Part 1

754 80 6
                                    

Author POV

Kicauan burung dan cahaya yang masuk melalui celah jendela kamar mulai mengusik tidurnya yang nyenyak. Perlahan kelopak matanya bergerak kemudian mulai terbuka sedikit demi sedikit membiasakan dengan cahaya matahari.

Gadis itu mulai merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal dan kaku usai bangun tidur. Lalu perlahan ia mulai duduk sambil bersandar masih diatas ranjang kamarnya.

Peristiwa itu kembali teringat. Sebuah kenyataan yang beberapa minggu ini sudah merubah hidupnya bahkan kebiasaannya.

Kepalanya kembali berdenyut pusing, perutnya juga sedikit sakit akibat kebiasaannya yang selalu mengabaikan waktu makannya.
Gadis ini lebih memilih diam diatas ranjangnya, mengunci diri dalam kamar seharian. Tentu saja mengabaikan kesehatannya.

Kehilangan baginya amat sangat menyakitkan. Apalagi kehilangan sosok yang begitu berarti dihatinya dan kehidupannya.

Ya, kehilangan kedua orang tuanya.

Gadis itu berubah menjadi pendiam dan pemurung dalam satu waktu setelah mendapatkan kabar bahwa orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Tok Tok Tok

"Sayang, buka pintunya. Ini Bibi bawakan makanan kesukaanmu"

Han Jennie.
Nama gadis itu, gadis yang masih setia dengan pikirannya yang kosong. Yang masih dengan nyamannya duduk bersandar diatas ranjangnya.

"Bibi masuk ya sayang"

Cklek

Ketika pintu kamarnya terbuka terlihat seorang wanita paruh baya dengan nampan yang dibawa dikedua tangannya mulai menunjukkan senyum simpulnya.
Perlahan ia mendekati ranjang, dan menghampiri Jennie.

"Sayang, ini bibi buatkan makanan kesukaanmu. Kau kan suka sekali dengan mie goreng jika di Indonesia"

Jennie memandang makanan yang dibawa barusan, lalu airmatanya mulai menggenang di kedua matanya.

"Bibi.. ini juga makanan kesukaan ibu.." ucap Jennie lirih

Bibinya pun, Kim Jisoo. Langsung terhenyak begitu mendengar ucapan keponakannya.

"Sayang.. sudahlah.. ikhlaskan mereka ya,, jangan seperti ini terus. Bibi khawatir padamu, Sayang" jawab Bibi Jisoo sambil membawa Jennie yang sudah menangis ke dalam pelukannya.

"Aku merindukan mereka, Bi.. hiks.. Aku rindu mereka" ujar Jennie tersedu-sedu

Bibi Jisoo hanya bisa menghela nafas dan mencoba menenangkan keponakannya,

"Sayang.. ssstt, tenang ya tenang. Masih ada Bibi dan Sejin,, kami akan selalu ada untukmu, Sayang. Tenang ya.." ucap Bibi Jisoo lembut.

"Dengar Jennie,, sebaiknya kau makan dulu. Ini sudah Bibi buatkan khusus untukmu. Sehabis makan jangan lupa minum susunya dan obat pereda sakit kepalamu. Jangan membuat Bibi semakin merasa khawatir sayang" pinta Bibi Jisoo

Mereka pun melepaskan pelukannya, lalu Jennie menatap Bibi Jisoo dengan pandangan sayang dan penuh haru, walau masih dengan isakan kecilnya.

"Terima kasih Bibi, maafkan aku merepotkanmu dan Sejin oppa"

"Sstt.. Hey, kami tak merasa seperti itu sayang, sudahlah lebih baik kau makan ya"

Jennie mengangguk pelan, "terima kasih, Bi"

#tbc


Haii.. Part 1 udah di publish, semoga suka.
Maaf yaa kalo ada yang kurang,
Maaf untuk kesalahan pada penulisan EYD-nya🙏 soalnya aku penulis baru, hehe
Salam Kenal juga semuanya.

Jangan lupa Vote & Comment❤

IF YOUWhere stories live. Discover now