya sudah masuk saja,"kata kak rian.
"Apa kak alan gak sibuk "tanyaku lagi.
"Hmm...sepertinya gak terlalu,hanya saja dia sedang kedatangan tamu,itupun teman lamanya"jelas kak rian.
"Ooo....baiklah kalau begitu,aby masuk dulu ya kak,,,thank's infonya"kataku sambil tersenyum.

Setelah itu aku langsung menuju keruangan kak alan,baru saja aku ingin mengtuk pintu,aku mendengar suara aneh dari dalam.

"Ahh...alann...."

Terdengar seperti desahan wanita,dan semakin lama semakin menjadi.

CEKREK....

***

Pengantin penggantiWhere stories live. Discover now